Brad Pitt Diduga Mengalami Prosopagnosia, Ini Gejala dan Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor Hollywood Brad Pitt baru-baru ini mengaku mengalami ketidakmampuannya dalam mengingat wajah seseorang. Hal itu merupakan suatu kondisi yang disebut prosopagnosia atau kebutaan wajah.
"Tidak ada yang percaya padaku," ungkapnya di majalah GQ sebagaimana dilansir New York Post, Kamis (7/7/2022).
Kenadati tidak secara resmi didiagnosis dengan kondisi tersebut, dia memiliki kecurigaan pada kondisinya sejak 2013.
Akibatnya banyak orang berpikir bahwa ia sombong dan egois karena tidak mengingat wajah mereka.
"Begitu banyak orang yang membenciku, karena mereka pikir aku tidak menghormati mereka karena sulit mengenali wajahnya," tuturnya.
Lantas apa itu, Prosopagnosia yang dialami aktor Hollywood tersebut, berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari Alo Dokter:
Prosopagnosia merupakan kondisi yang membuat penderitanya kesulitan atau bahkan tidak dapat mengingat wajah seseorang, baik wajahnya sendiri maupun wajah orang lain.
Penderita kondisi ini juga susah mengidentifikasi wajah di cermin maupun foto.
Prosopagnosia atau face blindness bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau masalah pada otak yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengingat wajah.
Penderita kondisi ini umumnya akan sulit mengenal dan membedakan wajah orang lain, baik yang belum atau sudah dikenalnya.
Pada kasus tertentu, penderita prosopagnosia bahkan tidak dapat mengenali wajahnya sendiri di foto atau cermin.
Penyebab dan Gejala Prosopagnosia
Proses mengenal, membedakan, dan mengingat wajah seseorang terjadi di otak atau lebih tepatnya di bagian temporal otak. Bagian ini terletak di sisi kiri dan kanan kepala atau di dekat telinga. Ketika bagian otak yang satu ini terganggu, seseorang akan kesulitan mendeteksi wajah.
Secara umum, gangguan dalam mengenal wajah atau prosopagnosia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Development prosopagnosia
Development prosopagnosia terjadi karena kelainan genetik atau sudah terjadi sejak seseorang dilahirkan. Prosopagnosia jenis ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki riwayat orang tua atau keluarga dengan gangguan serupa.
Prosopagnosia karena kelainan genetik juga bisa terjadi pada orang yang memiliki gangguan genetik tertentu, seperti autisme, sindrom Turner, dan sindrom Williams.
Acquired prosopagnosia
Penderita prosopagnosia jenis ini sebelumnya dapat mengenal dan membedakan wajah seseorang. Namun, karena adanya suatu kondisi, ia kehilangan kemampuan tersebut.
Acquired prosopagnosia terjadi akibat gangguan pada otak, misalnya cedera otak, stroke, atau demensia Alzheimer. Risiko terjadinya prosopagnosia juga bisa meningkat pada orang yang memiliki gangguan kejiwaan tertentu, misalnya depresi, skizofrenia, dan sindrom Asperger.
Gejala yang Dapat Dialami oleh Penderita Prosopagnosia
Seseorang yang mengalami prosopagnosia bisa mengalami beberapa keluhan atau gejala berikut ini:
* Tidak bisa mengenal atau mengidentifikasi wajah seseorang, baik wajah orang lain atau wajahnya sendiri
* Tidak dapat mendeteksi perubahan emosional atau mimik dan ekspresi pada wajah seseorang
* Sulit menentukan perkiraan usia dan jenis kelamin seseorang dari bentuk wajahnya
* Terlihat kesulitan mengenali wajah orang tua dan karakter dalam film atau acara kartun, bila penderitanya masih kanak-kanak
* Meski kesulitan mengenali wajah, jenis kelamin, dan bahkan usia seseorang, penderita prosopagnosia umumnya memiliki ketajaman penglihatan yang normal.
Prosopagnosia sering kali akan membuat penderitanya kesulitan untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini bisa membuat penderita mengalami stres berat atau bahkan depresi.
Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Prosopagnosia
Gangguan prosopagnosia merupakan kondisi medis yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter saraf.
Untuk mendiagnosis gangguan ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI otak, dan pemeriksaan EEG.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan apakah penderita mengalami gangguan psikologis yang berisiko menyebabkan terjadinya prosopagnosia.
