Kemenparekraf Siap Fasilitasi 50 Restoran Indonesia Ekspansi Bisnis di Luar Negeri lewat Program IndoStar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar) telah memasuki tahap inkubasi. Tonggak penting ini menandai langkah krusial dalam menumbuhkan dan menjadikan restoran-restoran Indonesia di luar negeri semakin sukses, sambil mendorong promosi kuliner di kancah dunia.
IndoStar merupakan platform akses pembiayaan pertama bagi pengembangan bisnis restoran Indonesia di luar negeri yang diinisiasi oleh Kemenparekraf dalam mendukung program Indonesia Spice Up The World melalui skema pendanaan baik perbankan maupun non-perbankan, berkolaborasi dengan MBN Consulting, BNI, Fintech Securities Crowdfunding, angel investor, dan sumber pembiayaan lain.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, masih banyak pelaku usaha restoran Indonesia di luar negeri yang mempunyai kendala dalam menjalankan usaha. Salah satu permasalahan yang banyak dihadapi yaitu belum visible dan bankable sehingga belum berhasil mendapatkan pembiayaan. Karena itu, program IndoStar diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pendirian restoran Indonesia di luar negeri.
"IndoStar merupakan program yang sudah lama ditunggu dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Karena dengan semakin banyak pendirian restoran Indonesia, maka semakin masif promosi kuliner Indonesia dalam memperkuat gastronomi, budaya, dan pariwisata Indonesia di mancanegara," beber Hayun dalam sambutan pembukaan program Inkubasi IndoStar.
Dengan menyediakan dukungan finansial, mentorship, dan jaringan sumber daya yang komprehensif, program ini dapat menjembatani keinginan dengan kapasitas calon pemilik restoran Indonesia yang bersemangat untuk menciptakan iklim usaha yang baik. Program ini pun telah menerima respons luar biasa, terlihat dengan jumlah pendaftar yang bersemangat mengajukan proposal restoran mereka.
Tercatat ada 68 usaha restoran yang mendaftar, di mana terdapat penyebaran pendaftar dari masing-masing benua. Yaitu Australia 11 usaha restoran, Eropa 17, Amerika 15, Asia 17, serta Afrika dan negara lainnya 8 usaha restoran. Proses seleksi yang ketat mempertimbangkan faktor seperti menu masakan Indonesia, pemahaman bisnis, dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf Indriani D. Laratu, Open Call Submission Program IndoStar telah dimulai sejak Maret 2023. Karena banyaknya permintaan dari beberapa KJRI dan KBRI, maka masa pendaftaran IndoStar diperpanjang hingga 14 Mei 2023.
"Saat ini peserta yang berhasil lolos kurasi berjumlah 50 pelaku usaha restoran Indonesia dari 68 pendaftar di seluruh dunia. Selanjutnya peserta akan mengikuti proses inkubasi, yang terdiri dari program pelatihan serta pendampingan yang terstruktur dan masif, agar usahanya bisa scale up dengan pesat dan lebih siap mendapatkan pembiayaan dari calon investor," terang Indriani.
Para peserta terpilih tidak hanya akan menerima dukungan fasilitasi keuangan, tetapi juga akses ke jaringan expert industri kuliner, pemasok, dan calon investor yang berkomitmen untuk membantu kesuksesan kuliner Indonesia di luar negeri.
Selama tahap inkubasi, peserta akan menyempurnakan rencana bisnis serta melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi demografi target dan preferensi pelanggan. Mereka juga akan menjalani pelatihan kuliner intensif untuk meningkatkan keterampilan dan mendapatkan wawasan tentang kuliner Indonesia.
