Muncul Covid-19 Varian XBB, Pemerintah Siapkan Vaksin Dalam Negeri

Minggu, 23 Oktober 2022 - 05:30 WIB
Covid-19 Subvarian Omicron XBB ini telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
JAKARTA - Belum usai pandemi Covid-19 Indonesia, kini muncul varian baru XBB. Subvarian Omicron XBB ini telah terdeteksi di Indonesia dan masyarakat diminta waspada serta memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.

Di tengah ramainya varian baru ini, ternyata ketersediaan vaksin di Indonesia mulai berkurang. Bahkan beberapa daerah stoknya mulai kosong.

"Sebenarnya vaksin nggak kosong, vaksinnya ada tapi distribusinya kemarin yang sempat terkendala," ujar Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D saat ditemui usai acara upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Prof Dante mengatakan pihaknya akan memproduksi vaksin dalam negeri sebagai booster untuk mencegah merebaknya varian baru tersebut.





"Dan kita berharap nanti yang menjadi ujung tombak booster adalah vaksin produksi dalam negeri. Vaksin dalam negeri diharapkan bisa menjadi booster sehingga kita punya ketahanan untuk membuat vaksin ini menjadi diproduksi di negeri kita gak tergantung pada negara lain," jelasnya.

"Dengan harapan tersebut apapun varian yang muncul, maka kita bisa menempatkan vaksin booster yang optimal," sambungnya.

Menurut Prof Dante, antibodi yang ada pada vaksin ada masa tenggat waktunya, sehingga perlu dilakukan vaksin kembali untuk mencegah terpapar virus Covid-19.

"Karena memang antibodi ada umurnya, setelah dilakukan vaksinasi tentu akan terus turun (kasusnya) dan turunnya antibodi itu akan berisiko terkena Covid-19 meningkat," ucapnya.

Kendati demikian, hal terpenting yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah memutus rantai penyebaran Covid-19. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Karena virus ini akan berhenti menularkan dan bermutasi apabila tidak memiliki medianya. Medianya adalah orang-orang yang tidak menggunakan protokol dengan baik," tutup Prof Dante.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More