5 Tips Puasa Ramadan yang Aman buat Penderita Diabetes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pasien diabetes pada dasarnya masih bisa menjalani ibadah puasa secara aman. Dengan catatan, kadar gula dalam darahnya terkontrol.
Penderita diabetes atau diabetesi sangat dianjurkan untuk mengatur dan memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, serta jadwal minum obat selama bulan Ramadan.
Namun, apabila Anda termasuk dalam penderita diabetes dengan risiko tinggi, maka tidak disarankan untuk berpuasa.
Dilansir dari laman Virta Health, Rabu (29/3/2023), berikut 5 tips berpuasa yang aman bagi para diabetesi.
Apabila Anda khawatir untuk membuat keputusan berpuasa, tak ada salahnya untuk mengonsultasikannya dengan dokter.
Puasa memengaruhi gula darah dan tekanan darah, jadi jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk diabetes atau tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian selama Ramadan. Penyesuaian ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter Anda, bukan Anda sendiri.
Pastikan Anda minum cukup cairan selama sahur dan berbuka. Jika cuaca di bulan Ramadan terasa hangat, usahakan untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan batasi aktivitas fisik untuk meminimalkan jumlah cairan yang hilang di siang hari.
Hal paling berbahaya yang bisa terjadi pada Anda saat berpuasa adalah gula darah rendah (kejadian hipoglikemik), gula darah tinggi (kejadian hiperglikemik) dan dehidrasi.
Pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda ini, yang dapat mencakup penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, pusing/pingsan, dan kebingungan.
Untuk menghindari perubahan gula darah, dokter mungkin menyarankan Anda untuk tetap mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat saat sahur dan berbuka.
Makanan tinggi lemak akan membuat Anda kenyang lebih lama dan tidak akan meningkatkan gula darah. Namun, untuk memastikan hal ini diskusikanlah dengan dokter Anda.
Saat berbuka puasa, keinginan untuk menyantap semua makanan pasti sangat tinggi. Tetapi penting diingat untuk makan secukupnya saja, karena makan berlebihan, bahkan setelah puasa sepanjang hari, dapat menyebabkan lonjakan gula dalam darah.
Bagaimanapun juga, Anda harus tetap berkonsultasi kepada dokter untuk saran yang tepat.
Penderita diabetes atau diabetesi sangat dianjurkan untuk mengatur dan memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, serta jadwal minum obat selama bulan Ramadan.
Namun, apabila Anda termasuk dalam penderita diabetes dengan risiko tinggi, maka tidak disarankan untuk berpuasa.
Dilansir dari laman Virta Health, Rabu (29/3/2023), berikut 5 tips berpuasa yang aman bagi para diabetesi.
1. Konsultasi pada Dokter
Apabila Anda khawatir untuk membuat keputusan berpuasa, tak ada salahnya untuk mengonsultasikannya dengan dokter.
Puasa memengaruhi gula darah dan tekanan darah, jadi jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk diabetes atau tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian selama Ramadan. Penyesuaian ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter Anda, bukan Anda sendiri.
2. Tetap Terhidrasi
Pastikan Anda minum cukup cairan selama sahur dan berbuka. Jika cuaca di bulan Ramadan terasa hangat, usahakan untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan batasi aktivitas fisik untuk meminimalkan jumlah cairan yang hilang di siang hari.
3. Uji Glukosa Darah saat Berpuasa
Hal paling berbahaya yang bisa terjadi pada Anda saat berpuasa adalah gula darah rendah (kejadian hipoglikemik), gula darah tinggi (kejadian hiperglikemik) dan dehidrasi.
Pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda ini, yang dapat mencakup penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, pusing/pingsan, dan kebingungan.
4. Jauhi Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat saat Sahur dan Buka
Untuk menghindari perubahan gula darah, dokter mungkin menyarankan Anda untuk tetap mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat saat sahur dan berbuka.
Makanan tinggi lemak akan membuat Anda kenyang lebih lama dan tidak akan meningkatkan gula darah. Namun, untuk memastikan hal ini diskusikanlah dengan dokter Anda.
5. Jangan Makan Berlebih
Saat berbuka puasa, keinginan untuk menyantap semua makanan pasti sangat tinggi. Tetapi penting diingat untuk makan secukupnya saja, karena makan berlebihan, bahkan setelah puasa sepanjang hari, dapat menyebabkan lonjakan gula dalam darah.
Bagaimanapun juga, Anda harus tetap berkonsultasi kepada dokter untuk saran yang tepat.
(nug)