Bahas Aplikasi Kencan Online di Podcast Aksi Nyata, Awas Jangan Malah Jadi Korban Kejahatan!
Rabu, 29 Juni 2022 - 20:02 WIB
JAKARTA - Maraknya aplikasi kencan online belakangan ini membuat sebagian masyarakat, khususnya mereka yang single, rajin menggunakan media tersebut untuk mencari pasangan. Baik untuk dijadikan teman seumur hidup maupun hanya karena rasa penasaran.
Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Ike Suharjo mengatakan, seseorang menggunakan aplikasi online untuk mencari pasangan atau sekadar teman adalah hal yang lumrah dan sah-sah saja. Sebab, memang tidak ada larangan khusus bagi pengguna aplikasi tersebut.
"Sebenarnya sah-sah aja, mau mencari kehidupan cinta real atau mencari kehidupan maya. Itu kan pilihan orang," kata Ike dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Waspada Jebakan Cinta Palsu melalui Aplikasi Online di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (29/6/2022).
Namun, dengan maraknya penggunaan aplikasi tersebut, lanjut Ike, tak sedikit pula yang menjadi korban aksi kriminal. Misalnya penipuan, si pelaku mengaku berasal dari keluarga berada namun nyatanya tidak dan malah memeras korban.
Selain itu ada pula yang menjadi kejahatan seksual, biasanya dialami oleh perempuan. Mereka terjebak karena adanya buaian dan mudah memberikan informasi pribadi sehingga membuatnya terjerumus.
Ike memberi contoh lain, yaitu dalam film seri The Tinder Swindler. Serial itu menceritakan kisah nyata, di mana terdapat sejumlah wanita yang menjadi korban dari aplikasi kencan tersebut.
"Gila ya, di situ ada eksploitasi seksual dan banyak sekali hal yang berdampak negatif. Jangka panjang orang ini akan mengalami gangguan emosional, stres bahkan depresi," tuturnya.
Karena itu Ike mengingatkan agar pengguna aplikasi kencan online lebih berhati-hati dan waspada. Alih-alih ingin mencari pasangan ataupun teman, malah tertipu dan menjadi korban.
Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Ike Suharjo mengatakan, seseorang menggunakan aplikasi online untuk mencari pasangan atau sekadar teman adalah hal yang lumrah dan sah-sah saja. Sebab, memang tidak ada larangan khusus bagi pengguna aplikasi tersebut.
Baca Juga
"Sebenarnya sah-sah aja, mau mencari kehidupan cinta real atau mencari kehidupan maya. Itu kan pilihan orang," kata Ike dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Waspada Jebakan Cinta Palsu melalui Aplikasi Online di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (29/6/2022).
Namun, dengan maraknya penggunaan aplikasi tersebut, lanjut Ike, tak sedikit pula yang menjadi korban aksi kriminal. Misalnya penipuan, si pelaku mengaku berasal dari keluarga berada namun nyatanya tidak dan malah memeras korban.
Selain itu ada pula yang menjadi kejahatan seksual, biasanya dialami oleh perempuan. Mereka terjebak karena adanya buaian dan mudah memberikan informasi pribadi sehingga membuatnya terjerumus.
Ike memberi contoh lain, yaitu dalam film seri The Tinder Swindler. Serial itu menceritakan kisah nyata, di mana terdapat sejumlah wanita yang menjadi korban dari aplikasi kencan tersebut.
"Gila ya, di situ ada eksploitasi seksual dan banyak sekali hal yang berdampak negatif. Jangka panjang orang ini akan mengalami gangguan emosional, stres bahkan depresi," tuturnya.
Karena itu Ike mengingatkan agar pengguna aplikasi kencan online lebih berhati-hati dan waspada. Alih-alih ingin mencari pasangan ataupun teman, malah tertipu dan menjadi korban.
(tsa)
tulis komentar anda