Serang 82 Balita, Penyakit Flu Tomat Menghantui India
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah maraknya cacar monyet dan belum sepenuhnya berakhir pandemi Covid-19, hadir virus baru lagi, yakni flu tomat.
Sejauh ini, flu tomat dikabarkan telah menginfeksi 82 anak yang semuanya berusia di bawah 5 tahun. Selain itu, juga menginfeksi 26 anak hingga usia 10 tahun.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah studi oleh Lancet Respiratory Medicine Journal.
"Sama seperti kita menghadapi kemungkinan munculnya gelombang keempat Covid-19, virus baru yang dikenal sebagai flu tomat atau demam tomat telah muncul di India di negara bagian Kerala pada anak-anak di bawah 5 tahun," tulis Lancet dalam laporannya, yang dikutip NY Post, Sabtu (20/8/2022).
Baca juga: Unggah Foto Terbaring di Ranjang RS dengan Diinfus, Atta Halilintar Sakit Apa?
Dalam penjelasannya, studi tersebut menyebutkan jika flu tomat kali pertama diidentifikasi di India pada 6 Mei. Nama tomat dikarenakan adanya lepuh merah yang muncul di kulit, dan datang dengan disertai demam dan nyeri sendi.
Sejauh ini, virus tersebut terdeteksi di distrik Kollam di Kerala, India, dan daerah terdekat di Anchal, Aryankavu dan Neduvathur. Petugas medis mengatakan, infeksi saat ini tidak memiliki obat untuk melawannya.
Perlu diperhatikan bahwa flu tomat ini sangat menular dan memiliki kemiripan mencolok dengan penyakit tangan, kaki dan mulut (PMK).
"Mengingat kesamaan dengan penyakit tangan, kaki dan mulut, jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularan dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga," tambah studi tersebut.
Sementara untuk gejala yang dilaporkan seperti muntah, diare, dehidrasi dan nyeri tubuh. Kemudian, beberapa kasus sangat sedikit, melaporkan perubahan warna pada anggota badan.
"Ini bukan penyakit yang fatal, tetapi menular dan dapat menyebar dari orang ke orang, meskipun cara sebenarnya penyebaran infeksi masih dipelajari," ungkap asisten profesor penyakit dalam di Rumah Sakit Amrita, Dr. Subhash Chandra.
Baca juga: Daniel Mananta Beberkan Tantangan Terbesar Memandu Indonesian Idol
"Pasien yang mengalami demam tomat harus minum banyak cairan dan beristirahat di tempat tidur, seperti yang disarankan untuk demam virus lainnya, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan cukup istirahat," lanjutnya.
Sejauh ini, flu tomat dikabarkan telah menginfeksi 82 anak yang semuanya berusia di bawah 5 tahun. Selain itu, juga menginfeksi 26 anak hingga usia 10 tahun.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah studi oleh Lancet Respiratory Medicine Journal.
"Sama seperti kita menghadapi kemungkinan munculnya gelombang keempat Covid-19, virus baru yang dikenal sebagai flu tomat atau demam tomat telah muncul di India di negara bagian Kerala pada anak-anak di bawah 5 tahun," tulis Lancet dalam laporannya, yang dikutip NY Post, Sabtu (20/8/2022).
Baca juga: Unggah Foto Terbaring di Ranjang RS dengan Diinfus, Atta Halilintar Sakit Apa?
Dalam penjelasannya, studi tersebut menyebutkan jika flu tomat kali pertama diidentifikasi di India pada 6 Mei. Nama tomat dikarenakan adanya lepuh merah yang muncul di kulit, dan datang dengan disertai demam dan nyeri sendi.
Sejauh ini, virus tersebut terdeteksi di distrik Kollam di Kerala, India, dan daerah terdekat di Anchal, Aryankavu dan Neduvathur. Petugas medis mengatakan, infeksi saat ini tidak memiliki obat untuk melawannya.
Perlu diperhatikan bahwa flu tomat ini sangat menular dan memiliki kemiripan mencolok dengan penyakit tangan, kaki dan mulut (PMK).
"Mengingat kesamaan dengan penyakit tangan, kaki dan mulut, jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularan dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga," tambah studi tersebut.
Sementara untuk gejala yang dilaporkan seperti muntah, diare, dehidrasi dan nyeri tubuh. Kemudian, beberapa kasus sangat sedikit, melaporkan perubahan warna pada anggota badan.
"Ini bukan penyakit yang fatal, tetapi menular dan dapat menyebar dari orang ke orang, meskipun cara sebenarnya penyebaran infeksi masih dipelajari," ungkap asisten profesor penyakit dalam di Rumah Sakit Amrita, Dr. Subhash Chandra.
Baca juga: Daniel Mananta Beberkan Tantangan Terbesar Memandu Indonesian Idol
"Pasien yang mengalami demam tomat harus minum banyak cairan dan beristirahat di tempat tidur, seperti yang disarankan untuk demam virus lainnya, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan cukup istirahat," lanjutnya.
(nug)