"Kita harus mampu menghadirkan restoran-restoran Indonesia di luar negeri dengan branding dan manajemen yang baik, sehingga pangan olahan, rempah Indonesia makin disukai, dicari, dan digemari di panggung dunia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Hal ini sejalan dengan tujuan Indonesia Spice Up The World, yaitu program kolaboratif semua pemangku kepentingan untuk mempromosikan kuliner Indonesia guna mencapai nilai ekspor sebesar USD2 miliar dan 4.000 restoran di mancanegara pada 2024.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
IndoStar merupakan platform akses pembiayaan pertama bagi pengembangan bisnis restoran Indonesia di luar negeri yang diinisiasi oleh Kemenparekraf dalam mendukung program Indonesia Spice Up The World melalui skema pendanaan baik perbankan maupun non-perbankan, berkolaborasi dengan MBN Consulting, BNI, Fintech Securities Crowdfunding, angel investor, dan sumber pembiayaan lain.
Baca Juga
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, masih banyak pelaku usaha restoran Indonesia di luar negeri yang mempunyai kendala dalam menjalankan usaha. Salah satu permasalahan yang banyak dihadapi yaitu belum visible dan bankable sehingga belum berhasil mendapatkan pembiayaan. Karena itu, program IndoStar diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pendirian restoran Indonesia di luar negeri.
"IndoStar merupakan program yang sudah lama ditunggu dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Karena dengan semakin banyak pendirian restoran Indonesia, maka semakin masif promosi kuliner Indonesia dalam memperkuat gastronomi, budaya, dan pariwisata Indonesia di mancanegara," beber Hayun dalam sambutan pembukaan program Inkubasi IndoStar.
Dengan menyediakan dukungan finansial, mentorship, dan jaringan sumber daya yang komprehensif, program ini dapat menjembatani keinginan dengan kapasitas calon pemilik restoran Indonesia yang bersemangat untuk menciptakan iklim usaha yang baik. Program ini pun telah menerima respons luar biasa, terlihat dengan jumlah pendaftar yang bersemangat mengajukan proposal restoran mereka.
Tercatat ada 68 usaha restoran yang mendaftar, di mana terdapat penyebaran pendaftar dari masing-masing benua. Yaitu Australia 11 usaha restoran, Eropa 17, Amerika 15, Asia 17, serta Afrika dan negara lainnya 8 usaha restoran. Proses seleksi yang ketat mempertimbangkan faktor seperti menu masakan Indonesia, pemahaman bisnis, dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf Indriani D. Laratu, Open Call Submission Program IndoStar telah dimulai sejak Maret 2023. Karena banyaknya permintaan dari beberapa KJRI dan KBRI, maka masa pendaftaran IndoStar diperpanjang hingga 14 Mei 2023.
"Saat ini peserta yang berhasil lolos kurasi berjumlah 50 pelaku usaha restoran Indonesia dari 68 pendaftar di seluruh dunia. Selanjutnya peserta akan mengikuti proses inkubasi, yang terdiri dari program pelatihan serta pendampingan yang terstruktur dan masif, agar usahanya bisa scale up dengan pesat dan lebih siap mendapatkan pembiayaan dari calon investor," terang Indriani.
Para peserta terpilih tidak hanya akan menerima dukungan fasilitasi keuangan, tetapi juga akses ke jaringan expert industri kuliner, pemasok, dan calon investor yang berkomitmen untuk membantu kesuksesan kuliner Indonesia di luar negeri.
Selama tahap inkubasi, peserta akan menyempurnakan rencana bisnis serta melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi demografi target dan preferensi pelanggan. Mereka juga akan menjalani pelatihan kuliner intensif untuk meningkatkan keterampilan dan mendapatkan wawasan tentang kuliner Indonesia.
"Kita harus mampu menghadirkan restoran-restoran Indonesia di luar negeri dengan branding dan manajemen yang baik, sehingga pangan olahan, rempah Indonesia makin disukai, dicari, dan digemari di panggung dunia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Hal ini sejalan dengan tujuan Indonesia Spice Up The World, yaitu program kolaboratif semua pemangku kepentingan untuk mempromosikan kuliner Indonesia guna mencapai nilai ekspor sebesar USD2 miliar dan 4.000 restoran di mancanegara pada 2024.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
(tsa)