Gandeng Microsoft, KUMPUL Ajak Startup Indonesia Kembangkan Bisnis Berbasis Social Impact
Kamis, 28 April 2022 - 02:12 WIB
JAKARTA - KUMPUL percaya bisnis startup yang berfokus pada social impact dapat menciptakan dampak yang luar biasa. Tidak hanya tentang profit, namun juga kesempatan yang lebih luas untuk membantu setiap individu dengan berbagai latar belakang, kondisi, serta geografis dapat berkembang bersama.
Pemahaman ini dikupas secara mendalam pada diskusi panel program IN-Connect ke-7 oleh KUMPUL yang bekerja sama dengan Microsoft bertajuk Diversity & Inclusion sekaligus menjadi pembuka rangkaian program KUMPUL X Accelerator 2022 selanjutnya.
Seri panel diskusi oleh KUMPUL yang merupakan seri ke-7 sejak diluncurkan tahun lalu ini turut menghadirkan beragam pembicara yaitu Krishna Worotikan (CFO & Diversity & Inclusion Lead) dari Microsoft, Ardi Putra Baramuli (Operations Officer, FIG Advisory Services - Asia Pacific (Risk Mgmt. & Gender) dari IFC, Azalea Ayuningtyas (Co-Founder & CEO) dari Du Anyam, dan dimoderatori oleh Tina Napitupulu (GRAISEA 2 Indonesia Country Lead) dari Oxfam di Indonesia, serta dihadiri oleh lebih dari 800 peserta secara online melalui YouTube Live KUMPUL.
Menurut panelis, mengedepankan social impact pada bisnis nyatanya memberikan dampak yang besar terhadap bisnis itu sendiri. Tidak hanya mampu memberdayakan komunitas masyarakat yang dulu kurang mendapatkan akses untuk berkembang, tapi juga memberikan kepercayaan dan dukungan lebih besar dari konsumen terhadap bisnis itu sendiri, seperti yang dijalankan Azalea dari Du Anyam.
“Kami memberdayakan para perempuan yang mempunyai skill (menganyam) dan mengkoneksikan mereka ke pasar global, dengan teknologi untuk membantu mereka berkembang, serta menjawab visi kami untuk memberdayakan perempuan, mempromosikan budaya, dan meningkatkan taraf hidup (mereka),” papar Azalea di sesi diskusi panel.
Seperti seri IN-Connect sebelumnya, terdapat delapan startup terpilih yang mengikuti sesi Speed Dating, yaitu Rentique, Parakerja, Plepah, Liberty Society, Angkoters, Tabula, Suarise, dan KaryaDesa.
Sesi Speed Dating ini menjadi momen untuk para startup bisa menjalin kolaborasi dengan para industry partners IN-Connect #7, yaitu Vertex Ventures, Indogen Capital, JETRO Jakarta, Achmad Zaky Foundation, Moonshot Ventures, dan lain-lain.
Visi-misi KUMPUL dalam mengedepankan dan mendukung ekosistem startup berbasis impact sosial serta lingkungan juga selaras dengan Global Social Entrepreneurship Program (GSEP) Microsoft. Program ini menyediakan dukungan teknologi, materi pembelajaran, mitra, dan akses go-to market yang diperlukan startup untuk menciptakan dampak yang lebih besar.
Pemiliki startup, termasuk yang berada di tahap awal dan belum mendapatkan dukungan investor, dapat mendaftarkan diri di program ini kapan pun melalui platform Microsoft for Startups Founders Hub.
Azure Business Group Lead Microsoft Indonesia Fiki Setiyono memaparkan, menyelesaikan tantangan global di bidang sosial dan lingkungan memerlukan sinergi positif antara teknologi, mitra, serta sumber daya yang tepat.
"Kami percaya, ketika startup bekerja sama dengan perusahaan, pemerintah, komunitas, lembaga non-profit, dan investor, hal-hal menakjubkan dapat terwujud. Karena itu, kepada seluruh founders startup, kami membuka lebar kesempatan untuk bergabung di GSEP melalui Founders Hub,” tandasnya.
