Kenapa Tidak Semua Anak Alami Gangguan Ginjal Akut usai Minum Obat Sirup?
Rabu, 02 November 2022 - 09:43 WIB
JAKARTA - Kasus gangguan ginjal akut menghebohkan Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir. Kementerian Kesehatan dan BPOM menduga hal itu terjadi lantaran obat sirup yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.
Kendati demikian, banyak juga masyarakat yang bertanya-tanya kenapa tidak semua anak mengalami gangguan ginjal meski mengonsumsi obat sirup tersebut?
Dokter spesialis anak, dr. M. Ramdhani Yassien, MMRS, Sp. A, mengungkapkan jika terdapat dua faktor kemungkinan yang memengaruhi anak tidak atau bisa mengalami gagal ginjal akut misterius.
"Anak minum obat sirup tapi enggak kenapa-kenapa? Mungkin masalahnya dari perubahan anaknya sendiri untuk timbul penyakit itu, adanya host agent atau masalah pada orangnya sendiri atau masalah di environment (lingkungan)," ungkap dr. M. Ramdhani Yassien dari RSUP Persahabatan dalam Siaran Sehat di Radio Kesehatan, dikutip Rabu (2/11/2022).
Dia menilai bisa jadi karena adanya bakteri dan virus yang menyebabkan anak sakit dari faktor lingkungan yang berubah. Anak-anak pada umumnya suka beraktivitas fisik seperti bermain. Sehingga mengeluarkan keringat dan banyak minum, membantu racun dalam tubuh keluar.
Namun, hal ini bisa jadi berubah, ketika anak tidak lagi aktif bergerak. Seperti diketahui, saat ini banyak anak lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain game atau streaming dengan lama duduk.
"Sekarang banyak anak lebih sering duduk, main game atau streaming, berkurang aktivitasya, ditambah suka minum manis, sehingga bisa jadi ada perubahan," kata dia.
Kendati demikian, banyak juga masyarakat yang bertanya-tanya kenapa tidak semua anak mengalami gangguan ginjal meski mengonsumsi obat sirup tersebut?
Dokter spesialis anak, dr. M. Ramdhani Yassien, MMRS, Sp. A, mengungkapkan jika terdapat dua faktor kemungkinan yang memengaruhi anak tidak atau bisa mengalami gagal ginjal akut misterius.
Baca Juga
"Anak minum obat sirup tapi enggak kenapa-kenapa? Mungkin masalahnya dari perubahan anaknya sendiri untuk timbul penyakit itu, adanya host agent atau masalah pada orangnya sendiri atau masalah di environment (lingkungan)," ungkap dr. M. Ramdhani Yassien dari RSUP Persahabatan dalam Siaran Sehat di Radio Kesehatan, dikutip Rabu (2/11/2022).
Dia menilai bisa jadi karena adanya bakteri dan virus yang menyebabkan anak sakit dari faktor lingkungan yang berubah. Anak-anak pada umumnya suka beraktivitas fisik seperti bermain. Sehingga mengeluarkan keringat dan banyak minum, membantu racun dalam tubuh keluar.
Namun, hal ini bisa jadi berubah, ketika anak tidak lagi aktif bergerak. Seperti diketahui, saat ini banyak anak lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain game atau streaming dengan lama duduk.
"Sekarang banyak anak lebih sering duduk, main game atau streaming, berkurang aktivitasya, ditambah suka minum manis, sehingga bisa jadi ada perubahan," kata dia.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda