Selain Meningitis, Ini 9 Penyakit yang Berisiko Diidap Pemakan Daging Babi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lawar plek diduga menjadi penyebab satu keluarga di Gianyar, Bali terinfeksi meningitis streptococcus suis (MSS). Lawar plek sendiri adalah makanan khas berbahan daging babi mentah.
Dengan adanya laporan tersebut, masyarakat disarankan untuk tidak mengonsumsi olahan daging babi mentah.
Ahli kesehatan dr. Dicky Budiman mengungkapkan bahwa sejatinya mengonsumsi daging babi tidak hanya berisiko terjadinya infeksi MSS. Namun, terdapat juga sejumlah risiko penyakit lain yang mengintai.
Lantas, apa saja penyakit yang berisiko diidap pemakan daging babi? Menurut dr. Dicky, setidaknya ada 9 penyakit, antara lain:
1. Leptospirosis
2. Toksoplasmosis
3. Swine Brucellosis
4. Tularemia
5. Trichinellosis
6. Swine Influenza
7. Infeksi Salmonella
8. Hepatitis
9. Patogenik E Coli
"Penyakit-penyakit ini yang perlu dikhawatirkan jika seseorang mengonsumsi daging babi atau kontak dengan babi," kata dr. Dicky Budiman saat dihubungi, Sabtu (29/4/2023).
Soal infeksi MSS yang terjadi di Bali, dr. Dicky menyebutkan jika secara umum penyakit itu memang sedang meningkat kasusnya di Asia, terutama di Bali. Salah satu faktornya akibat banyaknya jumlah peternakan babi di Bali.
"Selain akibat banyaknya jumlah peternakan babi di Bali, sanitasi lingkungan yang buruk serta kesadaran atas penatalaksanaan peternakan sehat masih kurang. Ini yang meningkatkan kasus MSS di Bali," papar dr. Dicky.
Dengan adanya laporan tersebut, masyarakat disarankan untuk tidak mengonsumsi olahan daging babi mentah.
Ahli kesehatan dr. Dicky Budiman mengungkapkan bahwa sejatinya mengonsumsi daging babi tidak hanya berisiko terjadinya infeksi MSS. Namun, terdapat juga sejumlah risiko penyakit lain yang mengintai.
Lantas, apa saja penyakit yang berisiko diidap pemakan daging babi? Menurut dr. Dicky, setidaknya ada 9 penyakit, antara lain:
1. Leptospirosis
2. Toksoplasmosis
3. Swine Brucellosis
4. Tularemia
5. Trichinellosis
6. Swine Influenza
7. Infeksi Salmonella
8. Hepatitis
9. Patogenik E Coli
"Penyakit-penyakit ini yang perlu dikhawatirkan jika seseorang mengonsumsi daging babi atau kontak dengan babi," kata dr. Dicky Budiman saat dihubungi, Sabtu (29/4/2023).
Soal infeksi MSS yang terjadi di Bali, dr. Dicky menyebutkan jika secara umum penyakit itu memang sedang meningkat kasusnya di Asia, terutama di Bali. Salah satu faktornya akibat banyaknya jumlah peternakan babi di Bali.
"Selain akibat banyaknya jumlah peternakan babi di Bali, sanitasi lingkungan yang buruk serta kesadaran atas penatalaksanaan peternakan sehat masih kurang. Ini yang meningkatkan kasus MSS di Bali," papar dr. Dicky.
(nug)