Nikmatnya Mencicipi Kopi Luwak Borobudur yang Dipanen dari Hutan Pinus Gunung Sumbing
loading...
A
A
A
Di kebun kecil di depan beranda, ada beberapa kandang luwak. Pengunjung bisa bermain dengan luwak jinak. Tak jarang Prana Aji turun langsung mengisahkan sejarah kopi luwak di Indonesia kepada pengunjung sebagai bentuk edukasi.
“Jadi di sini ada ceritanya. Tidak sekadar minum kopi. Cerita tentang kopi berkualitas tinggi produk asli Indonesia. Itu sebuah nilai,” kata pria yang gemar mengenakan udeng atau ikat kepala khas daerah Borobudur ini.
Di pagi hari, kedai ini ramai oleh wisatawan yang baru turun dari Punthuk Setumbu. Setelah menikmati momen matahari terbit, mereka minum kopi di Pawon Luwak Coffee. Menjelang siang dan sore, wisatawan yang baru pulang dari kawasan Candi Borobudur banyak pula yang datang.
Beberapa pesohor dari dalam negeri maupun mancanegara pernah singgah di sini. Begitu juga dengan pejabat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah beberapa kali berkunjung ke tempat ini.
Sementara untuk harga, secangkir kopi arabika dibanderol Rp25 ribu, sedangkan kopi robusta Rp20 ribu. Pengunjung juga dapat membeli bubuk atau biji kopi dalam kemasan untuk dibawa pulang. Kedai milik Prana Aji tidak melayani pembelian online dan tidak membuka cabang.
Kedai ini buka pukul 07.30 WIB dan tutup pukul 17.30 WIB. Prana Aji tidak mau tempatnya disebut kafe. “Ini home industry,” tandasnya.
Lihat Juga: Mandiri Presents Jakarta Coffee Week 2024, Semangat Selebrasi Kemajuan Kultur Kopi Indonesia
(dra)