Deretan Penyakit yang Rentan Dialami Transgender, HIV hingga Masalah Mental

Sabtu, 18 Februari 2023 - 10:10 WIB
loading...
Deretan Penyakit yang Rentan Dialami Transgender, HIV hingga Masalah Mental
Transgender rentan mengalami sejumlah penyakit, mulai HIV hingga masalah mental. Penyebabnya pun beragam, salah satunya aktivitas seksual atau penolakan di masyarakat. Foto Ilustrasi/Getty Images
A A A
JAKARTA - Transgender rentan mengalami sejumlah penyakit, mulai HIV hingga masalah mental. Penyebabnya pun beragam, salah satunya aktivitas seksual atau penolakan di masyarakat.

Menurut studi terbaru yang dilaporkan Medscape, individu transgender memiliki risiko penyakit kronis lebih tinggi daripada rekan cisgender mereka. Cisgender sendiri adalah kelompok individu yang mengidentifikasi identitas gendernya sesuai dengan jenis kelamin sejak lahir.

Dikatakan dalam studi tersebut bahwa beberapa penyakit di bawah ini rentan dialami transgender, yaitu:



1. Penyakit kardiovaskular

2. Neurologis

3. Masalah mental

4. Gangguan penggunaan zat terlarang

5. Penyakit paru kronis

6. Anemia

7. Penyakit hati

8. Gagal ginjal

9. Artritis reumatoid

10. Kanker

11. HIV/AIDS

12. Penyakit tukak lambung



Studi ini diterbitkan dalam Health Affairs edisi September 2021 dan ditulis oleh Landon Hughes, seorang kandidat doktoral di University of Michigan di Ann Arbor.

Hasil studi didapat dari pengamatan 36.069 individu transgender dan 1.263.420 individu cisgender. Dua per tiga dari keseluruhan sampel adalah orang kulit putih dan 70 persen berusia 18-64 tahun.

Secara terpisah, Michael S. Irwig, MD, seorang direktur kedokteran transgender di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, Massachusetts, menjelaskan bahwa ada risiko penyakit kardiovaskular yang tinggi pada individu transgender itu terkait dengan 'stres minoritas'.

"Selain itu, faktor risiko seperti merokok, obesitas, diabetes, kelainan kolesterol, dan hipertensi jadi penyumbang masalah," kata dr Irwig, dikutip Sabtu (18/2/2023).

Lebih lanjut, studi berjudul Hormone Treatment of Transgender People: Long-term Health Effects and Safety yang ada di laman resmi National Library of Medicine menjelaskan beberapa masalah yang kerap dialami transgender pria maupun wanita.

Pada transpuan (laki-laki menjadi perempuan), mereka punya risiko alami tromboemboli vena, stroke, dan meningioma yang lebih tinggi dibandingkan pria cisgender dan wanita cisgender.

"Dibandingkan pria cisgender, transpuan lebih berisiko terkena kanker payudara dan transpuan berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi," jelas studi tersebut.



Nah, kalau pada trans maskulin (wanita menjadi pria), mereka berisiko lebih tinggi alami infark miokard dibanding wanita cisgender. "Risiko patah tulang juga tinggi dibanding wanita cisgender," tambah studi itu.

"Meskipun terapi hormon yang umumnya dilakukan individu transgender dianggap aman, tapi risiko penyakit kardiovaskular harus dipantau secara hati-hati," tulis studi itu lagi.

Selain risiko penyakit di atas, dikatakan juga bahwa individu transgender yang melakukan pergantian alat kelamin rentan alami beberapa penyakit.

"Individu yang menjalani operasi kelamin atau pantat mungkin mengalami perubahan sensasi saat seks atau masalah dengan pengosongan kandung kemih," terang laman Cleveland Clinic.

Lalu, karena mereka ini menjalani tindakan operasi, risiko komplikasi kecil mungkin terjadi seperti berdarah, infeksi, ataupun efek samping anestesi.

Soal penyakit mental, individu transgender juga rentan mengalaminya. Disforia gender adalah suatu kondisi yang mempengaruhi banyak transgender sebelum mereka transisi gender atau pergantian kelamin.

Disforia gender terkait dengan rasa tidak nyaman karena merasa tidak cocok antara jenis kelamin dengan identitas gendernya. Kondisi ini bisa dialami sepanjang hidup individu transgender, bisa dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

"Jika tidak ditangani dan diobati, disforia gender dapat memicu tekanan emosional dan masalah psikologis yang parah," ungkap laman Cleveland Clinic.

Dikatakan di sana bahwa disforia gender dapat menyebabkan masalah mental, termasuk:

1. Kecemasan

2. Depresi, kesedihan, rasa kehilangan

3. Citra diri negatif atau harga diri rendah

4. PTSD

5. Malu

6. Terisolasi dari sosial

Karena banyak dari individu transgender tidak mendapat ruang di masyarakat, ini pun memicu masalah lain seperti:

1. Kecanduan alkohol

2. Kecanduan narkoba

3. Gangguan makan

4. Gemar melukai diri sendiri

5. Bunuh diri
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)