11 Efek Buruk Orang Tua Terlalu Sering Memarahi Anak
Senin, 23 Mei 2022 - 16:28 WIB
Rasa cemas yang selalu meliputinya ini pun dapat membuat anak sulit untuk berkembang. Ia cenderung kurang berani dalam mengambil keputusan, apalagi mencoba hal-hal baru.
3. Tidak Percaya Diri dan Depresi
Anak yang terus-menerus dimarahi akan merasa bahwa dirinya tidak berguna. Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya diri dan harga dirinya.
Selain itu, interaksi antara orang tua dan anak akan memburuk. Jika tidak ditangani secara serius, anak akan mengembangkan gangguan mental berupa depresi.
Kondisi ini pada akhirnya membawa anak mencari solusi lewat cara-cara yang salah. Misalnya, konsumsi alkohol hingga obat-obatan terlarang suntuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
4. Cuek
Karena orang tua mudah marah, anak bisa saja bersikap cuek sebagai bentuk perlawanannya. Ia akan bersikap tidak peduli dengan nasihat orang tuanya.
Sesaat, ketika dibentak atau dimarahi, anak kelihatan diam dan seolah-olah mendengar. Padahal, perkataan orang tuanya hanya dianggap sebagai angin lalu.
Hal ini membuat kepercayaan anak terhadap orang tua pun hilang. Pada akhirnya, bisa berdampak buruk pada hubungan di dalam keluarga, juga pada kehidupan sosial anak di masa depan.
5. Pemberontak
3. Tidak Percaya Diri dan Depresi
Anak yang terus-menerus dimarahi akan merasa bahwa dirinya tidak berguna. Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya diri dan harga dirinya.
Selain itu, interaksi antara orang tua dan anak akan memburuk. Jika tidak ditangani secara serius, anak akan mengembangkan gangguan mental berupa depresi.
Kondisi ini pada akhirnya membawa anak mencari solusi lewat cara-cara yang salah. Misalnya, konsumsi alkohol hingga obat-obatan terlarang suntuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
4. Cuek
Karena orang tua mudah marah, anak bisa saja bersikap cuek sebagai bentuk perlawanannya. Ia akan bersikap tidak peduli dengan nasihat orang tuanya.
Sesaat, ketika dibentak atau dimarahi, anak kelihatan diam dan seolah-olah mendengar. Padahal, perkataan orang tuanya hanya dianggap sebagai angin lalu.
Hal ini membuat kepercayaan anak terhadap orang tua pun hilang. Pada akhirnya, bisa berdampak buruk pada hubungan di dalam keluarga, juga pada kehidupan sosial anak di masa depan.
5. Pemberontak
tulis komentar anda