Obat Dexamethasone, Reisa Broto Asmoro: Tak Boleh Mengobati Diri Sendiri
Selasa, 23 Juni 2020 - 08:26 WIB
JAKARTA - Terkait dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obat Dexamethasone lebih dianjurkan untuk pasien yang terkonfirmasi dengan sakit berat, kritis, membutuhkan ventilator dan bantuan pernafasan. Adapun rekomendasi tersebut juga mengingat bahwa obat tersebut dapat mengurangi risiko kematian hingga 20-30%.
"Obat ini dianjurkan karena akan mengurangi jumlah kematian sebesar 20 sampai 30% dari kasus-kasus tersebut," kata Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Reisa.
Adapun hal yang juga harus dipahami bahwa Dexamethasone tidak memiliki dampak atau bukan, tetapi untuk kasus-kasus konfirmasi sakit ringan, atau tanpa gejala. Sementara, pemakaian obat-obat steroid untuk COVID-19 hanya dibolehkan dalam pengawasan ahli, para dokter, dan dilakukan di sarana dengan fasilitas yang memadai, tentunya yang siap untuk menangani efek samping yang dapat terjadi.
Di sisi lain, Reisa juga mengatakan bahwa Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan memantau peredaran Dexamethasone. (Baca juga: Jangan Asal Gowes, Penting Pilih Rute Bersepeda Selama Pandemi Covid-19 ).
"Meski kita telah mendengar beberapa berita baik kemajuan dunia kesehatan, baik dalam negeri, maupun dari luar negeri di internasional, WHO sampai saat ini belum menentukan obat atau regimen data kombinasi pengobatan yang tetap untuk perawatan pasien COVID-19," jelasnya.
Oleh karena itu, hingga sejauh ini, WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tetap menganjurkan agar masyarakat dapat mengikuti selalu petunjuk dari dokter.
"Tidak boleh mengobati diri sendiri, hindari penggunaan antibiotik dengan tidak tepat juga, karena dapat menyebabkan resistensi terhadap jenis antibiotik yang dikonsumsi tersebut, dan sekali lagi, belum ada pengobatan COVID-19 sampai saat ini yang dapat mencegah," ungkapnya.
Hingga saat ini, cara terbaik untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti halnya menjaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin dengan minimal 20 detik. (Baca juga: Pentingnya Memasak di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 ).
"Semuanya itu tentunya akan lebih baik, karena mencegah lebih mudah, lebih baik, dan lebih murah, daripada mengobati," pungkas Reisa.
"Obat ini dianjurkan karena akan mengurangi jumlah kematian sebesar 20 sampai 30% dari kasus-kasus tersebut," kata Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Reisa.
Adapun hal yang juga harus dipahami bahwa Dexamethasone tidak memiliki dampak atau bukan, tetapi untuk kasus-kasus konfirmasi sakit ringan, atau tanpa gejala. Sementara, pemakaian obat-obat steroid untuk COVID-19 hanya dibolehkan dalam pengawasan ahli, para dokter, dan dilakukan di sarana dengan fasilitas yang memadai, tentunya yang siap untuk menangani efek samping yang dapat terjadi.
Di sisi lain, Reisa juga mengatakan bahwa Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan memantau peredaran Dexamethasone. (Baca juga: Jangan Asal Gowes, Penting Pilih Rute Bersepeda Selama Pandemi Covid-19 ).
"Meski kita telah mendengar beberapa berita baik kemajuan dunia kesehatan, baik dalam negeri, maupun dari luar negeri di internasional, WHO sampai saat ini belum menentukan obat atau regimen data kombinasi pengobatan yang tetap untuk perawatan pasien COVID-19," jelasnya.
Oleh karena itu, hingga sejauh ini, WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tetap menganjurkan agar masyarakat dapat mengikuti selalu petunjuk dari dokter.
"Tidak boleh mengobati diri sendiri, hindari penggunaan antibiotik dengan tidak tepat juga, karena dapat menyebabkan resistensi terhadap jenis antibiotik yang dikonsumsi tersebut, dan sekali lagi, belum ada pengobatan COVID-19 sampai saat ini yang dapat mencegah," ungkapnya.
Hingga saat ini, cara terbaik untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti halnya menjaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin dengan minimal 20 detik. (Baca juga: Pentingnya Memasak di Rumah Selama Masa Pandemi Covid-19 ).
"Semuanya itu tentunya akan lebih baik, karena mencegah lebih mudah, lebih baik, dan lebih murah, daripada mengobati," pungkas Reisa.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda