Kini Ngemil Pun Jadi Gaya Hidup, Pilihlah Camilan yang Sehat

Jum'at, 28 April 2023 - 16:16 WIB
loading...
Kini Ngemil Pun Jadi...
Gaya hidup sedentari telah berkembang menjadi kebiasaan baru yang berdampak besar terhadap kebiasaan ngemil dan kesehatan pencernaan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Gaya hidup sedentari yang meningkat kala pandemi lalu, telah berkembang menjadi kebiasaan baru yang berdampak besar terhadap kebiasaan ngemil dan kesehatan pencernaan.

Gaya hidup sedentari adalah gaya hidup yang mengacu pada jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni
Selama menjalani gaya hidup sedentari, frekuensi untuk jajan atau ngemil untuk sekadar kenyang, meningkat. Di samping itu, selama pandemi terjadi peningkatan kecemasan dan gejala depresi, yang berdampak pada kesehatan pencernaan.



Motivasi yang paling umum untuk ngemil adalah lapar, budaya makan. Yakni, kebiasaan jajan atau mencoba jajanan baru, gangguan makan, kebosanan, dan kesenangan. Meskipun ngemil telah memiliki "citra buruk", camilan bisa menjadi bagian penting dari diet Anda.

"Selama pola ngemil itu untuk memastikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh terpenuhi, ngemil justru disarankan. Sayangnya kadang kita makan sebagai respons terhadap sebuah emosi (emotional eating), karena makan menyalakan sistem reward di otak yang membuat kita merasa lebih baik. Jadi ketika ngemil menjadi kebiasaan yang tidak sehat itulah yang menyebabkan atau memperburuk kondisi psikologis dan pencernaan," kata dr Dion Haryadi, PN1, CHC, Jumat (28/4/2023).

Dion menjelaskan, penelitian modern telah menemukan bahwa usus dapat berkomunikasi dua arah dengan otak. Inilah yang sering membuat usus disebut sebagai otak kedua manusia. Bersama-sama, dua otak memainkan peran kunci dalam penyakit tertentu di tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

"Tentu saja, otak manusia yang membuat semua keputusan logis dan intelektual, namun otak di usus juga ikut berkontribusi pada kesehatan dan emosi kita," jelas Dion.

Dion mengingatkan bagi yang memiliki kebutuhan untuk ngemil, sebaiknya perhatikan frekuensinya, agar teratur dan terencana.



Camilan yang baik dan sehat contohnya adalah yang terdiri dari serat seperti buah dan sayur, lemak baik seperti alpukat serta protein seperti yogurt dan telur rebus. Yogurt adalah salah satu makanan ringan yang baik untuk kesehatan. Karena yogurt adalah sumber protein, serat dan kalsium yang penting untuk otot dan tulang yang kuat.

Sementara itu, Head of Marketing Dairy Cimory Lidwina Tandy mengatakan, Cimory Yogurt Squeeze 120 gr yang mengandung 120 Kcal hadir sebagai solusi praktis dan baik untuk pencernaan, bagi mereka yang doyan dan butuh ngemil.

"Melalui kampanye “Ngemil No Worry Cuma Cimory”, Cimory Yogurt Squeeze kini hadir dalam kemasan yang lebih kecil 40 gr, camilan yang pas untuk kapanpun. Berdasarkan riset konsumen Cimory terbaru, Cimory Yogurt Squeeze yang memiliki tekstur creamy smooth, dan merupakan pilihan nomor 1 konsumen untuk kategori yogurt," jelas Lidwina Tandy.

Dia menjelaskan, sejak 2013 Cimory memiliki program Miss Cimory yang memberikan kesempatan bagi ibu-ibu rumah tangga untuk bisa mandiri, produktif, dan membantu keuangan keluarga.

"Melalui program ini, Cimory dan para ibu rumah tangga, berkembang bersama dengan menyebarkan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi keluarga melalui produk-produk Cimory. Ibu-Ibu Miss Cimory sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 4.000 ibu di seluruh Indonesia dan produk Cimory Squeeze 40 gr bisa Anda dapatkan melalui Miss Cimory," pungkas Lidwina.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3480 seconds (0.1#10.140)