Program Kartu Prakerja Dorong Kaum Wanita Mandiri dengan Berwirausaha dari Rumah
Sabtu, 15 Oktober 2022 - 18:08 WIB
Baking World berdiri pada awal 2018 dengan menawarkan kursus luring atau membuat kue dan memasak yang seluruh materinya melewati proses seleksi. "Ini untuk memastikan resep yang dijelaskan adalah resep yang benar-benar pasti jadi dengan rasa yang enak," kata CEO & Founder Baking World, Willy Tandra.
Setelah mengikuti pelatihan, para alumni juga dapat memanfaatkan program pendampingan yang dilakukan lembaga pelatihan. Pendampingan yang Baking World lakukan, antara lain study tour ke pabrik makanan untuk membuka wawasan, mendirikan komunitas alumni yang rajin berinteraksi dan bertukar info dan mengadakan pelatihan tambahan gratis dengan hadiah alat masak seperti oven.
"Dengan pendampingan kontinyu, harapannya mereka dapat menjalankan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga sebagai lembaga pelatihan," tutur Willy Tandra.
Sementara itu, salah satu alumni pelatihan Baking World yang memiliki kisah bahagia adalah Desfikasari. Salah satu wanita pemilik booth yang meramaikan acara itu mampu meningkatkan taraf hidup melalui program kartu prakerja.
"Sebelumnya, aku cuma ibu rumah tangga biasa. Setelah mengikuti program kartu prakerja memiliki usaha sendiri yaitu dengan brand Gula Bhoga, yang memiliki menu martabak mini manis, lapis brownies cappucino, dan brownies bundar. Lapis brownies cappucino pun menjadi signature menu," ujar Desfikasari.
"Rata-rata omzet yang didapat hingga Rp7 jutaan. Bahkan, sebelumnya, saat Ramadhan dan Idul Fitri bisa menembus sampai Rp30 juta, karena ada kue kering juga," bebernya.
Setelah mengikuti pelatihan, para alumni juga dapat memanfaatkan program pendampingan yang dilakukan lembaga pelatihan. Pendampingan yang Baking World lakukan, antara lain study tour ke pabrik makanan untuk membuka wawasan, mendirikan komunitas alumni yang rajin berinteraksi dan bertukar info dan mengadakan pelatihan tambahan gratis dengan hadiah alat masak seperti oven.
"Dengan pendampingan kontinyu, harapannya mereka dapat menjalankan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga sebagai lembaga pelatihan," tutur Willy Tandra.
Sementara itu, salah satu alumni pelatihan Baking World yang memiliki kisah bahagia adalah Desfikasari. Salah satu wanita pemilik booth yang meramaikan acara itu mampu meningkatkan taraf hidup melalui program kartu prakerja.
"Sebelumnya, aku cuma ibu rumah tangga biasa. Setelah mengikuti program kartu prakerja memiliki usaha sendiri yaitu dengan brand Gula Bhoga, yang memiliki menu martabak mini manis, lapis brownies cappucino, dan brownies bundar. Lapis brownies cappucino pun menjadi signature menu," ujar Desfikasari.
"Rata-rata omzet yang didapat hingga Rp7 jutaan. Bahkan, sebelumnya, saat Ramadhan dan Idul Fitri bisa menembus sampai Rp30 juta, karena ada kue kering juga," bebernya.
(nug)
tulis komentar anda