Mengenal Kanker Paru, Pengobatan, dan Cara Pencegahannya
Kamis, 10 November 2022 - 00:05 WIB
JAKARTA - Memaknai bulan November sebagai bulan kesadaran akan penyakit kanker paru-paru , tim dokter spesialis kanker dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi mengadakan sesi edukasi. Para dokter mengingatkan pentingnya deteksi dini terkait ada tidaknya penyakit kanker paru-paru.
Dalam sesi edukasi, Dokter Spesialis Paru-paru dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K) menjelaskan apa itu kanker paru-paru.
"Kanker paru-paru adalah suatu kondisi ketika sel atau jaringan dari lapisan saluran nafas telah berubah menjadi sangat besar dan memperbanyak diri sehingga menyebabkan gangguan fungsi dari paru sebagai organ pertukaran udara di dalam tubuh," jelas dr Achmad.
Keberadaan kanker paru ini umum tidak memiliki gejala. Namun akan timbul jika sel kanker telah menyebar luas di jaringan organ paru dan sekitarnya. Pencegahan terbaik adalah berhenti merokok bagi yang merokok atau menghindari asap rokok bagi yang tidak merokok.
"Bagi seseorang yang berisiko terkena kanker paru-paru, pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang", ungkap dr. Achmad, Selasa (8/11/2022).
Tanda dan gejala kanker paru meliputibatuk yang berkelanjutan dan tak kunjung sembuh, sesak nafas, batuk berdarah, nyeri pada bagian rasa dan kerap terkena infeksi paru, sering merasa letih dan kehilangan berat badan secara signifikan.
Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K)., menjelaskan akan penatalaksanaan pilihan pada kanker paru adalah tindakan operatif yang dikombinasi dengan terapi lainnya, seperti radioterapi dan kemoterapi.
"Penatalaksanaan kanker paru disesuaikan dengan jenis kanker paru utama yaitunon small cell lung cancer(NSCLC) atausmall cell lung cancer(SCLC) dan tujuan pengobatan pada pasien kanker berupa kuratif, paliatif, dan suportif," imbuh Achmad.
Secara global, kanker paru merupakan penyebab pertama kematian akibat kanker pada pria dan penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita.
Kanker Paru-paru menempati urutan ketiga kasus terbanyak yaitu 8,8 persen setelah kanker payudara (16,6 persen) dan kanker serviks (9,2 persen). Karena itu penting untuk melakukan deteksi dini agar dapat ditangani dengan cepat.
Dalam sesi edukasi, Dokter Spesialis Paru-paru dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K) menjelaskan apa itu kanker paru-paru.
"Kanker paru-paru adalah suatu kondisi ketika sel atau jaringan dari lapisan saluran nafas telah berubah menjadi sangat besar dan memperbanyak diri sehingga menyebabkan gangguan fungsi dari paru sebagai organ pertukaran udara di dalam tubuh," jelas dr Achmad.
Keberadaan kanker paru ini umum tidak memiliki gejala. Namun akan timbul jika sel kanker telah menyebar luas di jaringan organ paru dan sekitarnya. Pencegahan terbaik adalah berhenti merokok bagi yang merokok atau menghindari asap rokok bagi yang tidak merokok.
"Bagi seseorang yang berisiko terkena kanker paru-paru, pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang", ungkap dr. Achmad, Selasa (8/11/2022).
Tanda dan gejala kanker paru meliputibatuk yang berkelanjutan dan tak kunjung sembuh, sesak nafas, batuk berdarah, nyeri pada bagian rasa dan kerap terkena infeksi paru, sering merasa letih dan kehilangan berat badan secara signifikan.
Dr. dr. Achmad Mulawarman J, Sp.P(K)., menjelaskan akan penatalaksanaan pilihan pada kanker paru adalah tindakan operatif yang dikombinasi dengan terapi lainnya, seperti radioterapi dan kemoterapi.
"Penatalaksanaan kanker paru disesuaikan dengan jenis kanker paru utama yaitunon small cell lung cancer(NSCLC) atausmall cell lung cancer(SCLC) dan tujuan pengobatan pada pasien kanker berupa kuratif, paliatif, dan suportif," imbuh Achmad.
Secara global, kanker paru merupakan penyebab pertama kematian akibat kanker pada pria dan penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita.
Baca Juga
Kanker Paru-paru menempati urutan ketiga kasus terbanyak yaitu 8,8 persen setelah kanker payudara (16,6 persen) dan kanker serviks (9,2 persen). Karena itu penting untuk melakukan deteksi dini agar dapat ditangani dengan cepat.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda