Pemanfaatan Tembakau Alternatif Dinilai Bisa Kurangi Prevalensi Perokok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketersediaan akses dan pemanfaatan produk tembakau alternatif dinilai memiliki peranan penting dalam menurunkan prevalensi perokok ketimbang melalui pelarangan secara total. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan diseminasi informasi yang akurat dan berbasis ilmu pengetahuan.
Hal tersebut sebagaimana dipaparkan beberapa pakar berdasarkan hasil kajian kebijakan dari sejumlah negara dalam Innovation Summit Southeast Asia 2023 di Asia School of Business, Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden Advance Centre for Addiction Therapy Advocacy (ACATA) Malaysia, Arifin Fii, dampak positif atas tersedianya akses terhadap produk tembakau alternatif dapat dilihat di sejumlah negara, seperti Inggris dan Selandia Baru.
"Mereka menganut Consumer Product Model di mana konsumen memiliki akses terhadap produk tembakau alternatif. Hasilnya sangat menjanjikan karena prevalensi perokok turun secara signifikan," ungkapnya, dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Senin (22/5/2023).
Sementara, mengutip laman Office for National Statistics Inggris ons.gov.uk, disebutkan bahwa pada 2021, proporsi perokok di Inggris adalah 13,3% atau 6,6 juta orang. Terdapat penurunan yang signifikan secara statistik dalam proporsi perokok dari tahun 2020 (14,0%).
Tren prevalensi merokok terus menurun, dan angka terakhir menunjukkan penurunan 6,9 poin persentase pada perokok saat ini dibandingkan dengan tahun 2011 (20,2%).
"Perangkat vaping seperti rokok elektrik telah memainkan peran utama dalam penurunan prevalensi merokok di Inggris. Dalam buletin ini, kami telah melaporkan peningkatan penggunaan rokok elektrik, dan organisasi seperti Action on Smoking Health (ASH) telah melaporkan peningkatan yang sama dalam penggunaan rokok elektrik (vape) di kalangan orang dewasa di Inggris," sebut laman tersebut dalam laporannya, dikutip pada Senin (22/5/2023).
Sementara, beberapa riset, termasuk yang dilakukan Public Health England (UK Health Security Agency) memperlihatkan bahwa produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, dapat mengurangi risiko hingga 90-95 persen lebih rendah ketimbang rokok. Dengan demikian, produk ini layak mendapatkan cukai lebih rendah.
Di samping itu, Philip Thompson dari Tholos Foundation, Amerika Serikat, juga mengajak pemerintah di setiap negara untuk berpikir ulang terkait kebijakan pelarangan total terhadap suatu komoditas.
Hal tersebut sebagaimana dipaparkan beberapa pakar berdasarkan hasil kajian kebijakan dari sejumlah negara dalam Innovation Summit Southeast Asia 2023 di Asia School of Business, Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden Advance Centre for Addiction Therapy Advocacy (ACATA) Malaysia, Arifin Fii, dampak positif atas tersedianya akses terhadap produk tembakau alternatif dapat dilihat di sejumlah negara, seperti Inggris dan Selandia Baru.
"Mereka menganut Consumer Product Model di mana konsumen memiliki akses terhadap produk tembakau alternatif. Hasilnya sangat menjanjikan karena prevalensi perokok turun secara signifikan," ungkapnya, dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Senin (22/5/2023).
Sementara, mengutip laman Office for National Statistics Inggris ons.gov.uk, disebutkan bahwa pada 2021, proporsi perokok di Inggris adalah 13,3% atau 6,6 juta orang. Terdapat penurunan yang signifikan secara statistik dalam proporsi perokok dari tahun 2020 (14,0%).
Tren prevalensi merokok terus menurun, dan angka terakhir menunjukkan penurunan 6,9 poin persentase pada perokok saat ini dibandingkan dengan tahun 2011 (20,2%).
"Perangkat vaping seperti rokok elektrik telah memainkan peran utama dalam penurunan prevalensi merokok di Inggris. Dalam buletin ini, kami telah melaporkan peningkatan penggunaan rokok elektrik, dan organisasi seperti Action on Smoking Health (ASH) telah melaporkan peningkatan yang sama dalam penggunaan rokok elektrik (vape) di kalangan orang dewasa di Inggris," sebut laman tersebut dalam laporannya, dikutip pada Senin (22/5/2023).
Sementara, beberapa riset, termasuk yang dilakukan Public Health England (UK Health Security Agency) memperlihatkan bahwa produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, dapat mengurangi risiko hingga 90-95 persen lebih rendah ketimbang rokok. Dengan demikian, produk ini layak mendapatkan cukai lebih rendah.
Di samping itu, Philip Thompson dari Tholos Foundation, Amerika Serikat, juga mengajak pemerintah di setiap negara untuk berpikir ulang terkait kebijakan pelarangan total terhadap suatu komoditas.