Setelah terdiagnosis mengalami prosopagnosia dan penyebabnya diketahui, penderita akan mendapatkan penanganan langsung dari dokter.
"Tidak ada yang percaya padaku," ungkapnya di majalah GQ sebagaimana dilansir New York Post, Kamis (7/7/2022).
Kenadati tidak secara resmi didiagnosis dengan kondisi tersebut, dia memiliki kecurigaan pada kondisinya sejak 2013.
Akibatnya banyak orang berpikir bahwa ia sombong dan egois karena tidak mengingat wajah mereka.
"Begitu banyak orang yang membenciku, karena mereka pikir aku tidak menghormati mereka karena sulit mengenali wajahnya," tuturnya.
Lantas apa itu, Prosopagnosia yang dialami aktor Hollywood tersebut, berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari Alo Dokter:
Prosopagnosia merupakan kondisi yang membuat penderitanya kesulitan atau bahkan tidak dapat mengingat wajah seseorang, baik wajahnya sendiri maupun wajah orang lain.
Penderita kondisi ini juga susah mengidentifikasi wajah di cermin maupun foto.
Prosopagnosia atau face blindness bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau masalah pada otak yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengingat wajah.
Penderita kondisi ini umumnya akan sulit mengenal dan membedakan wajah orang lain, baik yang belum atau sudah dikenalnya.
Pada kasus tertentu, penderita prosopagnosia bahkan tidak dapat mengenali wajahnya sendiri di foto atau cermin.
Penyebab dan Gejala Prosopagnosia
Proses mengenal, membedakan, dan mengingat wajah seseorang terjadi di otak atau lebih tepatnya di bagian temporal otak. Bagian ini terletak di sisi kiri dan kanan kepala atau di dekat telinga. Ketika bagian otak yang satu ini terganggu, seseorang akan kesulitan mendeteksi wajah.
Secara umum, gangguan dalam mengenal wajah atau prosopagnosia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Development prosopagnosia
Development prosopagnosia terjadi karena kelainan genetik atau sudah terjadi sejak seseorang dilahirkan. Prosopagnosia jenis ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki riwayat orang tua atau keluarga dengan gangguan serupa.
Prosopagnosia karena kelainan genetik juga bisa terjadi pada orang yang memiliki gangguan genetik tertentu, seperti autisme, sindrom Turner, dan sindrom Williams.
Acquired prosopagnosia
Penderita prosopagnosia jenis ini sebelumnya dapat mengenal dan membedakan wajah seseorang. Namun, karena adanya suatu kondisi, ia kehilangan kemampuan tersebut.
Acquired prosopagnosia terjadi akibat gangguan pada otak, misalnya cedera otak, stroke, atau demensia Alzheimer. Risiko terjadinya prosopagnosia juga bisa meningkat pada orang yang memiliki gangguan kejiwaan tertentu, misalnya depresi, skizofrenia, dan sindrom Asperger.
Gejala yang Dapat Dialami oleh Penderita Prosopagnosia
Seseorang yang mengalami prosopagnosia bisa mengalami beberapa keluhan atau gejala berikut ini:
* Tidak bisa mengenal atau mengidentifikasi wajah seseorang, baik wajah orang lain atau wajahnya sendiri
* Tidak dapat mendeteksi perubahan emosional atau mimik dan ekspresi pada wajah seseorang
* Sulit menentukan perkiraan usia dan jenis kelamin seseorang dari bentuk wajahnya
* Terlihat kesulitan mengenali wajah orang tua dan karakter dalam film atau acara kartun, bila penderitanya masih kanak-kanak
* Meski kesulitan mengenali wajah, jenis kelamin, dan bahkan usia seseorang, penderita prosopagnosia umumnya memiliki ketajaman penglihatan yang normal.
Prosopagnosia sering kali akan membuat penderitanya kesulitan untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini bisa membuat penderita mengalami stres berat atau bahkan depresi.
Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Prosopagnosia
Gangguan prosopagnosia merupakan kondisi medis yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter saraf.
Untuk mendiagnosis gangguan ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI otak, dan pemeriksaan EEG.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan apakah penderita mengalami gangguan psikologis yang berisiko menyebabkan terjadinya prosopagnosia.
Setelah terdiagnosis mengalami prosopagnosia dan penyebabnya diketahui, penderita akan mendapatkan penanganan langsung dari dokter.
(hri)