Mengenal Metode Cuci Otak Dokter Terawan yang Berujung Pemecatan Anggota IDI
Rabu, 30 Maret 2022 - 08:53 WIB
Dokter Terawan cukup percaya diri bahwa metode cuci otak yang dikembangkannya hingga saat ini belum ada laporan efek samping yang buruk. Itu juga yang membuatnya yakin bahwa cuci otak untuk stroke ini bisa terus diberikan ke pasien sebagai terapi penanganan stroke.
Bahkan, ada klaim yang beredar mengenai terapi cuci otak Dokter Terawan ini adalah tindakan modifikasi DSA tersebut bisa menyembuhkan pasien stroke 4-5 jam pascatindakan medis dilakukan.
Perlu Anda ketahui bahwa metode cuci otak ini adalah bagian dari disertasi Dokter Terawan, judul disertasinya yaitu Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis.
Karya ilmiah itu dipresentasikan Dokter Terawan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar sebagai syarat gelar doktornya.
Karena terapi cuci otak itu pula Dokter Terawan berhasil mendapat beberapa penghargaan, seperti rekor dari Museum Rekor Indonesia sebagai Penemu Terapi Cuci Otak dan Penerapan Program Digital Subtraction Angiography (DSA) Terbanyak.
Bahkan, menurut beberapa informasi terapi cuci otak Dokter Terawan ini sudah diterapkan di Jerman dengan nama paten 'Terawan Theory'.
Bahkan, ada klaim yang beredar mengenai terapi cuci otak Dokter Terawan ini adalah tindakan modifikasi DSA tersebut bisa menyembuhkan pasien stroke 4-5 jam pascatindakan medis dilakukan.
Perlu Anda ketahui bahwa metode cuci otak ini adalah bagian dari disertasi Dokter Terawan, judul disertasinya yaitu Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis.
Karya ilmiah itu dipresentasikan Dokter Terawan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar sebagai syarat gelar doktornya.
Karena terapi cuci otak itu pula Dokter Terawan berhasil mendapat beberapa penghargaan, seperti rekor dari Museum Rekor Indonesia sebagai Penemu Terapi Cuci Otak dan Penerapan Program Digital Subtraction Angiography (DSA) Terbanyak.
Bahkan, menurut beberapa informasi terapi cuci otak Dokter Terawan ini sudah diterapkan di Jerman dengan nama paten 'Terawan Theory'.
(tsa)
tulis komentar anda