Kelebihan Gula Stevia Dibandingkan Gula Pasir dan Gula Merah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelebihan gula stevia dibandingkan gula pasir dan gula merah menarik untuk diketahui. Pasalnya, mungkin masih banyak di antara masyarakat yang belum tahu kelebihan dari gula stevia.
Penggunaan gula stevia sebagai pemanis sudah banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Jepang, Korea, China, Asia Tenggara, Amerika Selatan, bahkan Indonesia.
Salah satu kelebihan gula stevia dibandingkan gula pasir dan gula merah adalah karena tidak mengandung kalori, dan tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah saat dikonsumsi.
Selain itu, terdapat beberapa kelebihan lain pada gula stevia dibandingkan gula pasir dan gula merah. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
Sebagai pemanis, gula stevia memiliki tingkat kemanisan yang tinggi, sehingga penggunaannya cukup sedikit untuk mendapatkan rasa manis yang diinginkan.
Hal tersebut membuat gula stevia tidak mengandung kalori dan tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah saat dikonsumsi.
Beberapa penelitian yang mempelajari keamanan senyawa stevioside dan rebaudioside pada gula stevia menunjukkan tidak adanya efek negatif dari konsumsi senyawa-senyawa tersebut.
Bahkan, terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi senyawa stevioside hingga 1.500 mg/hari ternyata aman dan tidak menyebabkan efek samping.
Penelitian lain menunjukkan senyawa stevioside yang diekstrak dari tanaman stevia bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah.
Dalam hal ini, mengonsumsi stevioside dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Namun, masih dibutuhkan uji lebih lanjut untuk mempelajari manfaat dari ekstrak tanaman stevia ini dalam hal pengaturan kadar gula darah dan tekanan darah.
Gula stevia juga memiliki keunggulan karena manfaatnya untuk penderita diabetes, obesitas, dan mereka yang sedang menjaga asupan kalori/ berdiet dan aman dikonsumsi oleh semua orang.
Ekstrak tanaman stevia juga diyakini bermanfaat untuk membantu pengaturan kadar gula darah. Bahkan, di Amerika Selatan, ekstrak tanaman ini sudah lama digunakan untuk penderita diabetes.
Terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun stevia dapat membantu menghambat kenaikan kadar gula darah setelah makan pada penderita diabetes dan saat uji toleransi glukosa pada orang sehat.
Gula stevia memang tidak memicu efek samping jika hanya digunakan sebagai pemanis buatan untuk masakan.
Kendati demikian, dikutip dari laman Halodoc, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan bahwa batas maksimal penggunaan harian stevia adalah 4 miligram per kilogram berat badan.
Namun, apabila dikonsumsi berlebihan dari yang ditetapkan, risiko efek samping seperti gangguan pencernaan bisa dialami. Meski jarang terjadi, risiko alergi, kembung, begah dan mual jadi efek samping yang perlu diwaspadai.
Pasalnya, gula stevia cenderung sulit dicerna oleh bakteri di dalam usus besar, sehingga bakteri meningkatkan produksi gas pemicu kembung.
Penggunaan gula stevia sebagai pemanis sudah banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Jepang, Korea, China, Asia Tenggara, Amerika Selatan, bahkan Indonesia.
Salah satu kelebihan gula stevia dibandingkan gula pasir dan gula merah adalah karena tidak mengandung kalori, dan tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah saat dikonsumsi.
Selain itu, terdapat beberapa kelebihan lain pada gula stevia dibandingkan gula pasir dan gula merah. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
Sebagai pemanis, gula stevia memiliki tingkat kemanisan yang tinggi, sehingga penggunaannya cukup sedikit untuk mendapatkan rasa manis yang diinginkan.
Hal tersebut membuat gula stevia tidak mengandung kalori dan tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah saat dikonsumsi.
Beberapa penelitian yang mempelajari keamanan senyawa stevioside dan rebaudioside pada gula stevia menunjukkan tidak adanya efek negatif dari konsumsi senyawa-senyawa tersebut.
Bahkan, terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi senyawa stevioside hingga 1.500 mg/hari ternyata aman dan tidak menyebabkan efek samping.
Penelitian lain menunjukkan senyawa stevioside yang diekstrak dari tanaman stevia bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah.
Dalam hal ini, mengonsumsi stevioside dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Namun, masih dibutuhkan uji lebih lanjut untuk mempelajari manfaat dari ekstrak tanaman stevia ini dalam hal pengaturan kadar gula darah dan tekanan darah.
Gula stevia juga memiliki keunggulan karena manfaatnya untuk penderita diabetes, obesitas, dan mereka yang sedang menjaga asupan kalori/ berdiet dan aman dikonsumsi oleh semua orang.
Ekstrak tanaman stevia juga diyakini bermanfaat untuk membantu pengaturan kadar gula darah. Bahkan, di Amerika Selatan, ekstrak tanaman ini sudah lama digunakan untuk penderita diabetes.
Terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun stevia dapat membantu menghambat kenaikan kadar gula darah setelah makan pada penderita diabetes dan saat uji toleransi glukosa pada orang sehat.
Gula stevia memang tidak memicu efek samping jika hanya digunakan sebagai pemanis buatan untuk masakan.
Kendati demikian, dikutip dari laman Halodoc, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan bahwa batas maksimal penggunaan harian stevia adalah 4 miligram per kilogram berat badan.
Namun, apabila dikonsumsi berlebihan dari yang ditetapkan, risiko efek samping seperti gangguan pencernaan bisa dialami. Meski jarang terjadi, risiko alergi, kembung, begah dan mual jadi efek samping yang perlu diwaspadai.
Pasalnya, gula stevia cenderung sulit dicerna oleh bakteri di dalam usus besar, sehingga bakteri meningkatkan produksi gas pemicu kembung.
(nug)