Wanita Ini Habiskan 23 Jam di Tempat Tidur Gara-Gara Idap Alergi Gravitasi
Minggu, 04 September 2022 - 19:40 WIB
Johnson bahkan dirawat di rumah sakit beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, tetapi dia diberi tahu bahwa mungkin kecemasannyalah yang menyebabkan gejala. Pada Oktober 2020, Johnson juga sempat pingsan di dalam lift saat dalam perjalanannya ke rumah sakit.
"Itu benar-benar menakutkan. Pingsan saya semakin parah dari sana. Saya pingsan di mana-mana, saya akan berbelanja di supermarket dan saya harus duduk karena saya merasa ingin pingsan. Saya bahkan pingsan setelah anjing saya menggonggong,” ungkapnya.
Johnson akhirnya harus berhenti mengemudi dan berjuang untuk membungkuk tanpa merasa pusing. Pasalnya, dia bisa muntah begitu banyak hingga jantungnya mulai mengalami interval QT yang berkepanjangan. Johnson pun akan berada di rumah sakit untuk pemantauan jantung.
“Saya akhirnya dapat berbicara dengan ahli jantung lain yang menyadari bahwa saya mungkin menderita PoTS," ucapnya.
Johnson menjalani tes kemiringan pada Februari 2022, yang mengukur detak jantung, tekanan darah, dan oksigen darah. Hasilnya, Johnson secara resmi didiagnosis menderita PoTS. “Saya sangat bersyukur akhirnya tahu apa yang salah dengan saya sehingga saya bisa dirawat,” katanya.
Johnson sekarang menggunakan beta blocker yang telah mengurangi pingsannya menjadi tiga kali sehari dan membantu mengatasi mualnya. Terlepas dari penyakitnya, Johnson hanya berharap untuk pindah dari flatnya ke rumah, sehingga dia dapat menghabiskan waktu di luar.
“Saya tidak bisa melakukan banyak hal yang dulu bisa saya lakukan, tetapi saya sudah menerimanya sekarang," tandas dia.
"Itu benar-benar menakutkan. Pingsan saya semakin parah dari sana. Saya pingsan di mana-mana, saya akan berbelanja di supermarket dan saya harus duduk karena saya merasa ingin pingsan. Saya bahkan pingsan setelah anjing saya menggonggong,” ungkapnya.
Johnson akhirnya harus berhenti mengemudi dan berjuang untuk membungkuk tanpa merasa pusing. Pasalnya, dia bisa muntah begitu banyak hingga jantungnya mulai mengalami interval QT yang berkepanjangan. Johnson pun akan berada di rumah sakit untuk pemantauan jantung.
“Saya akhirnya dapat berbicara dengan ahli jantung lain yang menyadari bahwa saya mungkin menderita PoTS," ucapnya.
Johnson menjalani tes kemiringan pada Februari 2022, yang mengukur detak jantung, tekanan darah, dan oksigen darah. Hasilnya, Johnson secara resmi didiagnosis menderita PoTS. “Saya sangat bersyukur akhirnya tahu apa yang salah dengan saya sehingga saya bisa dirawat,” katanya.
Johnson sekarang menggunakan beta blocker yang telah mengurangi pingsannya menjadi tiga kali sehari dan membantu mengatasi mualnya. Terlepas dari penyakitnya, Johnson hanya berharap untuk pindah dari flatnya ke rumah, sehingga dia dapat menghabiskan waktu di luar.
“Saya tidak bisa melakukan banyak hal yang dulu bisa saya lakukan, tetapi saya sudah menerimanya sekarang," tandas dia.
(tsa)
tulis komentar anda