Hadiri Workshop Bersama Ratusan Karyawan Televisi MNC Group, Hary Tanoesoedibjo Bagikan Kisah Inspiratif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menghadiri acara Workshop bertajuk "Enchancing and Producing MNC Media Contents Quality in Disruptive & Competitive Industry" yang diselenggrakan di Studio RCTI+, MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada hari ini, Rabu (22/2/2023).
Dalam kesempatan itu, HT begitu biasa disapa Hary Tanoesoedibjo memberikan arahan kepada 267 karyawan dari Tim Programming, Production dan Teknik dari 4 TV dan Digital (RCTI, GTV, iNews, MNCTV, dan RCTI+).
Seluruh karyawan yang kompak mengenakan seragam kebanggaan masing-masing stasiun televisi bernuansa biru, terlihat antusias mengikuti pengarahan yang diberikan oleh HT.
HT dalam menyampaikan pengarahannya begitu interaktif, mulai dari melempar pertanyaan dan beberapa candaan yang menimbulkan gemuruh tepuk tangan dan gelak tawa dari para karyawan menjadikan suasana workshop yang berjalan sekitar satu jam itu begitu menyenangkan.
Meski dalam suasana santai, banyak poin penting yang disampaikan untuk melecut semangat para karyawan menyajikan program-program terbaik di setiap stasiun televisi MNC Group.
Dalam kesempatan itu, HT juga sempat membagikan kisah bagaimana dirinya yang sebelumnya tidak pernah berkecimpung di dunia media hingga dipercaya untuk menciptakan sebuah ekosistem media yang dibangunnya sejak menjadi Direktur Utama RCTI.
HT mengaku sempat keliling dunia untuk mempelajari bagaimana stasiun televisi berjalan dan terus dikembangkan. Sampai ia menemukan sesuatu yang berbeda saat menyambangi Hollywood dan Meksiko.
"Saya tidak punya background media ketika membangun RCTI dan lainnya, akhirnya saya keliling dunia. Saya ke Hollywood, disana very kompetitif. Lalu ke Meksino dimana ada talent academy seperti di Korea, sehingga mereka membuat sebuah ekosistem media," ungkapnya
Usai berkelana keliling dunia, Hary Tanoesoedibjo menerapkan ilmu yang didapatnya dengan membangun sebuah eksosistem media, mulai dari fasilitas produksi, talent yang dibutuhkan, dikemas secara mandiri oleh perusahaan melalui unit bisnis yang ada.
Lalu, proses distribusi konten yang diproduksi pun juga dilakukan secara mandiri dengan media yang lengkap, mulai dari televisi, online, radio hingga yang sedang berkembang saat ini, OTT.
"Mulai pelan-pelan buat fasilitas produksi, buat production house seperti adanya ada MNC Pictures, lalu juga membangun talent management seperti Star Media Nusantara," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, HT begitu biasa disapa Hary Tanoesoedibjo memberikan arahan kepada 267 karyawan dari Tim Programming, Production dan Teknik dari 4 TV dan Digital (RCTI, GTV, iNews, MNCTV, dan RCTI+).
Seluruh karyawan yang kompak mengenakan seragam kebanggaan masing-masing stasiun televisi bernuansa biru, terlihat antusias mengikuti pengarahan yang diberikan oleh HT.
HT dalam menyampaikan pengarahannya begitu interaktif, mulai dari melempar pertanyaan dan beberapa candaan yang menimbulkan gemuruh tepuk tangan dan gelak tawa dari para karyawan menjadikan suasana workshop yang berjalan sekitar satu jam itu begitu menyenangkan.
Meski dalam suasana santai, banyak poin penting yang disampaikan untuk melecut semangat para karyawan menyajikan program-program terbaik di setiap stasiun televisi MNC Group.
Dalam kesempatan itu, HT juga sempat membagikan kisah bagaimana dirinya yang sebelumnya tidak pernah berkecimpung di dunia media hingga dipercaya untuk menciptakan sebuah ekosistem media yang dibangunnya sejak menjadi Direktur Utama RCTI.
HT mengaku sempat keliling dunia untuk mempelajari bagaimana stasiun televisi berjalan dan terus dikembangkan. Sampai ia menemukan sesuatu yang berbeda saat menyambangi Hollywood dan Meksiko.
"Saya tidak punya background media ketika membangun RCTI dan lainnya, akhirnya saya keliling dunia. Saya ke Hollywood, disana very kompetitif. Lalu ke Meksino dimana ada talent academy seperti di Korea, sehingga mereka membuat sebuah ekosistem media," ungkapnya
Usai berkelana keliling dunia, Hary Tanoesoedibjo menerapkan ilmu yang didapatnya dengan membangun sebuah eksosistem media, mulai dari fasilitas produksi, talent yang dibutuhkan, dikemas secara mandiri oleh perusahaan melalui unit bisnis yang ada.
Lalu, proses distribusi konten yang diproduksi pun juga dilakukan secara mandiri dengan media yang lengkap, mulai dari televisi, online, radio hingga yang sedang berkembang saat ini, OTT.
"Mulai pelan-pelan buat fasilitas produksi, buat production house seperti adanya ada MNC Pictures, lalu juga membangun talent management seperti Star Media Nusantara," pungkasnya.
(hri)