Penyiksaan Hewan Marak, Ini Kata KPHI di Webinar Startup Bubu+
Minggu, 05 Juni 2022 - 18:15 WIB
JAKARTA - Startup Bubu+ (Startup Hewan Peliharaan) menggelar webminar terkait kepedulian terhadap hewan.
Acara yang dibantu oleh 3 Agency mahasiwa dan mahasiswi universitas atma jaya yogyakarta ini diadakan dengan tujuan untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat, terhadap hewan.
Koalisi Pecinta Hewan Indonesia (KPHI), Adrianus Hane mengungkapkan saat ini marak berita penyiksaan hewan yang tersebar diberbagai kanal social media. Hal ini membuat pecinta hewan miris dan bertolak dengan kepribadian bangsa Indonesia yang punya kepribadian santun dan ramah.
Bahkan ujar dia Indonesia menempati urutan pertama yang paling banyak mengunggah video penyiksaan hewan.
"Hal ini bertolak belakang dengan kepribadian Indonesia sebagai negara yang berprilaku santun dan ramah," jelasnya dalam event Ketupet (Care to Your Pet) Minggu (5/6/2022).
Untuk mengurangi tinggat kekerasan terhadap hewan ini ia pun menuturkan perlunya sebuah edukasi yang harus dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah-sekolah.
Pasalnya, berdasarkan hasil studi kepada narapidana yang kejam, telah ditemukan kemungkinan besar pernah menyiksa hewan pada masa kecilnya.
Bahkan studi di kepolisan Australis, 100% pelaku pembunuhan dan kekerasan seksual yang telah diperksa, pernah melakukan penyiksaan terhadap hewan.
Acara yang dibantu oleh 3 Agency mahasiwa dan mahasiswi universitas atma jaya yogyakarta ini diadakan dengan tujuan untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat, terhadap hewan.
Koalisi Pecinta Hewan Indonesia (KPHI), Adrianus Hane mengungkapkan saat ini marak berita penyiksaan hewan yang tersebar diberbagai kanal social media. Hal ini membuat pecinta hewan miris dan bertolak dengan kepribadian bangsa Indonesia yang punya kepribadian santun dan ramah.
Bahkan ujar dia Indonesia menempati urutan pertama yang paling banyak mengunggah video penyiksaan hewan.
Baca Juga
"Hal ini bertolak belakang dengan kepribadian Indonesia sebagai negara yang berprilaku santun dan ramah," jelasnya dalam event Ketupet (Care to Your Pet) Minggu (5/6/2022).
Untuk mengurangi tinggat kekerasan terhadap hewan ini ia pun menuturkan perlunya sebuah edukasi yang harus dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah-sekolah.
Pasalnya, berdasarkan hasil studi kepada narapidana yang kejam, telah ditemukan kemungkinan besar pernah menyiksa hewan pada masa kecilnya.
Bahkan studi di kepolisan Australis, 100% pelaku pembunuhan dan kekerasan seksual yang telah diperksa, pernah melakukan penyiksaan terhadap hewan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda