Perketat Prokes! Jumlah Kasus Omicron di Beberapa Kota Sudah Lampaui Puncak Delta
Minggu, 06 Februari 2022 - 15:14 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mengeluarkan data grafik terkait peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah/kota akibat varian Omicron .
Dalam data yang diterima MNC Portal pada Minggu (6/2/2022), terlihat peningkatan jumlah kasus Covid-19 di beberapa daerah sudah melampaui angka saat puncak Delta terjadi pada tahun sebelumnya. Beberapa kota itu adalah Tangerang, Bekasi Raya, dan Depok. Sementara DKI Jakarta dan Bogor tampak menyusul.
Berdasarkan grafik, tampak kasus Covid-19 di Tangerang mencapai hampir di angka 4.000. Kemudian di Bekasi kasus Covid-19 menyentuh angka 3.000 dan di Depok lebih dari 1.600. Sementara di DKI Jakarta sudah melampaui 8.000 kasus.
Berbeda dengan kasus di kawasan Jabodetabek dan Pulau Jawa, Kemenkes menyebut bahwa luar Jawa-Bali kasus Omicronnya masih rendah. Namun, diprediksi peningkatan kasus akan menyusul dalam 3-4 munggu ke depan.
Peningkatan kasus Covid-19 ini juga diiringi dengan tingkat perawatan di rumah sakit (RS). Meski begitu, dalam grafik itu terlihat bahwa tingkat perawatan di RS jauh lebih rendah jika dibandingkan saat penyebaran varian Delta tahun lalu, di mana hospitalisasi masih 30 persen dari puncak Delta.
Data harian perawatan pasien Covid-19 per 4 Februari 2022 menunjukkan bahwa ada 13.696 yang dirawat di RS. Sebesar 38 persen pasien tanpa gejala, sementara 33 persen mengalami gejala ringan.
“Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi MEpid, seperti dikutip dari siaran pers.
Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan, masyarakat diimbau kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi Covid-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” ujarnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
Dalam data yang diterima MNC Portal pada Minggu (6/2/2022), terlihat peningkatan jumlah kasus Covid-19 di beberapa daerah sudah melampaui angka saat puncak Delta terjadi pada tahun sebelumnya. Beberapa kota itu adalah Tangerang, Bekasi Raya, dan Depok. Sementara DKI Jakarta dan Bogor tampak menyusul.
Berdasarkan grafik, tampak kasus Covid-19 di Tangerang mencapai hampir di angka 4.000. Kemudian di Bekasi kasus Covid-19 menyentuh angka 3.000 dan di Depok lebih dari 1.600. Sementara di DKI Jakarta sudah melampaui 8.000 kasus.
Berbeda dengan kasus di kawasan Jabodetabek dan Pulau Jawa, Kemenkes menyebut bahwa luar Jawa-Bali kasus Omicronnya masih rendah. Namun, diprediksi peningkatan kasus akan menyusul dalam 3-4 munggu ke depan.
Peningkatan kasus Covid-19 ini juga diiringi dengan tingkat perawatan di rumah sakit (RS). Meski begitu, dalam grafik itu terlihat bahwa tingkat perawatan di RS jauh lebih rendah jika dibandingkan saat penyebaran varian Delta tahun lalu, di mana hospitalisasi masih 30 persen dari puncak Delta.
Data harian perawatan pasien Covid-19 per 4 Februari 2022 menunjukkan bahwa ada 13.696 yang dirawat di RS. Sebesar 38 persen pasien tanpa gejala, sementara 33 persen mengalami gejala ringan.
“Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi MEpid, seperti dikutip dari siaran pers.
Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan, masyarakat diimbau kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi Covid-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” ujarnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(tsa)
tulis komentar anda