Merasa Lapar tapi saat Buka Puasa Malah Tak Bisa Makan Banyak, Kenapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puasa di bulan Ramadan mengharuskan umat muslim di Indonesia untuk tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Lapar sudah pasti terasa, apalagi haus.
Namun, dengan durasi berpuasa yang panjang itu, saat kita berbuka, kok malah sulit menyantap makanan dalam jumlah besar. Kenapa ya?
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Juwalita Surapsari, SpGK punya alasan medis untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Itu karena batalin puasa langsung makan gorengan, ada yang tiga buah sekaligus. Padahal itu kan banyak minyaknya dan makanan berminyak bikin reaksi begah di perut," paparnya dalam webinar Omron, Kamis (30/3/2023).
Kondisi ini makin parah, karena setelah dibuka dengan gorengan, minumnya juga sesuatu yang dingin. Reaksi begah akan semakin terasa di perut, yang pada akhirnya membuat seseorang tak bisa makan penuh dengan porsi ideal.
"Minuman dingin juga punya efek bikin begah di perut. Makanya, saya selalu ingatkan kepada pasien-pasien atau masyarakat secara umum agar berbuka puasa itu dengan minuman yang suhunya tidak jauh berbeda dengan suhu normal manusia. Hangat boleh," jelasnya.
Lantas, apa yang baik dimakan saat membatalkan puasa? Dokter Juwalita menyarankan sunah Rasulullah, yaitu minum air putih hangat dan tiga butir kurma.
"Apa yang diajarkan Rasulullah itu tepat sekali. Ideal dari kacamata medis. Sebab, kurma mengandung gula alami, serat, dan mineral, yang bikin gula darah naik pelan-pelan, nggak langsung tinggi," terangnya.
Dokter Juwalita memberi saran, jangan berlebihan saat membatalkan puasa. Artinya, kurma juga jangan makan banyak karena akan berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
"Secukupnya saja. Jangan lupa untuk meminum dua gelas air putih saat berbuka puasa," katanya.
"Baru nanti makan malam diisi dengan porsi makan yang lengkap, yaitu karbohidrat kompleks, serat, protein. Gizi dan nutrisi tercukupi, tubuh pun akan tetap sehat selama menjalankan puasa," pungkas dr Juwalita.
Namun, dengan durasi berpuasa yang panjang itu, saat kita berbuka, kok malah sulit menyantap makanan dalam jumlah besar. Kenapa ya?
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Juwalita Surapsari, SpGK punya alasan medis untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Itu karena batalin puasa langsung makan gorengan, ada yang tiga buah sekaligus. Padahal itu kan banyak minyaknya dan makanan berminyak bikin reaksi begah di perut," paparnya dalam webinar Omron, Kamis (30/3/2023).
Kondisi ini makin parah, karena setelah dibuka dengan gorengan, minumnya juga sesuatu yang dingin. Reaksi begah akan semakin terasa di perut, yang pada akhirnya membuat seseorang tak bisa makan penuh dengan porsi ideal.
"Minuman dingin juga punya efek bikin begah di perut. Makanya, saya selalu ingatkan kepada pasien-pasien atau masyarakat secara umum agar berbuka puasa itu dengan minuman yang suhunya tidak jauh berbeda dengan suhu normal manusia. Hangat boleh," jelasnya.
Lantas, apa yang baik dimakan saat membatalkan puasa? Dokter Juwalita menyarankan sunah Rasulullah, yaitu minum air putih hangat dan tiga butir kurma.
"Apa yang diajarkan Rasulullah itu tepat sekali. Ideal dari kacamata medis. Sebab, kurma mengandung gula alami, serat, dan mineral, yang bikin gula darah naik pelan-pelan, nggak langsung tinggi," terangnya.
Dokter Juwalita memberi saran, jangan berlebihan saat membatalkan puasa. Artinya, kurma juga jangan makan banyak karena akan berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
"Secukupnya saja. Jangan lupa untuk meminum dua gelas air putih saat berbuka puasa," katanya.
"Baru nanti makan malam diisi dengan porsi makan yang lengkap, yaitu karbohidrat kompleks, serat, protein. Gizi dan nutrisi tercukupi, tubuh pun akan tetap sehat selama menjalankan puasa," pungkas dr Juwalita.
(tsa)