Tembakau Alternatif Disebut Berikan Banyak Perubahan di Swedia
Senin, 26 September 2022 - 18:47 WIB
JAKARTA - Produk tembakau alternatif, seperti kantung nikotin, rokok elektrik, dan produk tembakau yang dipanaskan, dinilai memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok. Sejumlah negara pun mencoba memaksimalkannya untuk menurunkan prevalensi merokok sekaligus memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.
Manajemen Rumah Sakit dan Ekonomi Kesehatan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Sharifah Ezzat Wan Puteh mengatakan, produk tembakau alternatif menerapkan sistem pengurangan risiko.
Dengan profil risiko kesehatan yang rendah, produk ini menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan angka perokok. Selandia Baru menjadi salah satu negara yang mendukung kehadiran produk tembakau alternatif.
"Jika kita ingin melihat negara lain sebagai contoh, Selandia Baru berhasil mengimplementasikan GEG (Generational End Game) karena memiliki sistem pendukung lain yang tersedia untuk beralih ke vape," ujar Sharifah, narasumber dalam forum forum Evolving Treatment Methodologies in Addiction (ETMA), yang dikutip laman worldofbuzz, Senin (26/9/2022).
Penggunaan produk tembakau alternatif untuk menurunkan prevalensi merokok juga sudah dilakukan Swedia. Berkat pemanfaatan produk tersebut, tingkat kematian terkait konsumsi nikotin di Swedia jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, prevalensi rokok di Swedia tidak jauh berbeda dengan negara-negara di Benua Biru.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Psikolog dan Pendiri Klinik Berhenti Merokok Fagerstrom Consulting, Karl Fagerstrom menyebutkan, tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Swedia hanya mencapai 87 per 100 ribu kasus kematian.
Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat kematian akibat kanker paru-paru di negara-negara Uni Eropa yang mencapai 220, bahkan lebih rendah dari angka minimalnya yang sebesar 91.
Tingkat kematian akibat semua penyebab yang berhubungan dengan tembakau di Swedia juga tercatat hanya mencapai 222, lebih kecil dari rata-rata tingkat kematian di Uni Eropa yang mencapai 550.
Manajemen Rumah Sakit dan Ekonomi Kesehatan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Sharifah Ezzat Wan Puteh mengatakan, produk tembakau alternatif menerapkan sistem pengurangan risiko.
Dengan profil risiko kesehatan yang rendah, produk ini menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan angka perokok. Selandia Baru menjadi salah satu negara yang mendukung kehadiran produk tembakau alternatif.
"Jika kita ingin melihat negara lain sebagai contoh, Selandia Baru berhasil mengimplementasikan GEG (Generational End Game) karena memiliki sistem pendukung lain yang tersedia untuk beralih ke vape," ujar Sharifah, narasumber dalam forum forum Evolving Treatment Methodologies in Addiction (ETMA), yang dikutip laman worldofbuzz, Senin (26/9/2022).
Penggunaan produk tembakau alternatif untuk menurunkan prevalensi merokok juga sudah dilakukan Swedia. Berkat pemanfaatan produk tersebut, tingkat kematian terkait konsumsi nikotin di Swedia jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, prevalensi rokok di Swedia tidak jauh berbeda dengan negara-negara di Benua Biru.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Psikolog dan Pendiri Klinik Berhenti Merokok Fagerstrom Consulting, Karl Fagerstrom menyebutkan, tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Swedia hanya mencapai 87 per 100 ribu kasus kematian.
Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat kematian akibat kanker paru-paru di negara-negara Uni Eropa yang mencapai 220, bahkan lebih rendah dari angka minimalnya yang sebesar 91.
Tingkat kematian akibat semua penyebab yang berhubungan dengan tembakau di Swedia juga tercatat hanya mencapai 222, lebih kecil dari rata-rata tingkat kematian di Uni Eropa yang mencapai 550.
Lihat Juga :
tulis komentar anda