Benarkah Kebiasaan Makan di Luar Rumah Dapat Memicu Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter

Kamis, 18 Mei 2023 - 11:59 WIB
loading...
Benarkah Kebiasaan Makan...
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan hipertensi berhubungan dengan kandungan garam yang dikonsumsi. Foto/Ilustrasi/Times of India
A A A
JAKARTA - Kebiasaan makan di luar rumah disebut-sebut dapat memicu gangguan hipertensi . Bahkan, sempat ada penelitian yang menjelaskan bahwa ada hubungan langsung antara konsumsi makanan restoran dengan risiko darah tinggi.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan hipertensi berhubungan dengan kandungan garam yang dikonsumsi.

Dengan demikian makanan yang Anda makan di luar rumah lebih memungkinkan kadar garam tinggi. Hal inilah tanpa disadari bisa jadi pencetus seseorang mengalami hipertensi karena hobi jajan/makan di luar rumah.

"Fakta bahwa makan di luar rumah jadi salah risiko meningkatnya hipertensi. Umumnya mengandung banyak garam, karena berhubungan erat dengan hipertensi," jelas dr Tunggul dalam Konferensi Pers terkait Hari Hipertensi Sedunia di Jakarta, Rabu (17/5/2023).



Bahkan, dr. Tunggul menjelaskan kalau bukan hanya makanan asin dikatakan tinggi garam. Bagi Anda suka, konsumsi manis juga bisa mengandung garam tinggi di dalamnya.

Mindset garam harus asin ini, ia katakan salah. "Ada pasien saya itu suami yang baik, karena istri keluar jadi makan di luar. Jadi istri yang baik harus membekali suami, terus boleh makan di luar asal kandungan garamnya dan menjadi masalah kita mengira yang terasa asin jadi sumber garam padahal tidak," ungkapnya.

Dengan demikian, ia menganjurkan agar setiap orang tua ataupun istri di Rumah bisa mencatat setiap kandungan garam di setiap makanannya. Guna bisa mengontrol asupan garam perharinya, yang kita tahu tak lebih dari 2000 mg natrium atau 5 gram yang sama dengan 1 sendok teh.

Hal yang perlu dipahami ialah hipertensi bisa menyebabkan kematian. Menurut dr Tunggul sering disebut sebagai penyakit mematikan secara diam-diam (silent killer).

"Jadi makannya dipilah walaupun tidak terasa asin juga kandungannya cukup tinggi, baiknya agar semua makanan itu ditulis dan batasan harian kita jadi sangat ketat. Jadi kalau kita mau konsumsi kalau kandungan garam tinggi jadi penyebab meningkatnya hipertensi," kata dr Tunggul

"Ini masalah sangat besar dan kematiannya serta dampak. Penyakit ini dianggap tidak berbahaya karena tidak menular, jadi ini istilahnya silent killer dan diperkirakan akan terus meningkat tahun ke tahun," ucapnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2406 seconds (0.1#10.140)