Optimalisasi Destinasi Edu-Ekowisata di Sula Maluku Utara lewat Festival Tanjung Waka 2022
Selasa, 22 Maret 2022 - 20:57 WIB
Seluruh tamu undangan dan pengunjung FTW 2022 pun diwajibkan membawa tumbler (botol air). Pihak penyelenggara akan menyediakan puluhan stasiun air mineral isi ulang secara gratis di sepanjang areal acara.
Penyelenggara acara akan membuat “Gerbang Sampah Raksasa” dan “Terowongan Sampah” hasil pengumpulan 2 ton sampah organik dan nonorganik dari areal acara maupun pesisir Sula.
Nilai budaya dan tradisi lokal masyarakat Kab. Kepulauan Sula akan mendominasi pelaksanaan FTW2022. Suguhan kuliner leluhur masyarakat Sula akan dipresentasikan secara dramatis melalui live cooking, serta barbeque dan sunset dinner di pesisir pantai Tanjung Waka.
Sajian sinoli dan jepa (campuran sagu dan parutan kelapa), hutamia (jamur merah), nasi jagung rempah, utanil (sambal dari pucuk pohon kedondong hutan), seafood dengan olahan serbakenari serta olahan kuliner berbasis madu akan disuguhkan kepada tamu undangan.
Selain itu, FTW 2022 juga mengedepankan value event dengan menggeliatkan bisnis UMKM ekonomi kreatif di Kab. Kepulauan Sula. Panitia akan menggelar Sula Arts & Cultural Expo 2022 yang menampilkan produk UMKM Sula yang memiliki daya tarik dan kualitas prima seperti produk madu, cokelat, kenari, anyaman daun pandan, produk olahan perikanan, kerajinan tangan, dan bisnis kuliner lokal.
Pada FTW 2022 juga akan dilaksanakan seminar internasional bekerja sama dengan The Sunshine Coast University (Australia), The Great Barrier Reefs (Australia), Universitas Khairun Ternate, dan Universitas Padjajaran. Seminar ini pun bakal melibatkan Coral Triangle Center (CTC) Indonesia. Seluruh komponen dalam seminar ini secara bersamaan dengan Menteri Pariwisata akan melakukan transplantasi terumbu karang dan pelepasan 500 ekor anakan penyu di perairan Tanjung Waka pada pembukaan FTW 2022.
Lihat Juga: Manfaatkan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Sandiaga Uno Berharap IHSA Bisa Naikkan Kunjungan Wisata
Penyelenggara acara akan membuat “Gerbang Sampah Raksasa” dan “Terowongan Sampah” hasil pengumpulan 2 ton sampah organik dan nonorganik dari areal acara maupun pesisir Sula.
Baca Juga
Nilai budaya dan tradisi lokal masyarakat Kab. Kepulauan Sula akan mendominasi pelaksanaan FTW2022. Suguhan kuliner leluhur masyarakat Sula akan dipresentasikan secara dramatis melalui live cooking, serta barbeque dan sunset dinner di pesisir pantai Tanjung Waka.
Sajian sinoli dan jepa (campuran sagu dan parutan kelapa), hutamia (jamur merah), nasi jagung rempah, utanil (sambal dari pucuk pohon kedondong hutan), seafood dengan olahan serbakenari serta olahan kuliner berbasis madu akan disuguhkan kepada tamu undangan.
Selain itu, FTW 2022 juga mengedepankan value event dengan menggeliatkan bisnis UMKM ekonomi kreatif di Kab. Kepulauan Sula. Panitia akan menggelar Sula Arts & Cultural Expo 2022 yang menampilkan produk UMKM Sula yang memiliki daya tarik dan kualitas prima seperti produk madu, cokelat, kenari, anyaman daun pandan, produk olahan perikanan, kerajinan tangan, dan bisnis kuliner lokal.
Pada FTW 2022 juga akan dilaksanakan seminar internasional bekerja sama dengan The Sunshine Coast University (Australia), The Great Barrier Reefs (Australia), Universitas Khairun Ternate, dan Universitas Padjajaran. Seminar ini pun bakal melibatkan Coral Triangle Center (CTC) Indonesia. Seluruh komponen dalam seminar ini secara bersamaan dengan Menteri Pariwisata akan melakukan transplantasi terumbu karang dan pelepasan 500 ekor anakan penyu di perairan Tanjung Waka pada pembukaan FTW 2022.
Lihat Juga: Manfaatkan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Sandiaga Uno Berharap IHSA Bisa Naikkan Kunjungan Wisata
(tsa)
tulis komentar anda