Epidemiologi Ungkap Asal Usul Varian XE, WHO Mulai Waspada
Selasa, 05 April 2022 - 10:35 WIB
JAKARTA - Varian XE ditemukan di Inggris baru-baru ini. Ahli epidemiologi menjelaskan asal usul varian XE lahir pada tubuh orang yang terinfeksi dua varian Omicron sekaligus yaitu varian BA.1 dan BA.2.
Varian XE diketahui lebih cepat menular, meski ada anggapan tidak berbahaya. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mulai melakukan pemantauan mendalam terkait penemuan varian XE tersebut.
Laporan awal menyebutkan bahwa varian XE lebih mudah menular 10 persen daripada BA.2. Namun, beberapa ahli mempercayai bahwa varian XE tidak memberi dampak berarti bagi situasi pandemi secara global.
"Varian rekombinan seperti XE ini misalnya terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan dua atau lebih varian pada waktu yang sama. Hal itu mengakibatkan percampuran materi genetik virus di dalam tubuh pasien," kata Badan Keamanan dan Kesehatan Inggris (UKHA).
"Sepanjang pandemi Covid-19, sejatinya telah ditemukan banyak varian rekombinan. Tapi, varian rekombinan sebagian besar tidak memberi keuntungan apapun untuk si virusnya sendiri, malah relatif membuatnya mati," tambahnya.
Dilansir dari NY Daily News, Selasa (5/4/2022) ahli epidemiologi dan kepala inovasi di Rumah Sakit Anak Boston, dr John Brownstein, menjelaskan varian XE tidak akan menjadi masalah berarti bagi kesehatan.
"Varian rekombinan itu muncul berulang-ulang. Faktanya, kenapa varian ini dinamakan XE, karena kami sudah menemukan XA, XB, XC, dan XD, dan tidak ada satupun yang menjadi masalah serius bagi manusia," jelas dr Brownstein.
Varian XE diketahui lebih cepat menular, meski ada anggapan tidak berbahaya. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mulai melakukan pemantauan mendalam terkait penemuan varian XE tersebut.
Laporan awal menyebutkan bahwa varian XE lebih mudah menular 10 persen daripada BA.2. Namun, beberapa ahli mempercayai bahwa varian XE tidak memberi dampak berarti bagi situasi pandemi secara global.
"Varian rekombinan seperti XE ini misalnya terjadi ketika seseorang terinfeksi dengan dua atau lebih varian pada waktu yang sama. Hal itu mengakibatkan percampuran materi genetik virus di dalam tubuh pasien," kata Badan Keamanan dan Kesehatan Inggris (UKHA).
"Sepanjang pandemi Covid-19, sejatinya telah ditemukan banyak varian rekombinan. Tapi, varian rekombinan sebagian besar tidak memberi keuntungan apapun untuk si virusnya sendiri, malah relatif membuatnya mati," tambahnya.
Dilansir dari NY Daily News, Selasa (5/4/2022) ahli epidemiologi dan kepala inovasi di Rumah Sakit Anak Boston, dr John Brownstein, menjelaskan varian XE tidak akan menjadi masalah berarti bagi kesehatan.
"Varian rekombinan itu muncul berulang-ulang. Faktanya, kenapa varian ini dinamakan XE, karena kami sudah menemukan XA, XB, XC, dan XD, dan tidak ada satupun yang menjadi masalah serius bagi manusia," jelas dr Brownstein.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda