Anak Pendek Pasti Stunting? Kenali Gejala dan Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial. Anak-anak dikatakan stunting jika tinggi badan untuk usia mereka di bawah standar pertumbuhan anak.
Stunting pada awal kehidupan, khususnya pada 1000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun, memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan pada anak. Beberapa konsekuensi tersebut termasuk kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk.
Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan kehilangan produktivitas dan, bila disertai dengan kenaikan berat badan yang berlebihan di masa kanak-kanak, peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.
Gejala stunting biasanya ditandai jika anak lebih kecil dari anak lain seusianya. Ini biasanya dianggap sebagai masalah medis jika mereka lebih kecil dari 95 persen anak seusianya dan tingkat pertumbuhannya terlambat.
Dilansir dari Health Line, Kamis (15/6/2023) keterlambatan pertumbuhan juga dapat didiagnosis pada anak yang tingginya berada dalam kisaran normal. Namun, tingkat pertumbuhannya melambat.
Bergantung pada penyebab keterlambatan pertumbuhan, anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki gejala lain. Berikut di antaranya.
1. Ukuran lengan atau kaki di luar proporsi normal tubuh mereka
2. Memiliki kadar hormon tiroksin yang rendah, kehilangan energi, sembelit, kulit kering, dan rambut kering
3. Memiliki hormon pertumbuhan yang rendah, hal itu dapat mempengaruhi pertumbuhan wajah mereka. Menyebabkan terlihat muda secara tidak normal
4. Jika pertumbuhan yang tertunda disebabkan oleh penyakit lambung atau usus, anak akan memiliki darah di fases, diare, sembelit, muntah dan mual
Sementara itu, penyebab anak mengalami stunting paling umum termasuk riwayat keluarga dengan perawakan pendek, keterlambatan pertumbuhan konstitusional, kekurangan hormon pertumbuhan, hipotiroidisme, dan sindrom turner.
Namun, stunting juga bisa disebabkan olen beberapa faktor lainnya. Penyebab yang kurang umum ini meliputi:
1. Down sydrome, suatu kondisi genetik di mana individu memiliki 47 kromosom, bukan 46 seperti biasanya
2. Displasia kerangka, sekelompok kondisi yang menyebabkan masalah dengan pertumbuhan tulang
3. Beberapa jenis anemia, seperti anemia sel sabit
4. Penyakit ginjal, jantung, pencernaan, atau paru-paru
5. Penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu selama kehamilan
6. Nutrisi buruk
7. Stres berat
Stunting pada awal kehidupan, khususnya pada 1000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun, memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan pada anak. Beberapa konsekuensi tersebut termasuk kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk.
Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan kehilangan produktivitas dan, bila disertai dengan kenaikan berat badan yang berlebihan di masa kanak-kanak, peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.
Gejala Stunting
Gejala stunting biasanya ditandai jika anak lebih kecil dari anak lain seusianya. Ini biasanya dianggap sebagai masalah medis jika mereka lebih kecil dari 95 persen anak seusianya dan tingkat pertumbuhannya terlambat.
Dilansir dari Health Line, Kamis (15/6/2023) keterlambatan pertumbuhan juga dapat didiagnosis pada anak yang tingginya berada dalam kisaran normal. Namun, tingkat pertumbuhannya melambat.
Bergantung pada penyebab keterlambatan pertumbuhan, anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki gejala lain. Berikut di antaranya.
1. Ukuran lengan atau kaki di luar proporsi normal tubuh mereka
2. Memiliki kadar hormon tiroksin yang rendah, kehilangan energi, sembelit, kulit kering, dan rambut kering
3. Memiliki hormon pertumbuhan yang rendah, hal itu dapat mempengaruhi pertumbuhan wajah mereka. Menyebabkan terlihat muda secara tidak normal
4. Jika pertumbuhan yang tertunda disebabkan oleh penyakit lambung atau usus, anak akan memiliki darah di fases, diare, sembelit, muntah dan mual
Penyebab Stunting
Sementara itu, penyebab anak mengalami stunting paling umum termasuk riwayat keluarga dengan perawakan pendek, keterlambatan pertumbuhan konstitusional, kekurangan hormon pertumbuhan, hipotiroidisme, dan sindrom turner.
Namun, stunting juga bisa disebabkan olen beberapa faktor lainnya. Penyebab yang kurang umum ini meliputi:
1. Down sydrome, suatu kondisi genetik di mana individu memiliki 47 kromosom, bukan 46 seperti biasanya
2. Displasia kerangka, sekelompok kondisi yang menyebabkan masalah dengan pertumbuhan tulang
3. Beberapa jenis anemia, seperti anemia sel sabit
4. Penyakit ginjal, jantung, pencernaan, atau paru-paru
5. Penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu selama kehamilan
6. Nutrisi buruk
7. Stres berat
(dra)