Tanpa Prosedur Pembedahan, Gigi Palsu Bridge Dinilai Lebih Nyaman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hilangnya gigi tidak hanya memberikan pengaruh terhadap fungsi makan dan bicara, tetapi juga bisa berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Orang tua, sebagai generasi yang telah mencapai usia lanjut, sering kali menghadapi tantangan tersebut dengan kehilangan gigi yang semakin banyak.
Tidak sedikit yang akhirnya memilih menggunakan gigi palsu lepasan (removeable) kendati kenyataannya tidak senyaman yang dibayangkan.
Sebenarnya, terdapat pilihan lain yang bisa membuat lebih nyaman tanpa harus merasakan pembedahan, yakni memakai gigi palsu Bridge yang sifatnya permanen. Bahkan, pemasangan gigi palsu Bridge umumnya tidak memerlukan prosedur pembedahan yang invasif.
"Banyak pasien yang menghindari pemakaian gigi permanen karena takut dibedah. Nah, gigi palsu Bridge bisa jadi solusi tepat karena umumnya tidak perlu prosedur bedah. Ini dipasang di antara gigi-gigi asli yang tersisa, menciptakan stabilitas dan kenyamanan optimal dalam penggunaan sehari-hari," jelas dokter gigi sekaligus pemilik Maesa Dental Clinic, drg. Maesa Uswa dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Dia menjelaskan bahwa dibandingkan dengan gigi palsu lepasan, gigi palsu Bridge menawarkan sejumlah manfaat signifikan, terutama bagi orang tua yang ingin menjalani kehidupan yang tetap aktif dan nyaman.
"Dengan gigi palsu Bridge yang dipasang dengan presisi dan adaptif, orang tua dapat mengunyah makanan dengan lebih nyaman, dan berbicara dengan jelas tanpa khawatir tentang pergerakan rahang atau ketidaknyamanan," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut drg. Maesa, memungkinkan mereka untuk menikmati makanan favorit dan berinteraksi secara sosial dengan lebih percaya diri.
Soal estetika, pasien pun tidak perlu khawatir. Gigi palsu Bridge memiliki tampilan yang lebih alami karena dibuat khusus untuk pasien dan diikat erat dengan gigi-gigi asli. Mereka terlihat seperti gigi asli dan terintegrasi dengan baik dengan sisa gigi yang ada.
(Foto: istimewa)
Sementara itu, untuk diketahui, drg. Maesa Uswa ternyata juga aktif membagikan konten edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat luas melalui akun media sosialnya di Instagram dan TikTok @drgmaesa.
Dengan menggunakan kedua platform tersebut, Dokter Maesa kini telah berhasil menjangkau lebih dari 127 ribu pengikut di Instagram dan lebih dari 25 ribu pengikut di TikTok. Salah satu konten videonya yang sempat viral tentang pembahasan gigi palsu permanen telah ditonton sebanyak 1,8 juta kali di Instagram dan 1,9 juta kali di TikTok.
"Dalam menyampaikan informasi melalui konten, saya tentu menggabungkan keahlian profesional dari pengalaman selama 10 tahun di bidang kesehatan gigi dan mulut, dengan pendekatan yang ramah dan mudah dipahami. Hal itu dilakukan agar informasi yang saya bagikan relevan dan bermanfaat bagi semua kalangan," terang dokter gigi lulusanUniversitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ini.
Sejak dulu, drg. Maesa memang bercita-cita ingin meningkatkan edukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi demi kesehatan dan keuangan mereka, sekaligus memberikan perawatan terbaik dengan biaya yang terjangkau.
Orang tua, sebagai generasi yang telah mencapai usia lanjut, sering kali menghadapi tantangan tersebut dengan kehilangan gigi yang semakin banyak.
Tidak sedikit yang akhirnya memilih menggunakan gigi palsu lepasan (removeable) kendati kenyataannya tidak senyaman yang dibayangkan.
Sebenarnya, terdapat pilihan lain yang bisa membuat lebih nyaman tanpa harus merasakan pembedahan, yakni memakai gigi palsu Bridge yang sifatnya permanen. Bahkan, pemasangan gigi palsu Bridge umumnya tidak memerlukan prosedur pembedahan yang invasif.
"Banyak pasien yang menghindari pemakaian gigi permanen karena takut dibedah. Nah, gigi palsu Bridge bisa jadi solusi tepat karena umumnya tidak perlu prosedur bedah. Ini dipasang di antara gigi-gigi asli yang tersisa, menciptakan stabilitas dan kenyamanan optimal dalam penggunaan sehari-hari," jelas dokter gigi sekaligus pemilik Maesa Dental Clinic, drg. Maesa Uswa dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Dia menjelaskan bahwa dibandingkan dengan gigi palsu lepasan, gigi palsu Bridge menawarkan sejumlah manfaat signifikan, terutama bagi orang tua yang ingin menjalani kehidupan yang tetap aktif dan nyaman.
"Dengan gigi palsu Bridge yang dipasang dengan presisi dan adaptif, orang tua dapat mengunyah makanan dengan lebih nyaman, dan berbicara dengan jelas tanpa khawatir tentang pergerakan rahang atau ketidaknyamanan," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut drg. Maesa, memungkinkan mereka untuk menikmati makanan favorit dan berinteraksi secara sosial dengan lebih percaya diri.
Soal estetika, pasien pun tidak perlu khawatir. Gigi palsu Bridge memiliki tampilan yang lebih alami karena dibuat khusus untuk pasien dan diikat erat dengan gigi-gigi asli. Mereka terlihat seperti gigi asli dan terintegrasi dengan baik dengan sisa gigi yang ada.
(Foto: istimewa)
Sementara itu, untuk diketahui, drg. Maesa Uswa ternyata juga aktif membagikan konten edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat luas melalui akun media sosialnya di Instagram dan TikTok @drgmaesa.
Dengan menggunakan kedua platform tersebut, Dokter Maesa kini telah berhasil menjangkau lebih dari 127 ribu pengikut di Instagram dan lebih dari 25 ribu pengikut di TikTok. Salah satu konten videonya yang sempat viral tentang pembahasan gigi palsu permanen telah ditonton sebanyak 1,8 juta kali di Instagram dan 1,9 juta kali di TikTok.
"Dalam menyampaikan informasi melalui konten, saya tentu menggabungkan keahlian profesional dari pengalaman selama 10 tahun di bidang kesehatan gigi dan mulut, dengan pendekatan yang ramah dan mudah dipahami. Hal itu dilakukan agar informasi yang saya bagikan relevan dan bermanfaat bagi semua kalangan," terang dokter gigi lulusanUniversitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ini.
Sejak dulu, drg. Maesa memang bercita-cita ingin meningkatkan edukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi demi kesehatan dan keuangan mereka, sekaligus memberikan perawatan terbaik dengan biaya yang terjangkau.
(nug)