5 Penyakit yang Muncul Akibat Tidur Kurang dari 7 Jam, Jantung hingga Kanker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak penyakit yang disebabkan akibat tidur kurang dari tujuh jam. Mulai dari depresi, masalah pernapasan, jantung hingga berbagai macam kanker bisa muncul karena kurang tidur.
Orang dewasa harus memiliki setidaknya tujuh hingga delapan jam tidur yang baik dalam sehari agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Kurang tidur menguras tubuh baik secara fisik maupun mental.
Kualitas tidur yang buruk juga dapat membahayakan kesehatan jantung, ginjal, dan mental. Tidur nyenyak sama pentingnya dengan makanan, udara, tetapi banyak orang mengabaikannya.
Banyak orang mengalami sulit tidur karena insomnia atau pekerjaan sehingga penting dikonsultasikan dengan dokter. Berikut daftar penyakit yang disebabkan akibat tidur kurang dari tujuh jam dilansir dari Times Now News, Jumat (7/4/2023).
Orang yang tidak tidur nyenyak memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi daripada orang yang tidur nyenyak di malam hari. Ketika Anda tidak tidur, itu memengaruhi kemampuan mengatur emosi dan itu dapat meningkatkan risiko depresi.
Ketika Anda tidak tidur nyenyak, hal itu menimbulkan masalah pernapasan seperti pilek, flu dan dalam kondisi parah, juga penyakit pernapasan. Namun, jika Anda sudah menderita penyakit pernapasan, kurang tidur bisa memperburuk kondisi.
Tidak tidur selama berjam-jam dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Saat tidur, tubuh memperbaiki dirinya sendiri. Namun saat kurang tidur, tubuh tidak dapat memperbaiki pembuluh darah yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung.
Ketika Anda tidak tidur selama berjam-jam, hal itu dapat memengaruhi hormon dan berdampak pada tubuh. Ketika sistem endokrin tidak melepaskan hormon, banyak aktivitas dalam tubuh yang terpengaruh seperti perbaikan sel, fungsi kelenjar pituitari dan beberapa lainnya.
Kurang tidur dikaitkan dengan kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker prostat yang lebih tinggi. Pekerja shift malam berisiko tinggi mengalaminya.
Lihat Juga: Park Hyatt Jakarta dan Love Pink Ajak Masyarakat Perkuat Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara
Orang dewasa harus memiliki setidaknya tujuh hingga delapan jam tidur yang baik dalam sehari agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Kurang tidur menguras tubuh baik secara fisik maupun mental.
Kualitas tidur yang buruk juga dapat membahayakan kesehatan jantung, ginjal, dan mental. Tidur nyenyak sama pentingnya dengan makanan, udara, tetapi banyak orang mengabaikannya.
Penyakit yang Muncul Akibat Tidur Kurang dari 7 Jam
Banyak orang mengalami sulit tidur karena insomnia atau pekerjaan sehingga penting dikonsultasikan dengan dokter. Berikut daftar penyakit yang disebabkan akibat tidur kurang dari tujuh jam dilansir dari Times Now News, Jumat (7/4/2023).
1. Depresi
Orang yang tidak tidur nyenyak memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi daripada orang yang tidur nyenyak di malam hari. Ketika Anda tidak tidur, itu memengaruhi kemampuan mengatur emosi dan itu dapat meningkatkan risiko depresi.
2. Masalah Pernapasan
Ketika Anda tidak tidur nyenyak, hal itu menimbulkan masalah pernapasan seperti pilek, flu dan dalam kondisi parah, juga penyakit pernapasan. Namun, jika Anda sudah menderita penyakit pernapasan, kurang tidur bisa memperburuk kondisi.
3. Penyakit Jantung
Tidak tidur selama berjam-jam dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Saat tidur, tubuh memperbaiki dirinya sendiri. Namun saat kurang tidur, tubuh tidak dapat memperbaiki pembuluh darah yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit jantung.
4. Sistem Edokrin
Ketika Anda tidak tidur selama berjam-jam, hal itu dapat memengaruhi hormon dan berdampak pada tubuh. Ketika sistem endokrin tidak melepaskan hormon, banyak aktivitas dalam tubuh yang terpengaruh seperti perbaikan sel, fungsi kelenjar pituitari dan beberapa lainnya.
5. Kanker
Kurang tidur dikaitkan dengan kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker prostat yang lebih tinggi. Pekerja shift malam berisiko tinggi mengalaminya.
Lihat Juga: Park Hyatt Jakarta dan Love Pink Ajak Masyarakat Perkuat Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara
(dra)