Ibu Hamil yang Divaksin Covid-19 Turunkan Perlindungan ke Bayi yang Dikandung
Kamis, 17 Februari 2022 - 00:33 WIB
"Intinya adalah bahwa vaksinasi Covid-19 pada ibu adalah cara yang sangat penting untuk membantu melindungi anak-anak ini. Ini sangat penting, mengingat vaksinasi pada kelompok usia ini masih sangat jauh," jelas dia.
Data yang sama juga mengindikasikan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang divaksin di usia kehamilan lebih tua memiliki risiko rawat inap karena Covid-19 yang lebih kecil daripada bayi yang ibunya divaksin pada awal masa kehamilan.
Sebelumnya, sudah ada penelitian yang memperlihatkan hubungan antara proteksi vaksin Covid-19 dari ibu hamil kepada bayi yang dikandung. Penelitian sebelumnya, memperlihatkan hasil bahwa ibu hamil dapat menurunkan antibodi kepada bayi mereka.
Tetapi studi baru CDC dengan Dr. Manish Patel sebagai penulis utama ini adalah yang pertama menunjukkan efek dunia nyata.
"Antibodi ini telah ditemukan dalam darah tali pusat, menunjukkan bahwa antibodi telah ditransfer dari orang yang hamil ke bayi yang sedang berkembang," terang Dr. Dana Meaney-Delman.
Sebagai catatan, studi ini belum memiliki data untuk menunjukkan apakah antibodi tersebut bisa memberikan perlindungan untuk bayi terhadap penyakit infeksi Covid-19.
Studi ini juga tak mengeavaluasi efek vaksin merek Johnson & Johnson pada bayi baru lahir, serta suntikan booster yang diberikan selama kehamilan.
Dokter Manish Patel berharap, dalam waktu dekat CDC bisa mengumpulkan dan merilis data tentang vaksin booster Covid-19.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Data yang sama juga mengindikasikan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang divaksin di usia kehamilan lebih tua memiliki risiko rawat inap karena Covid-19 yang lebih kecil daripada bayi yang ibunya divaksin pada awal masa kehamilan.
Sebelumnya, sudah ada penelitian yang memperlihatkan hubungan antara proteksi vaksin Covid-19 dari ibu hamil kepada bayi yang dikandung. Penelitian sebelumnya, memperlihatkan hasil bahwa ibu hamil dapat menurunkan antibodi kepada bayi mereka.
Tetapi studi baru CDC dengan Dr. Manish Patel sebagai penulis utama ini adalah yang pertama menunjukkan efek dunia nyata.
"Antibodi ini telah ditemukan dalam darah tali pusat, menunjukkan bahwa antibodi telah ditransfer dari orang yang hamil ke bayi yang sedang berkembang," terang Dr. Dana Meaney-Delman.
Sebagai catatan, studi ini belum memiliki data untuk menunjukkan apakah antibodi tersebut bisa memberikan perlindungan untuk bayi terhadap penyakit infeksi Covid-19.
Studi ini juga tak mengeavaluasi efek vaksin merek Johnson & Johnson pada bayi baru lahir, serta suntikan booster yang diberikan selama kehamilan.
Dokter Manish Patel berharap, dalam waktu dekat CDC bisa mengumpulkan dan merilis data tentang vaksin booster Covid-19.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(nug)
tulis komentar anda