Ini Penjelasan Kenapa Pelaku Selingkuh Kerap Berbuat Kasar ke Pasangan
Jum'at, 30 September 2022 - 11:31 WIB
"Perlu ditegaskan juga di sini bahwa korban perselingkuhan tidak bisa disalahkan," sambungnya menekankan bahwa korban tidak boleh disalahkan atas alasan apapun.
Hal ini bisa muncul ketika pelaku perselingkuhan memberikan alasan 'aku kesepian' atau 'aku diabaikan'. Karena alasan itu, korban akan melihat perannya dalam hubungan tersebut dan kemungkinan besar akan menyalahkan diri mereka atas perselingkuhan yang dilakukan pasangannya.
Ini jelas bentuk manipulatif yang nyata. Sussman menyarankan, daripada Anda berjibaku dengan pikiran Anda sendiri, mempertanyakan 'Apakah aku sudah menjadi pasangan terbaik untuk dia?', lebih baik pergi dari hubungan tersebut.
"Daripada Anda mengonfrontasi pasangan, lebih baik keluar dari hubungan itu. Ingat, Anda tidak bisa mengubah orang lain berubah," kata Sussman.
Kemudian, pernyataan yang biasa muncul setelah seseorang terciduk selingkuh adalah 'Enggak akan aku ulangi lagi'. Bagi si pelaku, alasan tersebut disampaikan dengan harapan dapat dimaafkan.
Tapi ingat, kata Sussman, perselingkuhan terjadi bukan dalam waktu singkat. "Selalu ada momen untuk berpikir sejenak sebelum mengiyakan membagi hati ke orang lain. Artinya, perselingkuhan itu dilakukan dengan sadar dan ini merusak perasaan pasangan," terangnya.
Masih banyak alasan lain yang bakal dilontarkan pelaku perselingkuhan. Motif di baliknya pun beragam, mulai dari manipulatif, sengaja menghancurkan hati pasangan, atau memang tabiat yang susah hilang. Pembenaran-pembenaran yang diyakini pelaku ini yang ternyata bisa membuatnya bertindak kejam pada pasangan.
Apabila benar ada tindakan KDRT yang dialami Lesti Kejora, semoga Lesti bisa mendapat pertolongan tenaga profesional untuk membuat dirinya tetap utuh dan pulih kembali.
Lihat Juga: Ratu Camilla Bersumpah Melawan KDRT, Angka Kekerasan dalam Rumah Tangga di Inggris Mengkhawatirkan
Hal ini bisa muncul ketika pelaku perselingkuhan memberikan alasan 'aku kesepian' atau 'aku diabaikan'. Karena alasan itu, korban akan melihat perannya dalam hubungan tersebut dan kemungkinan besar akan menyalahkan diri mereka atas perselingkuhan yang dilakukan pasangannya.
Ini jelas bentuk manipulatif yang nyata. Sussman menyarankan, daripada Anda berjibaku dengan pikiran Anda sendiri, mempertanyakan 'Apakah aku sudah menjadi pasangan terbaik untuk dia?', lebih baik pergi dari hubungan tersebut.
"Daripada Anda mengonfrontasi pasangan, lebih baik keluar dari hubungan itu. Ingat, Anda tidak bisa mengubah orang lain berubah," kata Sussman.
Kemudian, pernyataan yang biasa muncul setelah seseorang terciduk selingkuh adalah 'Enggak akan aku ulangi lagi'. Bagi si pelaku, alasan tersebut disampaikan dengan harapan dapat dimaafkan.
Tapi ingat, kata Sussman, perselingkuhan terjadi bukan dalam waktu singkat. "Selalu ada momen untuk berpikir sejenak sebelum mengiyakan membagi hati ke orang lain. Artinya, perselingkuhan itu dilakukan dengan sadar dan ini merusak perasaan pasangan," terangnya.
Masih banyak alasan lain yang bakal dilontarkan pelaku perselingkuhan. Motif di baliknya pun beragam, mulai dari manipulatif, sengaja menghancurkan hati pasangan, atau memang tabiat yang susah hilang. Pembenaran-pembenaran yang diyakini pelaku ini yang ternyata bisa membuatnya bertindak kejam pada pasangan.
Baca Juga
Apabila benar ada tindakan KDRT yang dialami Lesti Kejora, semoga Lesti bisa mendapat pertolongan tenaga profesional untuk membuat dirinya tetap utuh dan pulih kembali.
Lihat Juga: Ratu Camilla Bersumpah Melawan KDRT, Angka Kekerasan dalam Rumah Tangga di Inggris Mengkhawatirkan
(nug)
tulis komentar anda