Viral Video Emak-Emak Pakai Inhalasi Hidrogen, Bagaimana Kata Dokter Paru?
Selasa, 06 September 2022 - 17:58 WIB
JAKARTA - Viral sebuah video di TikTok yang memperlihatkan emak-emak menggunakan selang oksigen dengan terhubung ke botol warna-warni. Botol-botol tersebut diyakini berisi air hidrogen.
Inhalasi hidrogen seperti yang dilakukan emak-emak itu diklaim bisa mencegah 170 macam penyakit. Namun, dokter menilai tindakan tersebut tidak perlu dicontoh.
Dokter Spesialis Paru Dr.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR, menjelaskan jika hingga saat ini penggunaan inhalasi hidrogen pada manusia belum ada bukti ilmiahnya.
Penelitian di luar negeri pun hampir semua dilakukan pada hewan percobaan, bukan manusia. "Jadi, belum bisa menjadi terapi standar pada manusia, karena belum ada bukti uji klinik pada manusia," katanya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (6/9/2022).
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menerangkan bahwa manfaat baik inhalasi hidrogen memang telah dikeluarkan beberapa jurnal Internasional, tapi uji klinik dilakukan pada hewan percobaan, bukan manusia.
Data studi menunjukkan bahwa terapi molekul hidrogen pada hewan percobaan memberikan hasil yang cukup menjanjikan, seperti memiliki kemampuan antioksidan, anti-inflamasi, anti-radang, juga memiliki efek protektif terhadap paru.
"Tapi, temuan hasil positif itu hampir semua dilakukan pada hewan percobaan, dan hingga saat ini belum ada data uji klinik pada manusia," ujarnya.
"Oleh karena itu, penggunaan (inhalasi hidrogen) pada manusia belum direkomendasikan. Inhalasi hidrogen belum jadi terapi standar yang dapat diberikan ke manusia," katanya lagi.
Inhalasi hidrogen seperti yang dilakukan emak-emak itu diklaim bisa mencegah 170 macam penyakit. Namun, dokter menilai tindakan tersebut tidak perlu dicontoh.
Dokter Spesialis Paru Dr.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR, menjelaskan jika hingga saat ini penggunaan inhalasi hidrogen pada manusia belum ada bukti ilmiahnya.
Penelitian di luar negeri pun hampir semua dilakukan pada hewan percobaan, bukan manusia. "Jadi, belum bisa menjadi terapi standar pada manusia, karena belum ada bukti uji klinik pada manusia," katanya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (6/9/2022).
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menerangkan bahwa manfaat baik inhalasi hidrogen memang telah dikeluarkan beberapa jurnal Internasional, tapi uji klinik dilakukan pada hewan percobaan, bukan manusia.
Data studi menunjukkan bahwa terapi molekul hidrogen pada hewan percobaan memberikan hasil yang cukup menjanjikan, seperti memiliki kemampuan antioksidan, anti-inflamasi, anti-radang, juga memiliki efek protektif terhadap paru.
"Tapi, temuan hasil positif itu hampir semua dilakukan pada hewan percobaan, dan hingga saat ini belum ada data uji klinik pada manusia," ujarnya.
"Oleh karena itu, penggunaan (inhalasi hidrogen) pada manusia belum direkomendasikan. Inhalasi hidrogen belum jadi terapi standar yang dapat diberikan ke manusia," katanya lagi.
tulis komentar anda