Curi Perhatian Anak Muda, BuddyKu Sumber Informasi Anti Hoax Masa Kini
Selasa, 20 September 2022 - 16:40 WIB
BuddyKu hadir menjadi news aggregator Indonesia yang anti berita bohong atau hoax. Foto/MNC Media
JAKARTA - BuddyKu hadir menjadi news aggregator Indonesia yang anti berita bohong atau hoax. Hal ini dikarenakan BuddyKu mendahulukan informasi dengan news value yang komprehensif melalui proses kurasi, dan teknologi AI canggih yang terus dikembangkan, tujuannya untuk membuat informasi yang relevan dan menyajikan pengalaman mendapatkan informasi yang akurat, cepat dan nyaman bagi penggunanya.
Berdasarkan riset, yang dilakukan oleh Reteurs Institute sebesar 51 persen responden mengaku memanfaatkan media sosial sebagai sumber berita. Terungkap, anak muda merupakan generasi yang mengandalkan media sosial menjadi tempat utama memperoleh berita dibandingkan media konvensional seperti televisi.
Masyarakat dunia kini sudah tidak lepas dari informasi berita, kemajuan teknologi memiliki andil sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mendapatkan dan berbagi informasi. Karena kemajuan teknologi yang berkembang pesat perubahan dalam menerima informasi pun menjadi berubah.
Dahulu, informasi berita hanya dimuat pada media konvensional seperti koran, radio, dan televisi. Kini proses berbagi dan menerima informasi dilakukan menggunakan perangkat mobile atau gadget.
Sebanyak 28 persen anak muda berusia 18 hingga 24 tahun yang mengungkapkan jika media sosial lebih utama sebagai sumber berita dibandingkan televisi yang hanya memperoleh 24 persen.
Beberapa tahun terakhir, terlebih pandemi Coronavirus, telah semakin mempercepat pergeseran struktural menuju perangkat digital, media sosial dan platform, masyarakat juga mencari informasi melalui news aggregator atau aplikasi pengumpul berita. Namun, kemudahan mendapatkan berita dari media sosial atau aplikasi pengumpul berita, masyarakat menjadi rentan untuk menelan mentah-mentah informasi yang ada.
Disinilah, BuddyKu memiliki tiga pilar dalam pengumpulan infromasi, mulai dari in house production, publisher dan content creator. Semua bisa menjadi contributor dalam menyebarkan infromasi yang benar dan turut merncerdaskan masyarakat.
BuddyKu juga terus mengundang talenta-talenta content creator untuk aktif dalam membuat konten, selain menjadi agent penangkal hoaks, para creator juga dimanjakan dengan sistem rewards yang dikelola oleh Buddyku untuk mengapresiasi konten baik yang telah dibagikan.
Berdasarkan riset, yang dilakukan oleh Reteurs Institute sebesar 51 persen responden mengaku memanfaatkan media sosial sebagai sumber berita. Terungkap, anak muda merupakan generasi yang mengandalkan media sosial menjadi tempat utama memperoleh berita dibandingkan media konvensional seperti televisi.
Masyarakat dunia kini sudah tidak lepas dari informasi berita, kemajuan teknologi memiliki andil sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mendapatkan dan berbagi informasi. Karena kemajuan teknologi yang berkembang pesat perubahan dalam menerima informasi pun menjadi berubah.
Dahulu, informasi berita hanya dimuat pada media konvensional seperti koran, radio, dan televisi. Kini proses berbagi dan menerima informasi dilakukan menggunakan perangkat mobile atau gadget.
Sebanyak 28 persen anak muda berusia 18 hingga 24 tahun yang mengungkapkan jika media sosial lebih utama sebagai sumber berita dibandingkan televisi yang hanya memperoleh 24 persen.
Beberapa tahun terakhir, terlebih pandemi Coronavirus, telah semakin mempercepat pergeseran struktural menuju perangkat digital, media sosial dan platform, masyarakat juga mencari informasi melalui news aggregator atau aplikasi pengumpul berita. Namun, kemudahan mendapatkan berita dari media sosial atau aplikasi pengumpul berita, masyarakat menjadi rentan untuk menelan mentah-mentah informasi yang ada.
Disinilah, BuddyKu memiliki tiga pilar dalam pengumpulan infromasi, mulai dari in house production, publisher dan content creator. Semua bisa menjadi contributor dalam menyebarkan infromasi yang benar dan turut merncerdaskan masyarakat.
BuddyKu juga terus mengundang talenta-talenta content creator untuk aktif dalam membuat konten, selain menjadi agent penangkal hoaks, para creator juga dimanjakan dengan sistem rewards yang dikelola oleh Buddyku untuk mengapresiasi konten baik yang telah dibagikan.
Baca Juga
(dra)
tulis komentar anda