Asap Rokok yang Menempel di Baju Bisa Sebabkan Anak Alami Pneumonia hingga Kanker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asap rokok yang menempel di baju bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak . Tak tanggung-tanggung, kebiasaan ini bisa menyebabkan pneumonia hingga kanker .
Dokter Spesialis Paru dr Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa asap rokok bisa membahayakan mereka yang tidak merokok. Sebab, asap akan menempel di lingkungan, seperti baju, sofa, tirai, hingga dinding.
"Kasus seperti ini disebut third hand smoke," kata dr Agus kepada MNC Portal Indonesia, Senin (13/2/2023).
"Nah, kandungan pada asap rokok yang menempel di tempat-tempat itu masih dapat terhirup oleh orang sekitar, meski si perokok sudah pergi dari tempatnya merokok," sambungnya.
Asap rokok, dijelaskan dr Agus mengandung nikotin yang bisa terhirup oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius hingga menyebabkan kematian.
"Kandungan nikotin dan bahan-bahan berbahaya di asap rokok dapat dihirup orang sekitar, termasuk anak," jelas dr Agus.
"Dan ini dapat menjadi faktor risiko masalah kesehatan seperti infeksi saluran napas atau pneumonia hingga kanker," tambahnya.
Parahnya, asap rokok yang menempel di sejumlah barang atau tempat baru bisa hilang setelah berbulan-bulan. Sementara pada baju, asap rokok bisa hilang dengan dicuci bersih.
"Misal pada ruangan tempat biasa ngerokok, itu kandungan rokoknya bisa hilang berbulan-bulan. Saya beri contoh, misalnya masuk ke kamar smoking room, aroma di dalam kamar pasti akan berbeda dengan yang non-smoking," ujar dr Agus.
"Kalau pada baju, mungkin bisa hilang dengan dicuci bersih. Itu kenapa juga, setelah pulang kerja jangan langsung peluk anak karena baju yang dipakai dari luar membawa partikel yang mungkin berbahaya ke anak, terlebih jika ayahnya merokok," lanjutnya.
Demi kesehatan bersama, dr Agus menyarankan masyarakat, khususnya para orang tua yang memiliki anak untuk berhenti merokok.
"Itu kuncinya," tandasnya.
Dokter Spesialis Paru dr Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa asap rokok bisa membahayakan mereka yang tidak merokok. Sebab, asap akan menempel di lingkungan, seperti baju, sofa, tirai, hingga dinding.
"Kasus seperti ini disebut third hand smoke," kata dr Agus kepada MNC Portal Indonesia, Senin (13/2/2023).
"Nah, kandungan pada asap rokok yang menempel di tempat-tempat itu masih dapat terhirup oleh orang sekitar, meski si perokok sudah pergi dari tempatnya merokok," sambungnya.
Asap rokok, dijelaskan dr Agus mengandung nikotin yang bisa terhirup oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius hingga menyebabkan kematian.
"Kandungan nikotin dan bahan-bahan berbahaya di asap rokok dapat dihirup orang sekitar, termasuk anak," jelas dr Agus.
"Dan ini dapat menjadi faktor risiko masalah kesehatan seperti infeksi saluran napas atau pneumonia hingga kanker," tambahnya.
Parahnya, asap rokok yang menempel di sejumlah barang atau tempat baru bisa hilang setelah berbulan-bulan. Sementara pada baju, asap rokok bisa hilang dengan dicuci bersih.
"Misal pada ruangan tempat biasa ngerokok, itu kandungan rokoknya bisa hilang berbulan-bulan. Saya beri contoh, misalnya masuk ke kamar smoking room, aroma di dalam kamar pasti akan berbeda dengan yang non-smoking," ujar dr Agus.
"Kalau pada baju, mungkin bisa hilang dengan dicuci bersih. Itu kenapa juga, setelah pulang kerja jangan langsung peluk anak karena baju yang dipakai dari luar membawa partikel yang mungkin berbahaya ke anak, terlebih jika ayahnya merokok," lanjutnya.
Demi kesehatan bersama, dr Agus menyarankan masyarakat, khususnya para orang tua yang memiliki anak untuk berhenti merokok.
"Itu kuncinya," tandasnya.
(dra)