Film Kun Ana Wa Anta Berikan Nilai Edukasi pada Keluarga dan Anak-Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Kun Ana Wa Anta hadir dengan mengusung dua jiwa khas Indonesia yang islami. Film ini terinspirasi dari jiwa murni anak-anak dan komitmen menjaga kesejahteraan satwa liar.
Dua jiwa itu dibalut dengan kisah petualangan lima sahabat dengan latar belakang keluarga yang mewakili kebhinekaan bangsa Indonesia.
Kun Anta yang berarti jadilah diri sendiri, pada awalnya merupakan lagu dari penyanyi Kuwait, Humood Alkhuder. Kepopuleran lagu Kun Anta di Indonesia ini pun menginspirasi untuk dibuatnya sinetron anak-anak berjudul sama yang tayang di MNC TV.
Baca juga: Kaya Protein Sehat, Ini 5 Makanan yang Bisa Bantu Bikin Awet Muda
Sinetron ini pun meraup TV share dan TV rating yang bagus, bahkan sempat menjadi 2nd best TV rating all program televisi.
"Film Kun Anta ini mencoba menghadirkan filosofi hidup yang dikemas dengan luwes dalam satu film anak yang edukatif tanpa membosankan. Karya ini sudah menjadi mimpi saya untuk membuat film anak-anak tetapi yang ceritanya juga disukai oleh orang dewasa," papar produser film Kun Ana Wa Anta, Rina Novita, yang juga Direktur Utama DNA Production di Kota Kasablanka, Jakarta, belum lama ini.
Salah satu pemeran utama, Muzzaki merasa sangat senang bisa terlibat dalam film Kun Anta. Di sini, dia juga dituntut bisa mempelajari gerakan beladiri yang menjadi tantangan sendiri baginya.
"Bunda Rina ini bukan hanya membuat film bersama kita-kita. Tetapi juga memberikan kesempatan ke kita-kita untuk membina persahabatan dengan semua yang terlibat dalam pembuatan film ini. Ngajarin action-nya juga asik banget," tutur Muzakki.
Memberikan pesan-pesan positif dan dibintangi anak-anak yang mampu menjiwai perannya masing-masing, film Kun Ana Wa Anta pun mendapat banyak dukungan, salah satunya dari Wakil Ketua MUI, Buya Anwar Abbas.
"Film ini sangat menarik dan memberikan nilai-nilai edukasi kepada keluarga dan anak-anak, dan akan membantu kita dalam mewujudkan mewujudkan anak yang punya karakter baik dan unggul. Kisah religi itu ya seharusnya seperti film ini, tidak menggurui, dan sangat lugu dan jujur dari kacamata anak-anak," papar Anwar Abas.
Baca juga: Apakah Roti Tawar Mengandung Kolesterol?
Sang sutradara, Rully Mana pun menyebutkan jika film ini juga menjadi refleksi budaya bangsa yang efeknya mengestafetkan anak-anak Indonesia yang bermentalitas baik, terdidik, berakhlakul kharimah, bertanggungjawabdan berkarakter.
Dua jiwa itu dibalut dengan kisah petualangan lima sahabat dengan latar belakang keluarga yang mewakili kebhinekaan bangsa Indonesia.
Kun Anta yang berarti jadilah diri sendiri, pada awalnya merupakan lagu dari penyanyi Kuwait, Humood Alkhuder. Kepopuleran lagu Kun Anta di Indonesia ini pun menginspirasi untuk dibuatnya sinetron anak-anak berjudul sama yang tayang di MNC TV.
Baca juga: Kaya Protein Sehat, Ini 5 Makanan yang Bisa Bantu Bikin Awet Muda
Sinetron ini pun meraup TV share dan TV rating yang bagus, bahkan sempat menjadi 2nd best TV rating all program televisi.
"Film Kun Anta ini mencoba menghadirkan filosofi hidup yang dikemas dengan luwes dalam satu film anak yang edukatif tanpa membosankan. Karya ini sudah menjadi mimpi saya untuk membuat film anak-anak tetapi yang ceritanya juga disukai oleh orang dewasa," papar produser film Kun Ana Wa Anta, Rina Novita, yang juga Direktur Utama DNA Production di Kota Kasablanka, Jakarta, belum lama ini.
Salah satu pemeran utama, Muzzaki merasa sangat senang bisa terlibat dalam film Kun Anta. Di sini, dia juga dituntut bisa mempelajari gerakan beladiri yang menjadi tantangan sendiri baginya.
"Bunda Rina ini bukan hanya membuat film bersama kita-kita. Tetapi juga memberikan kesempatan ke kita-kita untuk membina persahabatan dengan semua yang terlibat dalam pembuatan film ini. Ngajarin action-nya juga asik banget," tutur Muzakki.
Memberikan pesan-pesan positif dan dibintangi anak-anak yang mampu menjiwai perannya masing-masing, film Kun Ana Wa Anta pun mendapat banyak dukungan, salah satunya dari Wakil Ketua MUI, Buya Anwar Abbas.
"Film ini sangat menarik dan memberikan nilai-nilai edukasi kepada keluarga dan anak-anak, dan akan membantu kita dalam mewujudkan mewujudkan anak yang punya karakter baik dan unggul. Kisah religi itu ya seharusnya seperti film ini, tidak menggurui, dan sangat lugu dan jujur dari kacamata anak-anak," papar Anwar Abas.
Baca juga: Apakah Roti Tawar Mengandung Kolesterol?
Sang sutradara, Rully Mana pun menyebutkan jika film ini juga menjadi refleksi budaya bangsa yang efeknya mengestafetkan anak-anak Indonesia yang bermentalitas baik, terdidik, berakhlakul kharimah, bertanggungjawabdan berkarakter.
(nug)