; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Perlukah Mengganti Masker Saat Berada di Ruangan Ber-AC di Masa Pandemi?
loading...
Berada di ruangan ber-AC (Air Conditioner/AC) memang menyenangkan, terbebas dari udara panas. Tapi, saat pandemi virus corona, Anda harus menggunakan masker. Foto/Istimewa.
A
A
A
JAKARTA - Berada di ruangan ber-AC (Air Conditioner/AC) memang menyenangkan, terbebas dari udara panas. Tapi, saat pandemi virus corona, Anda harus menggunakan masker.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Primaya (Awal Bros) Makassar, dr Harun Iskandar mengatakan, berada di ruang AC harus menggunakan masker dan menggantinya selama empat jam sekali.
“Untuk masker kain bekas pakai langsung direndam sabun cuci. Untuk masker medis sekali pakai langsung buang. Jadi, dalam sehari sebaiknya menyiapkan tiga sampai empat masker kain yang diganti setiap empat jam,” kata dr Harun. (Baca juga: Studi: Penularan Virus Corona Lebih Mungkin Terjadi di Rumah ).
Dijelaskannya, penggunaan masker di ruang ber-AC maupun ruang terbuka bersifat sama. “Syaratnya jangan sentuh masker, kalau disentuh atau dipegang sebaiknya di pinggiran saja dan lebih baik lagi sebelum menyentuh masrker bersihkan tangan dengan hand sanitizer,” ungkapnya.
Penularan utama dari Covid-19 adalah melalui droplet atau percikan air yang berasal dari batuk, bersin atau berbicara, sehingga harus menjaga jarak minimal 1,5-2 meter agar droplet seseorang tidak menjangkau kita.
Namun, penularan melalui udara juga kemungkinan terjadi bila melakukan prosedur medis yang menghasilkan aerosol seperti nebulizer, intubasi, terapi oksigen.
Di ruang ber-AC, tertutup dan tidak ada sirkulasi udara, droplet dapat bertahan beberapa jam dan melekat di barang-barang seperti sofa, buku, pajangan, pegangan pintu tersebut kemungkinan dapat terembus oleh dorongan udara AC sehingga dapat terhirup, kemungkinan lain droplet tersebut dipegang oleh seseorang lalu mengusap hidung, mata atau mulut sehingga tertular.
“Bila ada orang yang positif Covid-19 masuk ke ruangan tertutup segera setelah meninggalkan ruangan harus dilakukan sterilisasi ruangan bisa dengan desinfektan atau sinar ultraviolet dan sirkulasi dan jendela harus segera dibuka,” pungkasnya.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Primaya (Awal Bros) Makassar, dr Harun Iskandar mengatakan, berada di ruang AC harus menggunakan masker dan menggantinya selama empat jam sekali.
“Untuk masker kain bekas pakai langsung direndam sabun cuci. Untuk masker medis sekali pakai langsung buang. Jadi, dalam sehari sebaiknya menyiapkan tiga sampai empat masker kain yang diganti setiap empat jam,” kata dr Harun. (Baca juga: Studi: Penularan Virus Corona Lebih Mungkin Terjadi di Rumah ).
Dijelaskannya, penggunaan masker di ruang ber-AC maupun ruang terbuka bersifat sama. “Syaratnya jangan sentuh masker, kalau disentuh atau dipegang sebaiknya di pinggiran saja dan lebih baik lagi sebelum menyentuh masrker bersihkan tangan dengan hand sanitizer,” ungkapnya.
Penularan utama dari Covid-19 adalah melalui droplet atau percikan air yang berasal dari batuk, bersin atau berbicara, sehingga harus menjaga jarak minimal 1,5-2 meter agar droplet seseorang tidak menjangkau kita.
Namun, penularan melalui udara juga kemungkinan terjadi bila melakukan prosedur medis yang menghasilkan aerosol seperti nebulizer, intubasi, terapi oksigen.
Di ruang ber-AC, tertutup dan tidak ada sirkulasi udara, droplet dapat bertahan beberapa jam dan melekat di barang-barang seperti sofa, buku, pajangan, pegangan pintu tersebut kemungkinan dapat terembus oleh dorongan udara AC sehingga dapat terhirup, kemungkinan lain droplet tersebut dipegang oleh seseorang lalu mengusap hidung, mata atau mulut sehingga tertular.
“Bila ada orang yang positif Covid-19 masuk ke ruangan tertutup segera setelah meninggalkan ruangan harus dilakukan sterilisasi ruangan bisa dengan desinfektan atau sinar ultraviolet dan sirkulasi dan jendela harus segera dibuka,” pungkasnya.
(tdy)
Explore More