Waspada! Tidak Divaksin 30 Kali Lipat Berisiko Masuk RS Akibat Covid-19
Rabu, 27 Juli 2022 - 10:33 WIB
JAKARTA - Orang yang tidak divaksin , 30 kali lipat berisiko tinggi masuk rumah sakit akibat terinfeksi Covid-19 . Karena itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk segera menerima vaksin booster Covid-19.
Pada mereka yang divaksin satu dosis, risiko masuk rumah sakit akibat Covid-19 sekitar 20 kali dibanding yang sudah dibooster. Sementara mereka yang divaksin dua dosis, risiko masuk rumah sakit 10 kali di atas orang yang sudah booster.
"Orang yang belum divaksin, risiko masuk rumah sakit akibat Covid-19 itu 30 kali dibandingkan orang yang sudah dibooster," kata Menkes Budi di kawasan Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Ini menandakan bahwa pentingnya menerima vaksin booster, terlebih di masa sekarang penyebaran subvarian Omicron BA.5 cukup mendominasi di Indonesia. Subvarian ini pun dikenal mampu meloloskan diri dari antibodi yang terbentuk dari vaksinasi maupun infeksi alami.
"Buat saya pribadi, booster itu kan gratis dan aksesnya mudah didapat sekarang. Jadi kenapa sih enggak dibooster. Ingat lho, kalau kena Covid-19, ya, Anda punya risiko masuk rumah sakit," jelas Menkes Budi.
Sementara, terkait vaksin booster dosis kedua untuk tenaga kesehatan, Menkes Budi mengungkapkan bahwa hal ini masih dalam tahap pembahasan dengan ahli.
"Ya, kami saat ini sedang mempelajari booster kedua untuk nakes, karena memang ada beberapa nakes yang kena, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diberikan. Memberikan booster dosis kedua itu membutuhkan masukan dari ahlinya," tandasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Pada mereka yang divaksin satu dosis, risiko masuk rumah sakit akibat Covid-19 sekitar 20 kali dibanding yang sudah dibooster. Sementara mereka yang divaksin dua dosis, risiko masuk rumah sakit 10 kali di atas orang yang sudah booster.
"Orang yang belum divaksin, risiko masuk rumah sakit akibat Covid-19 itu 30 kali dibandingkan orang yang sudah dibooster," kata Menkes Budi di kawasan Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Ini menandakan bahwa pentingnya menerima vaksin booster, terlebih di masa sekarang penyebaran subvarian Omicron BA.5 cukup mendominasi di Indonesia. Subvarian ini pun dikenal mampu meloloskan diri dari antibodi yang terbentuk dari vaksinasi maupun infeksi alami.
"Buat saya pribadi, booster itu kan gratis dan aksesnya mudah didapat sekarang. Jadi kenapa sih enggak dibooster. Ingat lho, kalau kena Covid-19, ya, Anda punya risiko masuk rumah sakit," jelas Menkes Budi.
Sementara, terkait vaksin booster dosis kedua untuk tenaga kesehatan, Menkes Budi mengungkapkan bahwa hal ini masih dalam tahap pembahasan dengan ahli.
"Ya, kami saat ini sedang mempelajari booster kedua untuk nakes, karena memang ada beberapa nakes yang kena, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diberikan. Memberikan booster dosis kedua itu membutuhkan masukan dari ahlinya," tandasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(dra)
tulis komentar anda