Kapan Waktu Ideal untuk Lakukan Tes Mamografi? Remaja Putri Tidak Disarankan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapan waktu ideal untuk melakukan tes mamografi? Pertanyaan ini kerap muncul di kalangan wanita, utamanya mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara.
Tes mamografi merupakan metode pemeriksaan untuk mendeteksi ada atau tidaknya sel kanker di payudara. Pemeriksaan ini termasuk dalam tindakan preventif yang disarankan bagi semua perempuan, khususnya yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.
Lantas, kapan waktu ideal melakukan tes mamografi jika punya keluarga dengan riwayat kanker payudara? Apakah usia remaja sudah bisa melakukannya?
Menurut Dokter Adityawati G. M.Biomed dari MRCCC Siloams Hospitals Semanggi, tes mamografi tidak diperuntukkan bagi perempuan remaja atau masih produktif.
"Jadi, kalau seorang perempuan berusia 17 tahun misalnya dan dia tahu mamanya punya kanker payudara, ya kami tidak rekomendasikan tes mamografi," kata dr Dita, sapaan akrabnya, saat ditemui di MRCCC Siloams Hospitals Semanggi, Jakarta, Selasa (7/3/2023).
"Kalau dia mau USG payudara, itu bisa dilakukan pada perempuan muda. Tapi, kalau tes mamografi, kami rekomendasikan dimulai pada usia 35 tahun ke atas," tambahnya.
Hal itu berkaitan dengan anatomi payudara. Ya, pada payudara perempuan muda atau produktif, kelenjar ASI masih banyak dan ini bakal memengaruhi kejelasan hasil mamografi untuk mendeteksi kanker payudara.
Beda cerita pada perempuan 35 tahun ke atas. Secara anatomi payudara mereka sudah tidak padat dan lemaknya yang banyak. Sedangkan kelenjar ASI sudah berkurang.
"Hasil gambaran mamografinya pun akan lebih jelas jika ditemukan kelainan seperti sel kanker misalnya," kata dr Dita.
Nah, pada kasus perempuan dengan riwayat keluarga punya kanker payudara, misalnya ibu kandung, nenek, tante, atau sepupu, garis risiko mereka jelas dan tes mamografi bisa dikerjakan pada usia 28-29 tahun.
"Pemeriksaan deteksi kanker payudara dengan tes mamografi pada perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara sangat kami rekomendasikan," kata dr Dita.
"Jika ditemukan sel kankernya lebih awal, prognosis atau kemungkinan kesembuhan lebih tinggi dan itu alasan kami terus mengedukasi masyarakat untuk mau melakukan preventif kanker payudara dengan skrining," tambahnya.
Tes mamografi merupakan metode pemeriksaan untuk mendeteksi ada atau tidaknya sel kanker di payudara. Pemeriksaan ini termasuk dalam tindakan preventif yang disarankan bagi semua perempuan, khususnya yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.
Lantas, kapan waktu ideal melakukan tes mamografi jika punya keluarga dengan riwayat kanker payudara? Apakah usia remaja sudah bisa melakukannya?
Menurut Dokter Adityawati G. M.Biomed dari MRCCC Siloams Hospitals Semanggi, tes mamografi tidak diperuntukkan bagi perempuan remaja atau masih produktif.
"Jadi, kalau seorang perempuan berusia 17 tahun misalnya dan dia tahu mamanya punya kanker payudara, ya kami tidak rekomendasikan tes mamografi," kata dr Dita, sapaan akrabnya, saat ditemui di MRCCC Siloams Hospitals Semanggi, Jakarta, Selasa (7/3/2023).
"Kalau dia mau USG payudara, itu bisa dilakukan pada perempuan muda. Tapi, kalau tes mamografi, kami rekomendasikan dimulai pada usia 35 tahun ke atas," tambahnya.
Hal itu berkaitan dengan anatomi payudara. Ya, pada payudara perempuan muda atau produktif, kelenjar ASI masih banyak dan ini bakal memengaruhi kejelasan hasil mamografi untuk mendeteksi kanker payudara.
Beda cerita pada perempuan 35 tahun ke atas. Secara anatomi payudara mereka sudah tidak padat dan lemaknya yang banyak. Sedangkan kelenjar ASI sudah berkurang.
"Hasil gambaran mamografinya pun akan lebih jelas jika ditemukan kelainan seperti sel kanker misalnya," kata dr Dita.
Nah, pada kasus perempuan dengan riwayat keluarga punya kanker payudara, misalnya ibu kandung, nenek, tante, atau sepupu, garis risiko mereka jelas dan tes mamografi bisa dikerjakan pada usia 28-29 tahun.
"Pemeriksaan deteksi kanker payudara dengan tes mamografi pada perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara sangat kami rekomendasikan," kata dr Dita.
"Jika ditemukan sel kankernya lebih awal, prognosis atau kemungkinan kesembuhan lebih tinggi dan itu alasan kami terus mengedukasi masyarakat untuk mau melakukan preventif kanker payudara dengan skrining," tambahnya.
(tsa)