Menkes: Indonesia Sudah Lampaui Puncak Kasus Omicron
Kamis, 24 Februari 2022 - 19:02 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini Indonesia sudah melampaui puncak kasus Covid-19 akibat varian Omicron .
“Situasinya di Indonesia sekarang gimana, Indonesia kita sudah melampaui Omicron secara nasional. Kita pernah di puncaknya, kasus sampai 64 ribu,” kata Menkes Budi dalam gelaran MNC Forum LXIII (63rd) Strategi dan Kebijakan Kemenkes dalam Mengatasai Gelombang Omicron, Kamis (24/2/2022).
Angka kasus positif harian yang hampir menembus 65 ribu tersebut, disebut Menkes Budi, sudah jauh lebih tinggi daripada gelombang kedua akibat varian Delta pada 2021.
“Ini lebih tinggi daripada puncak kasus Delta yang terjadi di bulan Juli 2021, yang pernah sampai 56 ribu kasus,” imbuhnya.
Meski secara angka positivity rate lebih besar, Menkes Budi menekankan tingkat keparahan yanag ditimbulkan akibat varian Omicron lebih ringan jika dibandingkan dengan Delta. Salah satu indikatornya bisa terlihat dari angka hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit yang masih landai.
“Tapi kalau dilihat hospitaliasinya, puncak Delta itu sampai 93 ribu yang dirawat. Nah sekarang kita masih di kisaran 38 ribu, jadi masih di kira-kira 35 persen dari varian Delta. Kesimpulannya dua, Omicron ini naiknya lebih cepat, lebih banyak kasusnya, tapi fatalisasinya lebih rendah,” pungkas Menkes.
“Situasinya di Indonesia sekarang gimana, Indonesia kita sudah melampaui Omicron secara nasional. Kita pernah di puncaknya, kasus sampai 64 ribu,” kata Menkes Budi dalam gelaran MNC Forum LXIII (63rd) Strategi dan Kebijakan Kemenkes dalam Mengatasai Gelombang Omicron, Kamis (24/2/2022).
Angka kasus positif harian yang hampir menembus 65 ribu tersebut, disebut Menkes Budi, sudah jauh lebih tinggi daripada gelombang kedua akibat varian Delta pada 2021.
“Ini lebih tinggi daripada puncak kasus Delta yang terjadi di bulan Juli 2021, yang pernah sampai 56 ribu kasus,” imbuhnya.
Meski secara angka positivity rate lebih besar, Menkes Budi menekankan tingkat keparahan yanag ditimbulkan akibat varian Omicron lebih ringan jika dibandingkan dengan Delta. Salah satu indikatornya bisa terlihat dari angka hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit yang masih landai.
“Tapi kalau dilihat hospitaliasinya, puncak Delta itu sampai 93 ribu yang dirawat. Nah sekarang kita masih di kisaran 38 ribu, jadi masih di kira-kira 35 persen dari varian Delta. Kesimpulannya dua, Omicron ini naiknya lebih cepat, lebih banyak kasusnya, tapi fatalisasinya lebih rendah,” pungkas Menkes.
(tsa)
tulis komentar anda