Batuk Pilek Tetap Tes Covid-19 di Masa Transisi, Ini Saran Satgas IDI
Selasa, 12 April 2022 - 16:50 WIB
JAKARTA - Di masa transisi yang terkesan agak lebih longgar ini, melakukan tes Covid-19 jika batuk pilek tetap disarankan dokter. Sebab, penularan virus masih berlangsung di masyarakat.
"Di masyarakat virus masih menyebar walau kejadiannya kecil. Itu kenapa, kami masih menyarankan masyarakat yang batuk, pilek, dan bersin-bersin agar tes Covid-19," kata Prof Zubairi Djoerban dalam Webinar Biodef 'Persiapan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi', Selasa (12/4/2022).
Prof Beri menjelaskan, masa transisi sekarang ini tidak berarti virus tak ada di antara masyarakat. "Kasus penularan masih terjadi walau angkanya kecil," terangnya.
Karena masih ada penularan virus Covid-19 di masyarakat, Prof Beri, sapaan akrabnya, tetap mengingatkan kepada semua orang untuk patuh menggunakan masker. Perilaku pakai masker ini tetap harus dijalankan sekalipun masa endemi dicapai Indonesia.
"Tapi, ya, memang tidak seketat sebelumnya. Pada kondisi berolahraga di luar ruangan misalnya, ya, kalau sudah endemi tidak pakai masker tidak apa-apa. Kalau sekarang, masih tetap perlu waspada," ungkap Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut.
Selain itu, perihal kepemilikan barang-barang medis seperti oksimeter, tensimeter, dan termometer, Prof Beri, mengatakan agar tetap dipakai. Hal ini penting untuk memantau kondisi kesehatan dasar.
"Jadi, buat masyarakat yang terlanjur punya tensimeter, termometer, dan oksimeter, ya, alat kesehatan itu tetap dipakai saja untuk memantau kondisi kesehatan. Pandemi memang mengajarkan banyak hal untuk kita semua, termasuk kesiagaan," tambahnya.
Di masa transisi ini juga, sambung Prof Beri, diingatkan kembali kepada mereka yang belum melengkapi dua dosis vaksin agar segera menerima vaksin. Ini penting agar situasi endemi benar-benar tercapai dengan herd immunity yang semakin baik.
"Kalau yang sudah vaksin dua dosis, segera cari booster atau dosis ketiga. Ini agar kekebalan komunitas tercapai, sehingga Anda dan orang di sekitar lebih aman lagi," kata Prof Beri.
"Di masyarakat virus masih menyebar walau kejadiannya kecil. Itu kenapa, kami masih menyarankan masyarakat yang batuk, pilek, dan bersin-bersin agar tes Covid-19," kata Prof Zubairi Djoerban dalam Webinar Biodef 'Persiapan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi ke Endemi', Selasa (12/4/2022).
Prof Beri menjelaskan, masa transisi sekarang ini tidak berarti virus tak ada di antara masyarakat. "Kasus penularan masih terjadi walau angkanya kecil," terangnya.
Karena masih ada penularan virus Covid-19 di masyarakat, Prof Beri, sapaan akrabnya, tetap mengingatkan kepada semua orang untuk patuh menggunakan masker. Perilaku pakai masker ini tetap harus dijalankan sekalipun masa endemi dicapai Indonesia.
"Tapi, ya, memang tidak seketat sebelumnya. Pada kondisi berolahraga di luar ruangan misalnya, ya, kalau sudah endemi tidak pakai masker tidak apa-apa. Kalau sekarang, masih tetap perlu waspada," ungkap Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut.
Selain itu, perihal kepemilikan barang-barang medis seperti oksimeter, tensimeter, dan termometer, Prof Beri, mengatakan agar tetap dipakai. Hal ini penting untuk memantau kondisi kesehatan dasar.
"Jadi, buat masyarakat yang terlanjur punya tensimeter, termometer, dan oksimeter, ya, alat kesehatan itu tetap dipakai saja untuk memantau kondisi kesehatan. Pandemi memang mengajarkan banyak hal untuk kita semua, termasuk kesiagaan," tambahnya.
Di masa transisi ini juga, sambung Prof Beri, diingatkan kembali kepada mereka yang belum melengkapi dua dosis vaksin agar segera menerima vaksin. Ini penting agar situasi endemi benar-benar tercapai dengan herd immunity yang semakin baik.
"Kalau yang sudah vaksin dua dosis, segera cari booster atau dosis ketiga. Ini agar kekebalan komunitas tercapai, sehingga Anda dan orang di sekitar lebih aman lagi," kata Prof Beri.
(hri)
tulis komentar anda