Covid-19 di Indonesia, Ahli Epidemiologi Sebut PPKM Tak Lagi Jadi Prioritas
Jum'at, 22 April 2022 - 09:06 WIB
JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di tengah pandemi Covid-19 , dianggap bukan lagi prioritas. Ahli Epidemiologi UI, Pandu Riono mengatakan indikator dalam menentukan PPKM banyak sekali, seperti peningkatan kasus, kematian dan hospitality.
Pandu mengatakan selama melihat data terkait perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, menurutnya selama 3 bulan, bertahan tidak terlalu turun tapi kadar antibodi masyarakat justru meningkat.
"Jadi apakah PPKM jadi prioritas? saya kira sudah bergeser sekarang. artinya ppkm kan banyak sekali indikator dari peningkatan kasus, kematian,dsb. Dengan adanya penurunan kasus konsisten, maka ppkm tingkatannya rendah jadi tidak optimal lagi," ujar Ahli Epidemiolog UI, Prof. dr. Pandu Riano dalam YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (22/4/2022).
Dia menambahkan jika dalam mengendalikan Covid-19 berkaitan dengan kondisi antibodi masyarakat Indonesia. Menurutnya, saat ini yang menjadi kunci ialah vaksinasi. "Jadi strategi vaksinasi bagi lansia dampaknya positif artinya, kita harus dorong vaksinasi yang masih rendah. Ada juga menunda malah, vaksinasi menjadi kunci," katanya
Alasan dia menjadikan vaksinasi sebagai kunci, sebab melihat data bahwa adanya peningkatan antibodi di masyarakat. Meski di tengah kelonjakan kasus Covid-19, di berbagai negara, dia memastikan antibodi masyarakat sudah cukup tinggi di Indonesia.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan pemicu terjadinya peningkatan kasus Covid-19 bukan hanya karena tingkat antibodi meningkat. Tetapi juga karena adanya varian-varian baru, namun hingga saat ini, Pandu menerangkan belum ada varian yang mengkhawatirkan.
"Jadi lonjakan kasus, bukan hanya dipengaruhi oleh imunitas tapi juga adanya varian baru, tapi saat ini belum ada varian yang mencemaskan. Karena masih keluarga omicron, baik BA.3 maupun kombinasi ternyata sangat dipengaruhi oleh imunitas penduduk," jelas Pandu.
Dengan begitu, ia menyarankan agar program vaksinasi terus dilakukan agar capaian seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki antibodi terwujud. Di mana, antibodi bertujuan melindungi seseorang dari virus tertentu, sehingga meminimalisir terjadinya perburukan akibat Covid-19.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Pandu mengatakan selama melihat data terkait perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, menurutnya selama 3 bulan, bertahan tidak terlalu turun tapi kadar antibodi masyarakat justru meningkat.
"Jadi apakah PPKM jadi prioritas? saya kira sudah bergeser sekarang. artinya ppkm kan banyak sekali indikator dari peningkatan kasus, kematian,dsb. Dengan adanya penurunan kasus konsisten, maka ppkm tingkatannya rendah jadi tidak optimal lagi," ujar Ahli Epidemiolog UI, Prof. dr. Pandu Riano dalam YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (22/4/2022).
Dia menambahkan jika dalam mengendalikan Covid-19 berkaitan dengan kondisi antibodi masyarakat Indonesia. Menurutnya, saat ini yang menjadi kunci ialah vaksinasi. "Jadi strategi vaksinasi bagi lansia dampaknya positif artinya, kita harus dorong vaksinasi yang masih rendah. Ada juga menunda malah, vaksinasi menjadi kunci," katanya
Alasan dia menjadikan vaksinasi sebagai kunci, sebab melihat data bahwa adanya peningkatan antibodi di masyarakat. Meski di tengah kelonjakan kasus Covid-19, di berbagai negara, dia memastikan antibodi masyarakat sudah cukup tinggi di Indonesia.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan pemicu terjadinya peningkatan kasus Covid-19 bukan hanya karena tingkat antibodi meningkat. Tetapi juga karena adanya varian-varian baru, namun hingga saat ini, Pandu menerangkan belum ada varian yang mengkhawatirkan.
"Jadi lonjakan kasus, bukan hanya dipengaruhi oleh imunitas tapi juga adanya varian baru, tapi saat ini belum ada varian yang mencemaskan. Karena masih keluarga omicron, baik BA.3 maupun kombinasi ternyata sangat dipengaruhi oleh imunitas penduduk," jelas Pandu.
Dengan begitu, ia menyarankan agar program vaksinasi terus dilakukan agar capaian seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki antibodi terwujud. Di mana, antibodi bertujuan melindungi seseorang dari virus tertentu, sehingga meminimalisir terjadinya perburukan akibat Covid-19.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(wur)
tulis komentar anda