Kisah Dwina Juliana Warman Sukses Raih Gelar Master of Science di Universitas Tokyo dengan Beasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswi asal Bogor bernama Dwina Juliana Warman sukses meraih mimpi untuk melanjutkan studi S-2 di Jepang. Keberanian, kepercayaan diri, kesungguhan, persiapan akademis, serta doa yang telah membawa Dwina meraih gelar Master of Science Fakultas Pertanian & Ilmu Hayati University of Tokyo melalui Ajinomoto Scholarship.
Ya, Dwina merupakan peraih Ajinomoto Scholarship pada tahun ajaran 2020. Menurut Dwina, mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship sangat ketat dan menantang.
“Ajinomoto Scholarship itu program beasiswa yang luar biasa. Setiap tahun hanya memilih satu orang peraih beasiswa. Jadi bisa dibilang Ajinomoto mencari yang terbaik untuk diberikan beasiswa melanjutkan studi ke Jepang," kata Dwina.
"PT Ajinomoto Indonesia sebagai penyelenggara seleksi sangat profesional dan serius dalam menangani program beasiswanya. Melalui beasiswa Ajinomoto, saya merasakan bahwa Ajinomoto sangat mendukung anak bangsa untuk terus maju dan berkembang agar kelak bisa bermanfaat serta berdampak bagi Indonesia dan masyarakat luas," tambahnya.
Dwina merasa, program beasiswa tersebut berperan penting dalam penyelesaian studi S-2 di Universitas Tokyo. "Karena berkat beasiswa yang diberikan, saya tidak perlu khawatir mengenai kecukupan biaya hidup dan kuliah, dan saya bisa fokus pada studi saya,” ungkapnya.
Dwina lantas memberikan tips untuk mendapatkan kesuksesan seperti dirinya. “Tips dari saya adalah, jangan pernah takut untuk mencoba dan jangan berhenti untuk mengejar mimpi besar kalian," kata dia.
"Saya pikir banyak dari teman-teman yang merasa kurang percaya diri atau takut untuk mencoba beasiswa Ajinomoto karena hanya ada satu orang penerima beasiswa setiap tahun. Beasiswa Ajinomoto adalah salah satu kesempatan besar untuk bisa mewujudkan mimpi teman-teman berkuliah di universitas terbaik di Jepang. Saya melakukan yang terbaik dalam mempersiapkan setiap tahapan seleksi dan serahkan hasilnya kepada Tuhan,” kata Dwina lagi.
Dalam kisah suksesnya, Dwina juga menceritakan bagaimana ia diberi kesempaatan langka untuk mempunyai sebuah publikasi (jurnal) internasional di tahun pertamanya berkuliah, sehingga turut membantu dirinya untuk mendapatkan nilai yang baik dalam pembuatan tugas akhir guna meraih gelar Master of Science.
“Ketika itu saya boleh memiliki sebuah publikasi internasional, padahal waktu itu saya masih mahasiswi S-2 tingkat pertama. Di Jepang, sangat sedikit mahasiswa S-2 yang memiliki kesempatan untuk menulis sebuah jurnal internasional, apalagi di tahun pertama. Namun, saya sangat bersyukur karena dosen pembimbing saya sangat mendukung saya untuk menjadi seorang scientist, dan beliau memberikan saya kesempatan untuk menulis sebuah jurnal yang kemudian diterbitkan di jurnal Nutrients pada 10 Februari 2022,” beber Dwina.
“Selama saya menjalani master program, saya bersyukur dapat lolos seleksi menjadi 20 peneliti muda Asia dan terpilih menjadi leader dalam IUNS International Workshop on Capacity and Leadership Development in Nutritional Sciences 2021. Saya adalah satu-satunya peserta dari Indonesia dan peserta paling muda di dalam kelompok," lanjutnya.
Setelah ini, Dwina masih memiliki segudang rencana. Salah satunya meneruskan kuliah ke jenjang S-3.
