Dukung Tercapainya 4 Sehat 5 Bahagia bagi Orang Lanjut Usia, Gerakan Senam Sehat Lansia Diluncurkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Lanjut Usia Nasional diperingati setiap tanggal 29 Mei. Bertepatan dengan momen tersebut, Nestle Health Science (NHS) Boost Optimum bersama Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) kemarin meluncurkan Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta sebagai tindak lanjut dari program 4 Sehat, 5 Bahagia bagi lansia yang telah diinisiasi tahun lalu.
Melalui peluncuran GSS Lansia, NHS Boost Optimum berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan gaya hidup aktif bagi para lansia di Indonesia kian meningkat, di samping memperhatikan nutrisi untuk mereka agar tidak kekurangan gizi.
Hasil survei nasional mengenai Status Gizi dan Asupan Makanan Lansia di Indonesia pada 2021 menunjukkan, prevalensi kurang gizi pada lansia cukup tinggi. Yakni 11,7 % untuk usia 60-64 tahun dan 20,7% untuk usia di atas 65 tahun.
Asupan makanan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi energi, protein, maupun zat gizi mikro. Bagi lansia, hal itu dapat memicu risiko penurunan massa serta kekuatan dan fungsi otot yang dikenal dengan nama sarkopenia.
Ketua Umum PB PERGEMI Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH menyampaikan, pengelolaan kesehatan lansia tidak hanya berfokus pada penyakit, tapi juga pada optimalisasi kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional seseorang.
"Ada enam kapasitas intrinsik prioritas yang perlu dideteksi mulai dari tingkat komunitas yaitu kapasitas kognitif, kapasitas mobilitas, status gizi, fungsi penglihatan dan pendengaran, serta kapasitas mental. Keenam kapasitas intrinsik prioritas ini saling terkait satu sama lain,” katanya di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Smith et al.(2020) membuktikan bahwa suplementasi gizi ditambah dengan latihan fisik dapat meningkatkan fungsi, status gizi, dan kualitas hidup para lansia.
“Kami senang dapat kembali berkolaborasi dengan PERGEMI untuk menghadirkan Gerakan Senam Sehat Lansia yang bertujuan untuk memberi panduan kepada para lansia agar tetap aktif menjaga kesehatan fisik mereka. Hal ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Nestle Indonesia bagi individu dan keluarga, di mana kami senantiasa berupaya menginspirasi masyarakat, dalam kesempatan ini ialah para lansia, untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif,” papar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia.
Selain penerapan pola hidup aktif, para lansia perlu menerapkan pola makan bergizi untuk membantu meningkatkan massa otot, kekuatan otot, dan performa fisik. Untuk dapat memenuhi asupan protein dan energi, salah satunya dengan mengonsumsi whey, protein berkualitas tinggi dan lengkap, dengan profil asam amino yang kaya dan leusin yang memiliki fungsi langsung terhadap kesehatan otot, pertumbuhan massa otot, serta mencegah pengecilan otot yang kerap terjadi seiring dengan pertambahan usia.
Selain empat prinsip kesehatan yaitu pola makan bergizi, olahraga teratur, kebersihan lingkungan, dan istirahat yang cukup, hal lain yang penting bagi para lansia ialah mendorong mereka untuk tetap bahagia di usia lanjut. Kebahagiaan dapat membantu para lansia untuk terus aktif terhubung dengan keluarga dan teman. Aktivitas seperti jalan-jalan, berkumpul atau bermain dengan cucu dapat menjadi contoh untuk menstimulasi kebahagiaan pada lansia.
Gerakan Senam Sehat Lansia yang baru saja diluncurkan dirancang tak hanya untuk lansia, melainkan juga orang dewasa yang ingin terhindar dari sarkopenia.
“Melalui inisiasi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun budaya baru, yaitu generasi lansia yang bersemangat menikmati hidup dengan menerapkan pola, hidup sehat, dan aktif,” tutup Marketing Manager Nestle Health Science dr. Yulia Megawati.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Komplikasi pada Lansia, Dialami Artis Dorman Borisman hingga Amputasi Kaki
Melalui peluncuran GSS Lansia, NHS Boost Optimum berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan gaya hidup aktif bagi para lansia di Indonesia kian meningkat, di samping memperhatikan nutrisi untuk mereka agar tidak kekurangan gizi.
Hasil survei nasional mengenai Status Gizi dan Asupan Makanan Lansia di Indonesia pada 2021 menunjukkan, prevalensi kurang gizi pada lansia cukup tinggi. Yakni 11,7 % untuk usia 60-64 tahun dan 20,7% untuk usia di atas 65 tahun.
Asupan makanan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi energi, protein, maupun zat gizi mikro. Bagi lansia, hal itu dapat memicu risiko penurunan massa serta kekuatan dan fungsi otot yang dikenal dengan nama sarkopenia.
Ketua Umum PB PERGEMI Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH menyampaikan, pengelolaan kesehatan lansia tidak hanya berfokus pada penyakit, tapi juga pada optimalisasi kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional seseorang.
"Ada enam kapasitas intrinsik prioritas yang perlu dideteksi mulai dari tingkat komunitas yaitu kapasitas kognitif, kapasitas mobilitas, status gizi, fungsi penglihatan dan pendengaran, serta kapasitas mental. Keenam kapasitas intrinsik prioritas ini saling terkait satu sama lain,” katanya di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Smith et al.(2020) membuktikan bahwa suplementasi gizi ditambah dengan latihan fisik dapat meningkatkan fungsi, status gizi, dan kualitas hidup para lansia.
“Kami senang dapat kembali berkolaborasi dengan PERGEMI untuk menghadirkan Gerakan Senam Sehat Lansia yang bertujuan untuk memberi panduan kepada para lansia agar tetap aktif menjaga kesehatan fisik mereka. Hal ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Nestle Indonesia bagi individu dan keluarga, di mana kami senantiasa berupaya menginspirasi masyarakat, dalam kesempatan ini ialah para lansia, untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif,” papar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia.
Selain penerapan pola hidup aktif, para lansia perlu menerapkan pola makan bergizi untuk membantu meningkatkan massa otot, kekuatan otot, dan performa fisik. Untuk dapat memenuhi asupan protein dan energi, salah satunya dengan mengonsumsi whey, protein berkualitas tinggi dan lengkap, dengan profil asam amino yang kaya dan leusin yang memiliki fungsi langsung terhadap kesehatan otot, pertumbuhan massa otot, serta mencegah pengecilan otot yang kerap terjadi seiring dengan pertambahan usia.
Selain empat prinsip kesehatan yaitu pola makan bergizi, olahraga teratur, kebersihan lingkungan, dan istirahat yang cukup, hal lain yang penting bagi para lansia ialah mendorong mereka untuk tetap bahagia di usia lanjut. Kebahagiaan dapat membantu para lansia untuk terus aktif terhubung dengan keluarga dan teman. Aktivitas seperti jalan-jalan, berkumpul atau bermain dengan cucu dapat menjadi contoh untuk menstimulasi kebahagiaan pada lansia.
Gerakan Senam Sehat Lansia yang baru saja diluncurkan dirancang tak hanya untuk lansia, melainkan juga orang dewasa yang ingin terhindar dari sarkopenia.
“Melalui inisiasi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun budaya baru, yaitu generasi lansia yang bersemangat menikmati hidup dengan menerapkan pola, hidup sehat, dan aktif,” tutup Marketing Manager Nestle Health Science dr. Yulia Megawati.
Lihat Juga: Mengenal Penyakit Komplikasi pada Lansia, Dialami Artis Dorman Borisman hingga Amputasi Kaki
(tsa)