Brad Pitt Diduga Mengalami Prosopagnosia, Ini Gejala dan Penyebabnya

Kamis, 07 Juli 2022 - 22:06 WIB
Development prosopagnosia terjadi karena kelainan genetik atau sudah terjadi sejak seseorang dilahirkan. Prosopagnosia jenis ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki riwayat orang tua atau keluarga dengan gangguan serupa.

Prosopagnosia karena kelainan genetik juga bisa terjadi pada orang yang memiliki gangguan genetik tertentu, seperti autisme, sindrom Turner, dan sindrom Williams.

Acquired prosopagnosia

Penderita prosopagnosia jenis ini sebelumnya dapat mengenal dan membedakan wajah seseorang. Namun, karena adanya suatu kondisi, ia kehilangan kemampuan tersebut.

Acquired prosopagnosia terjadi akibat gangguan pada otak, misalnya cedera otak, stroke, atau demensia Alzheimer. Risiko terjadinya prosopagnosia juga bisa meningkat pada orang yang memiliki gangguan kejiwaan tertentu, misalnya depresi, skizofrenia, dan sindrom Asperger.

Gejala yang Dapat Dialami oleh Penderita Prosopagnosia

Seseorang yang mengalami prosopagnosia bisa mengalami beberapa keluhan atau gejala berikut ini:

* Tidak bisa mengenal atau mengidentifikasi wajah seseorang, baik wajah orang lain atau wajahnya sendiri

* Tidak dapat mendeteksi perubahan emosional atau mimik dan ekspresi pada wajah seseorang

* Sulit menentukan perkiraan usia dan jenis kelamin seseorang dari bentuk wajahnya

* Terlihat kesulitan mengenali wajah orang tua dan karakter dalam film atau acara kartun, bila penderitanya masih kanak-kanak

* Meski kesulitan mengenali wajah, jenis kelamin, dan bahkan usia seseorang, penderita prosopagnosia umumnya memiliki ketajaman penglihatan yang normal.

Prosopagnosia sering kali akan membuat penderitanya kesulitan untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini bisa membuat penderita mengalami stres berat atau bahkan depresi.

Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Prosopagnosia

Gangguan prosopagnosia merupakan kondisi medis yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter saraf.

Untuk mendiagnosis gangguan ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI otak, dan pemeriksaan EEG.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan apakah penderita mengalami gangguan psikologis yang berisiko menyebabkan terjadinya prosopagnosia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More