Air Galon Tak Picu Kanker Payudara, Ini Penjelasan Pakar Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Praktisi kesehatan bidang onkologi atau penyakit kanker, dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk, menjelaskan air galon dengan penyakit kanker payudara tak ada kaitannya. Ia menduga isu tersebut sengaja dihembuskan hanya karena adanya persaingan usaha semata.
“Saya tidak pernah menemukan ada dari pasien-pasien yang mengalami kanker payudara karena telah mengkonsumsi air galon. Itu menurut saya hanya persaingan usaha saja,” ujarnya dalam keteragan yang diterima, Senin (8/5/2023).
Dokter spesialis penyakit kanker ini menyebut 85 persen penyebab kanker payudara itu adalah karena faktor keturunan atau genetik. Kemudian 15 persennya karena faktor lingkungan seperti zat kimia yaitu formalin dan zat pengawet makanan, radiasi ultraviolet, merokok, minum, alkohol, penyakit yang berhubungan dengan dan kebiasaan minum alkohol.
Tak hanya itu, kanker juga berhubungan dengan defisiensi tubuh/imunitas misalkan HIV/AIDS, kemudian bisa juga karena penyakit hepatitis atau gangguan fungsi hati.
Selain itu, lanjutnya, kanker payudara juga bisa disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Misalnya, pada seseorang yang mempunyai riwayat mengonsumsi hormon, mereka yang melaksanakan inseminasi buatan atau bayi tabung, atau ada riwayat pemakaian KB suntik, KB pil, dan KB implan.
“Dengan memakai obat hormon itu, tubuh seseorang bisa mengalami ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh yang memicu terjadinya suatu keganasan,” ungkapnya.
Dia mengutarakan 80 persen gejala kanker payudara ini ditandai dengan timbul benjolan di payudara atau ketiak yang bisa disertai nyeri ataupun tidak. Biasanya benjolannya itu padat dan keras seperti batu.
Selain itu, keluarnya cairan dalam bentuk darah, nanah dengan cairan bening atau cairan berwarna kuning atau berwarna putih atau hitam melalui puting susu. “Kita anjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau sadari,” tuturnya.
“Saya tidak pernah menemukan ada dari pasien-pasien yang mengalami kanker payudara karena telah mengkonsumsi air galon. Itu menurut saya hanya persaingan usaha saja,” ujarnya dalam keteragan yang diterima, Senin (8/5/2023).
Dokter spesialis penyakit kanker ini menyebut 85 persen penyebab kanker payudara itu adalah karena faktor keturunan atau genetik. Kemudian 15 persennya karena faktor lingkungan seperti zat kimia yaitu formalin dan zat pengawet makanan, radiasi ultraviolet, merokok, minum, alkohol, penyakit yang berhubungan dengan dan kebiasaan minum alkohol.
Tak hanya itu, kanker juga berhubungan dengan defisiensi tubuh/imunitas misalkan HIV/AIDS, kemudian bisa juga karena penyakit hepatitis atau gangguan fungsi hati.
Selain itu, lanjutnya, kanker payudara juga bisa disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Misalnya, pada seseorang yang mempunyai riwayat mengonsumsi hormon, mereka yang melaksanakan inseminasi buatan atau bayi tabung, atau ada riwayat pemakaian KB suntik, KB pil, dan KB implan.
“Dengan memakai obat hormon itu, tubuh seseorang bisa mengalami ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh yang memicu terjadinya suatu keganasan,” ungkapnya.
Dia mengutarakan 80 persen gejala kanker payudara ini ditandai dengan timbul benjolan di payudara atau ketiak yang bisa disertai nyeri ataupun tidak. Biasanya benjolannya itu padat dan keras seperti batu.
Selain itu, keluarnya cairan dalam bentuk darah, nanah dengan cairan bening atau cairan berwarna kuning atau berwarna putih atau hitam melalui puting susu. “Kita anjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau sadari,” tuturnya.