"Setelah ini saya berharap bisa terus memperdalam ilmu yang telah saya pelajari agar saya bisa berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat luas. Jadi, saya memutuskan untuk melanjutkan studi S-3 di bidang yang sama di University of Tokyo," pungkasnya.
Ya, Dwina merupakan peraih Ajinomoto Scholarship pada tahun ajaran 2020. Menurut Dwina, mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship sangat ketat dan menantang.
“Ajinomoto Scholarship itu program beasiswa yang luar biasa. Setiap tahun hanya memilih satu orang peraih beasiswa. Jadi bisa dibilang Ajinomoto mencari yang terbaik untuk diberikan beasiswa melanjutkan studi ke Jepang," kata Dwina.
"PT Ajinomoto Indonesia sebagai penyelenggara seleksi sangat profesional dan serius dalam menangani program beasiswanya. Melalui beasiswa Ajinomoto, saya merasakan bahwa Ajinomoto sangat mendukung anak bangsa untuk terus maju dan berkembang agar kelak bisa bermanfaat serta berdampak bagi Indonesia dan masyarakat luas," tambahnya.
Dwina merasa, program beasiswa tersebut berperan penting dalam penyelesaian studi S-2 di Universitas Tokyo. "Karena berkat beasiswa yang diberikan, saya tidak perlu khawatir mengenai kecukupan biaya hidup dan kuliah, dan saya bisa fokus pada studi saya,” ungkapnya.
Dwina lantas memberikan tips untuk mendapatkan kesuksesan seperti dirinya. “Tips dari saya adalah, jangan pernah takut untuk mencoba dan jangan berhenti untuk mengejar mimpi besar kalian," kata dia.
"Saya pikir banyak dari teman-teman yang merasa kurang percaya diri atau takut untuk mencoba beasiswa Ajinomoto karena hanya ada satu orang penerima beasiswa setiap tahun. Beasiswa Ajinomoto adalah salah satu kesempatan besar untuk bisa mewujudkan mimpi teman-teman berkuliah di universitas terbaik di Jepang. Saya melakukan yang terbaik dalam mempersiapkan setiap tahapan seleksi dan serahkan hasilnya kepada Tuhan,” kata Dwina lagi.
Dalam kisah suksesnya, Dwina juga menceritakan bagaimana ia diberi kesempaatan langka untuk mempunyai sebuah publikasi (jurnal) internasional di tahun pertamanya berkuliah, sehingga turut membantu dirinya untuk mendapatkan nilai yang baik dalam pembuatan tugas akhir guna meraih gelar Master of Science.
“Ketika itu saya boleh memiliki sebuah publikasi internasional, padahal waktu itu saya masih mahasiswi S-2 tingkat pertama. Di Jepang, sangat sedikit mahasiswa S-2 yang memiliki kesempatan untuk menulis sebuah jurnal internasional, apalagi di tahun pertama. Namun, saya sangat bersyukur karena dosen pembimbing saya sangat mendukung saya untuk menjadi seorang scientist, dan beliau memberikan saya kesempatan untuk menulis sebuah jurnal yang kemudian diterbitkan di jurnal Nutrients pada 10 Februari 2022,” beber Dwina.
“Selama saya menjalani master program, saya bersyukur dapat lolos seleksi menjadi 20 peneliti muda Asia dan terpilih menjadi leader dalam IUNS International Workshop on Capacity and Leadership Development in Nutritional Sciences 2021. Saya adalah satu-satunya peserta dari Indonesia dan peserta paling muda di dalam kelompok," lanjutnya.
Setelah ini, Dwina masih memiliki segudang rencana. Salah satunya meneruskan kuliah ke jenjang S-3.
"Setelah ini saya berharap bisa terus memperdalam ilmu yang telah saya pelajari agar saya bisa berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat luas. Jadi, saya memutuskan untuk melanjutkan studi S-3 di bidang yang sama di University of Tokyo," pungkasnya.
(tsa)