Miliki Kulit Lebih Sensitif, Ini Pentingnya Penggunaan Skincare buat Bayi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Skincare ternyata tidak hanya dibutuhkan orang dewasa. Ya, bayi pun membutuhkan perawatan untuk kulit mereka.
Dibanding orang dewasa, kulit bayi justru cenderung lebih sensitif dan sangat rentan mengalami masalah kulit seperti kulit kering, bersisik, ataupun gatal.
Berbagai kerentanan itulah yang dapat menyebabkan bayi mudah rewel karena merasa tidak nyaman. Sehingga, para orang tua perlu mengetahui cara merawat kulit bayi yang tepat agar kulitnya tetap sehat dan tidak mudah kering.
Baca juga: Terus Berkembang, Apa Saja Tantangan Menggeluti Bisnis Produk Perawatan Bayi
CEO dan COO Founder Malo Indonesia, Felicia Debora Idama mengatakan, salah satu alasan mengapa bayi membutuhkan produk perawatan kulit adalah karena kulit merupakan salah satu bagian yang paling sering berkontakan langsung saat bayi berinteraksi dengan sekitar, salah satunya dengan orang tua mereka.
"Kulit itu adalah landasan cinta kasih. Terutama untuk anak ya. Kita memeluk anak, interaksinya gimana? Di kulit. Kita cium anak interaksinya dimana? Di kulit. Pokoknya semuanya itu kulit," tutur Felicia dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Mempersiapkan Masa Depan Anak Lewat Perawatan, Emang Bisa? di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu, (25/1/2023).
"Nah, bayangkan kalau anak itu kulitnya iritasi. Satu, dia enggak nyaman. Kayak anak aku nih, begitu dia eczemanya kambuh, bisa semalaman itu enggak tidur karena garuk-garuk terus," lanjut Felicia.
Selain itu, balita biasanya mulai aktif bermain di lingkungan sekitarnya. Saat sedang bermain, tubuh mereka biasanya akan mudah berkeringat dan bisa saja membuat si kecil merasa tidak betah. Nah, kondisi seperti ini dapat dicegah dengan memberikan produk perawatan kulit bayi, baik sebelum maupun setelah melakukan aktivitas tersebut.
"Nah terus yang kedua, ketika dia beranjak balita, kulitnya tidak dirawat sebagaimana mestinya, kita sebagai orang tua secara psikologis 'aduh anakku jangan main kotor-kotor', 'anakku jangan main panas-panasan'. Padahal itu adalah waktu terbaik bagi anak-anak untuk eksplorasi," jelas Felicia.
Bahkan, studi dari jurnal yang dipublikasikan National Library of Medicine mengungkap bahwa lapisan epidermis kulit bayi terbukti 20% lebih tipis dibanding orang dewasa.
Dibanding orang dewasa, kulit bayi justru cenderung lebih sensitif dan sangat rentan mengalami masalah kulit seperti kulit kering, bersisik, ataupun gatal.
Berbagai kerentanan itulah yang dapat menyebabkan bayi mudah rewel karena merasa tidak nyaman. Sehingga, para orang tua perlu mengetahui cara merawat kulit bayi yang tepat agar kulitnya tetap sehat dan tidak mudah kering.
Baca juga: Terus Berkembang, Apa Saja Tantangan Menggeluti Bisnis Produk Perawatan Bayi
CEO dan COO Founder Malo Indonesia, Felicia Debora Idama mengatakan, salah satu alasan mengapa bayi membutuhkan produk perawatan kulit adalah karena kulit merupakan salah satu bagian yang paling sering berkontakan langsung saat bayi berinteraksi dengan sekitar, salah satunya dengan orang tua mereka.
"Kulit itu adalah landasan cinta kasih. Terutama untuk anak ya. Kita memeluk anak, interaksinya gimana? Di kulit. Kita cium anak interaksinya dimana? Di kulit. Pokoknya semuanya itu kulit," tutur Felicia dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Mempersiapkan Masa Depan Anak Lewat Perawatan, Emang Bisa? di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu, (25/1/2023).
"Nah, bayangkan kalau anak itu kulitnya iritasi. Satu, dia enggak nyaman. Kayak anak aku nih, begitu dia eczemanya kambuh, bisa semalaman itu enggak tidur karena garuk-garuk terus," lanjut Felicia.
Selain itu, balita biasanya mulai aktif bermain di lingkungan sekitarnya. Saat sedang bermain, tubuh mereka biasanya akan mudah berkeringat dan bisa saja membuat si kecil merasa tidak betah. Nah, kondisi seperti ini dapat dicegah dengan memberikan produk perawatan kulit bayi, baik sebelum maupun setelah melakukan aktivitas tersebut.
"Nah terus yang kedua, ketika dia beranjak balita, kulitnya tidak dirawat sebagaimana mestinya, kita sebagai orang tua secara psikologis 'aduh anakku jangan main kotor-kotor', 'anakku jangan main panas-panasan'. Padahal itu adalah waktu terbaik bagi anak-anak untuk eksplorasi," jelas Felicia.
Bahkan, studi dari jurnal yang dipublikasikan National Library of Medicine mengungkap bahwa lapisan epidermis kulit bayi terbukti 20% lebih tipis dibanding orang dewasa.