Varian BA.2.12 dan BA.2.12.1 Dominasi Kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa, IDI: Lebih Mudah Menginfeksi
Minggu, 17 April 2022 - 14:07 WIB
JAKARTA - Saat ini di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa telah ditemukan varian baru Covid-19 BA.2.12 dan BA.2.12.1 yang merupakan turunan dari virus Omicron . Kedua varian tersebut lebih mudah menular dibandingkan varian aslinya, yaitu BA.2 (Omicron).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM. Menurut Prof. Zubairi, varian baru BA.2.12 dan BA.2.12.1 memang sedang mendominasi kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika.
"Kedua varian yang sangat dekat dengan BA.2 itu sekarang merebak di New York Central. Sudah ada 90 persen kasus yang disebabkan oleh kedua varian ini," tuturnya kepada MNC Portal, Minggu (17/4/2022).
Varian BA.2.12 dan BA.2.12.1 merupakan turunan dari Omicron, yang menurut Zubairi sudah pasti lebih menular. Bahkan mampu menembus sistem kekebalan tubuh seseorang (imunitas).
Dalam penjelasannya, Prof. Zubairi menerangkan bahwa kedua varian ini masih sangat kecil pengaruhnya untuk seseorang mengalami perburukan akibat infeksi virus Covid-19. Meskipun BA.2.12 dan BA.2.12.1 lebih mudah menular, namun menurut para ahli "kemampuan infeksinya" tidak akan mengungguli varian sebelumnya yaitu BA.1 atau Delta.
"Hanya memang mempunyai perkembangan lebih cepat di tempat tertentu, kemudian juga bisa tembus sistem imun. Jadi lebih mudah menginfeksi seseorang," tandas Prof. Zubairi.
Prof. Zubairi juga mengatakan, bukan hanya New York di Amerika Serikat yang angka kasus varian BA.2.12 dan BA.2.12.1-nya tinggi. Di negara-negara seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Israel pun telah ditemukan peningkatan kasus serupa.
Sekadar informasi, kedua subvarian dari Omicron tersebut diperkirakan memiliki keunggulan pertumbuhan 23%-27% di atas varian BA.2 asli. Berdasarkan data baru GISAID serta data tambahan yang dikirimkan ke Wadsworth Center dari laboratorium di New York, ditemukan bahwa varian baru tersebut sangat menular dan berkemungkinan berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19.
Pada Maret 2022, kasus BA.2.12 dan BA.2.12.1 meningkat menjadi lebih dari 70% prevalensi di Central New York dan lebih dari 20% prevalensi di wilayah Finger Lakes. Sementara, data untuk April 2022 menunjukkan bahwa level peningkatan kasus di Central New York sekarang sudah di atas 90%.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM. Menurut Prof. Zubairi, varian baru BA.2.12 dan BA.2.12.1 memang sedang mendominasi kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika.
"Kedua varian yang sangat dekat dengan BA.2 itu sekarang merebak di New York Central. Sudah ada 90 persen kasus yang disebabkan oleh kedua varian ini," tuturnya kepada MNC Portal, Minggu (17/4/2022).
Varian BA.2.12 dan BA.2.12.1 merupakan turunan dari Omicron, yang menurut Zubairi sudah pasti lebih menular. Bahkan mampu menembus sistem kekebalan tubuh seseorang (imunitas).
Dalam penjelasannya, Prof. Zubairi menerangkan bahwa kedua varian ini masih sangat kecil pengaruhnya untuk seseorang mengalami perburukan akibat infeksi virus Covid-19. Meskipun BA.2.12 dan BA.2.12.1 lebih mudah menular, namun menurut para ahli "kemampuan infeksinya" tidak akan mengungguli varian sebelumnya yaitu BA.1 atau Delta.
"Hanya memang mempunyai perkembangan lebih cepat di tempat tertentu, kemudian juga bisa tembus sistem imun. Jadi lebih mudah menginfeksi seseorang," tandas Prof. Zubairi.
Prof. Zubairi juga mengatakan, bukan hanya New York di Amerika Serikat yang angka kasus varian BA.2.12 dan BA.2.12.1-nya tinggi. Di negara-negara seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Israel pun telah ditemukan peningkatan kasus serupa.
Sekadar informasi, kedua subvarian dari Omicron tersebut diperkirakan memiliki keunggulan pertumbuhan 23%-27% di atas varian BA.2 asli. Berdasarkan data baru GISAID serta data tambahan yang dikirimkan ke Wadsworth Center dari laboratorium di New York, ditemukan bahwa varian baru tersebut sangat menular dan berkemungkinan berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19.
Pada Maret 2022, kasus BA.2.12 dan BA.2.12.1 meningkat menjadi lebih dari 70% prevalensi di Central New York dan lebih dari 20% prevalensi di wilayah Finger Lakes. Sementara, data untuk April 2022 menunjukkan bahwa level peningkatan kasus di Central New York sekarang sudah di atas 90%.
(tsa)
tulis komentar anda