5 Mitos dan Fakta tentang Varian Omicron, Awas Hoaks!

Rabu, 09 Februari 2022 - 08:28 WIB
Ada banyak mitos dan fakta tentang varian Omicron yang beredar di masyarakat. Namun, tak banyak yang mengetahui hal tersebut sehingga menyebabkan kekhawatiran. Foto/CNBC
JAKARTA - Ada banyak mitos dan fakta tentang varian Omicron yang beredar di masyarakat. Namun sayang, tak banyak yang mengetahui hal tersebut sehingga menyebabkan kekhawatiran akan infeksi varian ini.

Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini menjadi varian yang dominan dibanyak negara. Menurut para ahli, Omicron memiliki tingkat infektivitas yang tinggi. Namun, studi pendahuluan menunjukkan bahwa varian Covid-19 ini sangat ringan.

Di mana gejala seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala Omicron dan harus diwaspadai. Masa inkubasi Omicron diyakini jauh lebih pendek yaitu antara tiga dan lima hari.

Ini membantu menjelaskan mengapa Omicron dapat menyebar begitu cepat, karena orang-orang telah menularkan virus bahkan sebelum mereka menyadarinya. Omicron mulai ditetapkan sebagai Variant of Concern pada 26 November 2021 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).





Berikut daftar mitos dan fakta tentang Omicron seperti dikutip dari Instagram resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (9/2/2022).

1. Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan

Fakta: Meskipun penyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.

2. Mitos: Vaksin tidak mempan lumpuhkan Omicron
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More