Lihat Juga: Ditemani Reza Rahadian, Sharon Stone Akan Berbagi Pengalaman Hidup dengan Fan di Indonesia
Pemahaman ini dikupas secara mendalam pada diskusi panel program IN-Connect ke-7 oleh KUMPUL yang bekerja sama dengan Microsoft bertajuk Diversity & Inclusion sekaligus menjadi pembuka rangkaian program KUMPUL X Accelerator 2022 selanjutnya.
Seri panel diskusi oleh KUMPUL yang merupakan seri ke-7 sejak diluncurkan tahun lalu ini turut menghadirkan beragam pembicara yaitu Krishna Worotikan (CFO & Diversity & Inclusion Lead) dari Microsoft, Ardi Putra Baramuli (Operations Officer, FIG Advisory Services - Asia Pacific (Risk Mgmt. & Gender) dari IFC, Azalea Ayuningtyas (Co-Founder & CEO) dari Du Anyam, dan dimoderatori oleh Tina Napitupulu (GRAISEA 2 Indonesia Country Lead) dari Oxfam di Indonesia, serta dihadiri oleh lebih dari 800 peserta secara online melalui YouTube Live KUMPUL.
Menurut panelis, mengedepankan social impact pada bisnis nyatanya memberikan dampak yang besar terhadap bisnis itu sendiri. Tidak hanya mampu memberdayakan komunitas masyarakat yang dulu kurang mendapatkan akses untuk berkembang, tapi juga memberikan kepercayaan dan dukungan lebih besar dari konsumen terhadap bisnis itu sendiri, seperti yang dijalankan Azalea dari Du Anyam.
“Kami memberdayakan para perempuan yang mempunyai skill (menganyam) dan mengkoneksikan mereka ke pasar global, dengan teknologi untuk membantu mereka berkembang, serta menjawab visi kami untuk memberdayakan perempuan, mempromosikan budaya, dan meningkatkan taraf hidup (mereka),” papar Azalea di sesi diskusi panel.
Seperti seri IN-Connect sebelumnya, terdapat delapan startup terpilih yang mengikuti sesi Speed Dating, yaitu Rentique, Parakerja, Plepah, Liberty Society, Angkoters, Tabula, Suarise, dan KaryaDesa.
Sesi Speed Dating ini menjadi momen untuk para startup bisa menjalin kolaborasi dengan para industry partners IN-Connect #7, yaitu Vertex Ventures, Indogen Capital, JETRO Jakarta, Achmad Zaky Foundation, Moonshot Ventures, dan lain-lain.
Visi-misi KUMPUL dalam mengedepankan dan mendukung ekosistem startup berbasis impact sosial serta lingkungan juga selaras dengan Global Social Entrepreneurship Program (GSEP) Microsoft. Program ini menyediakan dukungan teknologi, materi pembelajaran, mitra, dan akses go-to market yang diperlukan startup untuk menciptakan dampak yang lebih besar.
Pemiliki startup, termasuk yang berada di tahap awal dan belum mendapatkan dukungan investor, dapat mendaftarkan diri di program ini kapan pun melalui platform Microsoft for Startups Founders Hub.
Azure Business Group Lead Microsoft Indonesia Fiki Setiyono memaparkan, menyelesaikan tantangan global di bidang sosial dan lingkungan memerlukan sinergi positif antara teknologi, mitra, serta sumber daya yang tepat.
"Kami percaya, ketika startup bekerja sama dengan perusahaan, pemerintah, komunitas, lembaga non-profit, dan investor, hal-hal menakjubkan dapat terwujud. Karena itu, kepada seluruh founders startup, kami membuka lebar kesempatan untuk bergabung di GSEP melalui Founders Hub,” tandasnya.
Lihat Juga: Ditemani Reza Rahadian, Sharon Stone Akan Berbagi Pengalaman Hidup dengan Fan di Indonesia
(tsa)
tulis komentar anda